Follow Us :              

Tiba di Tanah Air, Jamaah Haji Jangan Tobat Tomat

  28 August 2019  |   05:00:00  |   dibaca : 281 
Kategori :
Bagikan :


Tiba di Tanah Air, Jamaah Haji Jangan Tobat Tomat

28 August 2019 | 05:00:00 | dibaca : 281
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

BOYOLALI - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri puryono menyambut kedatangan 360 jamaah haji kelompok terbang (kloter) 32 dari Kabupaten Purworejo di Asrama Haji Donohudan, Rabu (8/8/2019) pagi. Menyandang predikat haji dan hajah, para jamaah haji yang telah tiba di Tanah Air harapkan menjadi pribadi yang lebih baik.

"Setelah menunaikan haji, bukan berarti tugas dan kewajiban jamaah haji telah selesai. Dengan predikat haji atau hajah yang disandang, bapak-bapak dan ibu-ibu dituntut untuk menunjukkan keteladanan bagi masyarakat di sekitarnya," katanya.

Menurut Sekda, inti dari ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Semua diharapkan dapat mengambil nilai wukuf dalam bentuk muhasabah atau intropeksi diri, mengingat-ingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan, kemudian segera mungkin taubat kepada Allah. Intropeksi diri menjadi penting guna lebih mengenal diri dan menjalin hubungan yang erat dengan Sang Khalik.

"Instropeksi diri, sebenarnya saya seperti apa. Sudahkah kita siap menghadap maut. Pertanyaan itu harus sudah ada di benak kita, kalau itu sudah ada maka perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau di luar ajaran dan larangan dalam agama pasti akan kita jauhi. Termasuk yang jadi PNS sebelumnya sering bolos kerja menjadi tidak bolos dan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme," harapnya.

Sepulang dari Tanah Suci, lanjut dia, tunjukkan benar-benar pulang berhaji dan mencerminkan telah pergi ke Baitullah. Tidak kalah penting adalah jangan sampai pergi dari warung dan dari Baitullah tidak ada perbedaannya, baik sikap, tingkah laku, maupun ucapan. 

"Jangan setelah berhaji malah jadinya haji tobat tomat, jangan sampai di Tanah Suci tobat tapi setelah kembali ke Tanah Air kumat bermaksiat. Naudzubillahi min dzalik," pintanya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala Dinas Kehutanan Jateng itu meminta jamaah haji yang baru kembali ke Tanah Air berdoa supaya masyarakat Purworejo dan Jawa Tengah lebih sejahtera, mandiri, serta lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.  

"Apalagi tidak lama lagi kita akan melaksanakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Siapapun yang terpilih harus nyekuyung dan terus berpotong royong demi NKRI. PR bangsa kita masih banyak, marilah kita bantu doa untuk bangsa dan masyarakat," katanya.

Wakil Ketua II Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Tahun 1440 H/2019 Imam Maskur menyebutkan, jamaah haji dari Provinsi Jawa Tengah dan DIY yang semula tercatat masuk di Asrama Haji Donohudan ada 34.772 orang. Dari jumlah tersebut,16 di antaranya ditunda keberangkatannya karena sakit, hamil, dan meninggal di asrama.

"Sehingga jamaah calon haji yang layak terbang dari Embarkasi Solo ke Tanah Suci tercatat 34.756 orang," ujarnya.

Sedangkan jamaah wafat di Arab Saudi sampai 28 Agustus 2019  sebanyak 47 orang. Dari 47 jamaah meninggal dunia satu diantaranya jamaah haji asal Kabupaten Purworejo atas nama Surodo Afandi. 

"Untuk jamaah haji kloter 32 dari Kabupaten Purworejo saat berangkat tercatat 359 orang, kemudian meninggal 1 menjadi 358 orang. Setelah kembali ke Tanah Air berjumlah 360 karena ketambahan dua orang jamaah haji dari DIY," paparnya.

 

Baca juga : Lepas 360 Calon Haji Kloter Pertama, Sekda Minta Jamaah Doakan Jawa Tengah


Bagikan :

BOYOLALI - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri puryono menyambut kedatangan 360 jamaah haji kelompok terbang (kloter) 32 dari Kabupaten Purworejo di Asrama Haji Donohudan, Rabu (8/8/2019) pagi. Menyandang predikat haji dan hajah, para jamaah haji yang telah tiba di Tanah Air harapkan menjadi pribadi yang lebih baik.

"Setelah menunaikan haji, bukan berarti tugas dan kewajiban jamaah haji telah selesai. Dengan predikat haji atau hajah yang disandang, bapak-bapak dan ibu-ibu dituntut untuk menunjukkan keteladanan bagi masyarakat di sekitarnya," katanya.

Menurut Sekda, inti dari ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Semua diharapkan dapat mengambil nilai wukuf dalam bentuk muhasabah atau intropeksi diri, mengingat-ingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan, kemudian segera mungkin taubat kepada Allah. Intropeksi diri menjadi penting guna lebih mengenal diri dan menjalin hubungan yang erat dengan Sang Khalik.

"Instropeksi diri, sebenarnya saya seperti apa. Sudahkah kita siap menghadap maut. Pertanyaan itu harus sudah ada di benak kita, kalau itu sudah ada maka perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau di luar ajaran dan larangan dalam agama pasti akan kita jauhi. Termasuk yang jadi PNS sebelumnya sering bolos kerja menjadi tidak bolos dan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme," harapnya.

Sepulang dari Tanah Suci, lanjut dia, tunjukkan benar-benar pulang berhaji dan mencerminkan telah pergi ke Baitullah. Tidak kalah penting adalah jangan sampai pergi dari warung dan dari Baitullah tidak ada perbedaannya, baik sikap, tingkah laku, maupun ucapan. 

"Jangan setelah berhaji malah jadinya haji tobat tomat, jangan sampai di Tanah Suci tobat tapi setelah kembali ke Tanah Air kumat bermaksiat. Naudzubillahi min dzalik," pintanya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala Dinas Kehutanan Jateng itu meminta jamaah haji yang baru kembali ke Tanah Air berdoa supaya masyarakat Purworejo dan Jawa Tengah lebih sejahtera, mandiri, serta lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.  

"Apalagi tidak lama lagi kita akan melaksanakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Siapapun yang terpilih harus nyekuyung dan terus berpotong royong demi NKRI. PR bangsa kita masih banyak, marilah kita bantu doa untuk bangsa dan masyarakat," katanya.

Wakil Ketua II Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Tahun 1440 H/2019 Imam Maskur menyebutkan, jamaah haji dari Provinsi Jawa Tengah dan DIY yang semula tercatat masuk di Asrama Haji Donohudan ada 34.772 orang. Dari jumlah tersebut,16 di antaranya ditunda keberangkatannya karena sakit, hamil, dan meninggal di asrama.

"Sehingga jamaah calon haji yang layak terbang dari Embarkasi Solo ke Tanah Suci tercatat 34.756 orang," ujarnya.

Sedangkan jamaah wafat di Arab Saudi sampai 28 Agustus 2019  sebanyak 47 orang. Dari 47 jamaah meninggal dunia satu diantaranya jamaah haji asal Kabupaten Purworejo atas nama Surodo Afandi. 

"Untuk jamaah haji kloter 32 dari Kabupaten Purworejo saat berangkat tercatat 359 orang, kemudian meninggal 1 menjadi 358 orang. Setelah kembali ke Tanah Air berjumlah 360 karena ketambahan dua orang jamaah haji dari DIY," paparnya.

 

Baca juga : Lepas 360 Calon Haji Kloter Pertama, Sekda Minta Jamaah Doakan Jawa Tengah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu