Follow Us :              

Wagub : Disabilitas Mental Bisa Sembuh, Kita Harus Mendukung

  29 October 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 647 
Kategori :
Bagikan :


Wagub : Disabilitas Mental Bisa Sembuh, Kita Harus Mendukung

29 October 2019 | 10:00:00 | dibaca : 647
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk peduli dengan sesama, termasuk dengan penyandang disabilitas mental. Itu karena banyak dari penyandang disabilitas mental yang bisa sembuh setelah menjalani pengobatan, terapi, dan mendapatkan kepercayaan dari lingkungannya.

"Perlu kita gelorakan bahwa tidak semua penyandang disabilitas mental ini tidak sembuh. Banyak dari mereka yang sembuh tetapi memang daya tangkap emosionalnya berbeda dari saat ia masih sehat. Mereka memiliki emosi yang tinggi menghapus traumatik yang sangat mempengaruhi," kata Taj Yasin saat mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental "Sono Rumekso" Grobogan, Selasa (29/10/2019).

Pada kesempatan itu Wagub menyempatkan diri berdialog dan memberikan semangat kepada 88 penyandang disabilitas mental di rumah pelayanan sosial disabilitas mental "Sono Rumekso". Ia juga bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan teman-teman dari penyandang disabilitas. Di mana penyandang disabilitas justru lebih bisa memanfaatkan elektronik untuk hal positif.

"Setiap manusia memiliki anugerah masing-masing. Tidak semua yang sehat itu bermanfaat. Yang memiliki manfaat adalah kebersamaan. Satu dengan lainnya harus saling melengkapi. Itulah fungsinya kita sebagai manusia yang sosial. Beberapa kali saya diingatkan oleh teman-teman disabilitas. Mereka lebih memanfaatkan elektronik dibandingkan kita. kalau kita untuk sosmed mereka untuk media pembelajaran," tuturnya.

Wagub juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas rumah pelayanan sosial disabilitas mental karena telah melatih para penyandang disabilitas mental untuk melupakan masa lalunya. Menurutnya, melayani para penyandang disabilitas mental merupakan bukti pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Saya yakin di luar sana masih banyak para penyandang disabilitas mental. Kita harus mulai memahami dan menyadari bahwa merek juga bisa sembuh. Kita hanya butuh memberikan semangat dan dukungan," imbaunya.

Sementara itu, Kepala Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental "Sono Rumekso", Sugeng Supriyatno, mengatakan total penghuni rumah pelayanan sosial disabilitas mental saat ini adalah 88 orang. Jumlah tersebut melebihi kapasitas yang hanya 85 orang. Sementara jumlah petugas hanya sekitar 9 orang.

"Ada yang bilang mental itu selamanya padahal tidak Kunci kita tidak boleh ada tekanan. Terapi kami adalah memberikan penugasan dan aktivitas agar mereka lupa masa lalunya. Kalau menyuruh sifatnya ajakan," ungkapnya.


Bagikan :

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk peduli dengan sesama, termasuk dengan penyandang disabilitas mental. Itu karena banyak dari penyandang disabilitas mental yang bisa sembuh setelah menjalani pengobatan, terapi, dan mendapatkan kepercayaan dari lingkungannya.

"Perlu kita gelorakan bahwa tidak semua penyandang disabilitas mental ini tidak sembuh. Banyak dari mereka yang sembuh tetapi memang daya tangkap emosionalnya berbeda dari saat ia masih sehat. Mereka memiliki emosi yang tinggi menghapus traumatik yang sangat mempengaruhi," kata Taj Yasin saat mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental "Sono Rumekso" Grobogan, Selasa (29/10/2019).

Pada kesempatan itu Wagub menyempatkan diri berdialog dan memberikan semangat kepada 88 penyandang disabilitas mental di rumah pelayanan sosial disabilitas mental "Sono Rumekso". Ia juga bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan teman-teman dari penyandang disabilitas. Di mana penyandang disabilitas justru lebih bisa memanfaatkan elektronik untuk hal positif.

"Setiap manusia memiliki anugerah masing-masing. Tidak semua yang sehat itu bermanfaat. Yang memiliki manfaat adalah kebersamaan. Satu dengan lainnya harus saling melengkapi. Itulah fungsinya kita sebagai manusia yang sosial. Beberapa kali saya diingatkan oleh teman-teman disabilitas. Mereka lebih memanfaatkan elektronik dibandingkan kita. kalau kita untuk sosmed mereka untuk media pembelajaran," tuturnya.

Wagub juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas rumah pelayanan sosial disabilitas mental karena telah melatih para penyandang disabilitas mental untuk melupakan masa lalunya. Menurutnya, melayani para penyandang disabilitas mental merupakan bukti pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Saya yakin di luar sana masih banyak para penyandang disabilitas mental. Kita harus mulai memahami dan menyadari bahwa merek juga bisa sembuh. Kita hanya butuh memberikan semangat dan dukungan," imbaunya.

Sementara itu, Kepala Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental "Sono Rumekso", Sugeng Supriyatno, mengatakan total penghuni rumah pelayanan sosial disabilitas mental saat ini adalah 88 orang. Jumlah tersebut melebihi kapasitas yang hanya 85 orang. Sementara jumlah petugas hanya sekitar 9 orang.

"Ada yang bilang mental itu selamanya padahal tidak Kunci kita tidak boleh ada tekanan. Terapi kami adalah memberikan penugasan dan aktivitas agar mereka lupa masa lalunya. Kalau menyuruh sifatnya ajakan," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu