Follow Us :              

Keselarasan dan Percepatan Pembangunan Jateng Dipacu

  11 September 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 2189 
Kategori :
Bagikan :


Keselarasan dan Percepatan Pembangunan Jateng Dipacu

11 September 2019 | 09:00:00 | dibaca : 2189
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SURAKARTA - Pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pembangunan Kawasan Industri Brebes, tidak hanya menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, namun juga bakal memantik pertumbuhan ekonomi daerah lain di seluruh Jateng. "Tiga program prioritas tersebut tidak hanya bicara tentang Kendal, Brebes, dan Borobudur yang menjadi lokasi pengembangan program prioritas, melainkan juga program yang menjadi daya ungkit dan kebangkitan kabupaten dan kota lainnya di Jawa Tengah," ujar Sekda Jateng Sri Puryono KS di Hotel Novotel Surakarta, Rabu (11/9/2019).

Saat membuka Rakor Kompilasi, Validasi, dan Pemutakhiran Usulan Program/Kegiatan Prioritas dalam rangka Penyiapan Masteplan Percepatan Pembangunan Wilayah Provinsi Jateng 
Sekda ada tiga daerah yang dipacu untuk terus berkembang dan berkelanjutan.

Meliputi wilayah Kedung Sepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi), Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung) dan Bergasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang, Batang), termasuk Barlinggamascakep (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan Pakudjembara (Pati, Kudus, Demak, Jepara, Rembang, Blora).
"Melalui dorongan pembangunan yang integratif melibatkan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat, kami yakin bahwa keselarasan dan percepatan pembangunan Jateng dapat dipacu dan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen," harapnya.

Disebutkan, khusus untuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan proyek strategis nasional memiliki luas 4.500 hektare, sebagian akan digunakan sebagai KEK seluas 1.000 hektare. Kawasan industri yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Wododo pada 2016, pada 2019 akan berubah menjadi kawasan ekonomi khusus sektor tertentu. Ada 5 sektor unggulan, meliputi makanan dan minuman, tekstil dan fashion, furniture otomotif dan elektronik.
"Tidak hanya menjadi generator atau pembangkit, tetapi juga merupakan akselerator untuk mendukung Semarang sebagai pusat jasa, bisnis, pemerintahan. Selain itu juga diharapkan memicu pertumbuhan ekonomi kawasan Kedungsepur dan dapat mendorong pembangunan wilayah Pakudjembara," ujarnya.

Sedangkan Borobudur sebagai kawasan strategis nasional dan merupakan maha karya dunia, sehingga kawasan yang memiliki nilai lebih dari daerah lain akan menjadi magnet dan daya tarik wisatawan mancanegara. 
Selain itu, lokasi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang atau berbatasan dengan Provinsi DIY, harus dapat mengoptimalkan potensi lainnya yang ada di Purwomanggung.
Untuk Kawasan Industri Brebes yang ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi, lanjut dia, menjadi bagian dari upaya pengembangan pemerataan pembangunan dan mengurangi kesenjangan wilayah. Pembangunan wilayah industri di wilayah perbatasan dengan Jawa Barat itu, diharapkan sebagai pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Brebes merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi atau peringkat tiga di Jawa Tengah. Beberapa keunggulan Brebes antara lain, memiliki seluas kawasan lebih dari 4.000 hektare, dilintasi jalan Tol Pejagan-Semarang, alternatif perpindahan industri dari Jabodetabek dan Karawang menjadi sangat potensial," paparnya.

Asisten Deputi Bidang Perhubungan, Sekretariat Kabinet RI Hennie Ambar Susilowati menambahkan, Jawa Tengah dan Jawa Timur ditetapkan sebagai provinsi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. 
Di antaranya melalui pengembangan sejumlah program prioritas, yakni Kawasan Industri Brebes, pengembangan Kawasan Industri Kendal menjadi Kawasan Industri Khusus, dan penataan kawasan Borobudur dan sekitarnya.
"Tiga pilot project tersebut tidak hanya berbicara tiga daerah, tiga tetapi juga menyankut pengembangan wilayah sekitarnya. Kita fokuskan untuk menginventarisasi program-program pendukung pengembangan tiga program prioritas. Termasuk menyangkut infrastruktur," tandasnya.

 

Baca juga : Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Jateng Genjot 3 Program Prioritas


Bagikan :

SURAKARTA - Pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pembangunan Kawasan Industri Brebes, tidak hanya menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, namun juga bakal memantik pertumbuhan ekonomi daerah lain di seluruh Jateng. "Tiga program prioritas tersebut tidak hanya bicara tentang Kendal, Brebes, dan Borobudur yang menjadi lokasi pengembangan program prioritas, melainkan juga program yang menjadi daya ungkit dan kebangkitan kabupaten dan kota lainnya di Jawa Tengah," ujar Sekda Jateng Sri Puryono KS di Hotel Novotel Surakarta, Rabu (11/9/2019).

Saat membuka Rakor Kompilasi, Validasi, dan Pemutakhiran Usulan Program/Kegiatan Prioritas dalam rangka Penyiapan Masteplan Percepatan Pembangunan Wilayah Provinsi Jateng 
Sekda ada tiga daerah yang dipacu untuk terus berkembang dan berkelanjutan.

Meliputi wilayah Kedung Sepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi), Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung) dan Bergasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang, Batang), termasuk Barlinggamascakep (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan Pakudjembara (Pati, Kudus, Demak, Jepara, Rembang, Blora).
"Melalui dorongan pembangunan yang integratif melibatkan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat, kami yakin bahwa keselarasan dan percepatan pembangunan Jateng dapat dipacu dan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen," harapnya.

Disebutkan, khusus untuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan proyek strategis nasional memiliki luas 4.500 hektare, sebagian akan digunakan sebagai KEK seluas 1.000 hektare. Kawasan industri yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Wododo pada 2016, pada 2019 akan berubah menjadi kawasan ekonomi khusus sektor tertentu. Ada 5 sektor unggulan, meliputi makanan dan minuman, tekstil dan fashion, furniture otomotif dan elektronik.
"Tidak hanya menjadi generator atau pembangkit, tetapi juga merupakan akselerator untuk mendukung Semarang sebagai pusat jasa, bisnis, pemerintahan. Selain itu juga diharapkan memicu pertumbuhan ekonomi kawasan Kedungsepur dan dapat mendorong pembangunan wilayah Pakudjembara," ujarnya.

Sedangkan Borobudur sebagai kawasan strategis nasional dan merupakan maha karya dunia, sehingga kawasan yang memiliki nilai lebih dari daerah lain akan menjadi magnet dan daya tarik wisatawan mancanegara. 
Selain itu, lokasi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang atau berbatasan dengan Provinsi DIY, harus dapat mengoptimalkan potensi lainnya yang ada di Purwomanggung.
Untuk Kawasan Industri Brebes yang ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi, lanjut dia, menjadi bagian dari upaya pengembangan pemerataan pembangunan dan mengurangi kesenjangan wilayah. Pembangunan wilayah industri di wilayah perbatasan dengan Jawa Barat itu, diharapkan sebagai pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Brebes merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi atau peringkat tiga di Jawa Tengah. Beberapa keunggulan Brebes antara lain, memiliki seluas kawasan lebih dari 4.000 hektare, dilintasi jalan Tol Pejagan-Semarang, alternatif perpindahan industri dari Jabodetabek dan Karawang menjadi sangat potensial," paparnya.

Asisten Deputi Bidang Perhubungan, Sekretariat Kabinet RI Hennie Ambar Susilowati menambahkan, Jawa Tengah dan Jawa Timur ditetapkan sebagai provinsi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. 
Di antaranya melalui pengembangan sejumlah program prioritas, yakni Kawasan Industri Brebes, pengembangan Kawasan Industri Kendal menjadi Kawasan Industri Khusus, dan penataan kawasan Borobudur dan sekitarnya.
"Tiga pilot project tersebut tidak hanya berbicara tiga daerah, tiga tetapi juga menyankut pengembangan wilayah sekitarnya. Kita fokuskan untuk menginventarisasi program-program pendukung pengembangan tiga program prioritas. Termasuk menyangkut infrastruktur," tandasnya.

 

Baca juga : Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Jateng Genjot 3 Program Prioritas


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu