Follow Us :              

Serunya Ganjar Wayangan Bareng Warga Jawa di Bengkulu

  23 November 2019  |   20:00:00  |   dibaca : 991 
Kategori :
Bagikan :


Serunya Ganjar Wayangan Bareng Warga Jawa di Bengkulu

23 November 2019 | 20:00:00 | dibaca : 991
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

BENGKULU - Suasana malam di Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu mendadak ramai, Sabtu (23/11) malam. Orang-orang berbahasa Jawa memenuhi halaman Rumah Budaya Bumi Ayu, tempat digelarnya pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Ada yang berbeda dari pertunjukan wayang kulit tersebut. Di malam itu, tak hanya warga Jawa dan warga Bengkulu yang menyaksikan pertunjukan wayang kulit, namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut berada dalam keramaian penonton.

Didampingi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, Ganjar datang menyapa masyarakat yang mayoritas dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY itu. Mengenakan beskap emas dan berblankon, kedatangan Ganjar langsung disambut antusias masyarakat.

"Pak Ganjar gantenge, lebih ganteng daripada yang di televisi," kata Rohmah,56, warga Wonogiri.

Sambil salaman, warga juga menyebutkan asal daerah masing-masing. Ganjar pun begitu detil menanyakan asal daerah warga sampai ke desanya.

"Kulo Wonogiri pak, kulo Semarang pak," kata warga bergantian.

Kelucuan terjadi saat ada warga Grobogan yang mengaku warga Semarang. Saat tahu bahwa asal desanya di Grobogan, Ganjar pun mencandai warga tersebut sampai tersipu malu.

"Lha, wong Grobogan kok ngaku wong Semarang (warga Grobogan kok mengaku warga Semarang). Ojo isin to, sing bangga (jangan malu, harus bangga)," tegas Ganjar.

Ganjar sendiri begitu senang melihat bagaimana warga Jawa khususnya Jawa Tengah dapat hidup rukun di Bengkulu. Ia meminta agar kerukunan itu tetap dijaga dengan baik.

"Saya senang, warga Jawa di sini guyub rukun. Seharusnya, ya begini ini yang kita lakukan sebagai sebuah bangsa, tidak lagi bicara suku, agama dan ras, tapi Indonesia," kata Ganjar.

Ganjar pun mengajak seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Bengkulu untuk bahu membahu dan berkontribusi terhadap pembangunan. Ia juga berpesan, agar saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.

"Ibarat pepatah, di mana bumi dipihak, di sana langit dijunjung. Mari kita rawat Keindonesiaan ini dengan baik," tegasnya.

Tak hanya tangan kosong, Ganjar pun memberikan oleh-oleh kepada perkumpulan warga Jawa di Bengkulu. Seperangkat wayang kulit beserta gamelan diberikan Ganjar kepada warga.

"Ini sebagai tondo tresno saya kepada warga Jateng yang ada di sini. Semoga bermanfaat dan semoga semakin mempererat tali silaturahmi kita bersama," pungkasnya.


Bagikan :

BENGKULU - Suasana malam di Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu mendadak ramai, Sabtu (23/11) malam. Orang-orang berbahasa Jawa memenuhi halaman Rumah Budaya Bumi Ayu, tempat digelarnya pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Ada yang berbeda dari pertunjukan wayang kulit tersebut. Di malam itu, tak hanya warga Jawa dan warga Bengkulu yang menyaksikan pertunjukan wayang kulit, namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut berada dalam keramaian penonton.

Didampingi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, Ganjar datang menyapa masyarakat yang mayoritas dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY itu. Mengenakan beskap emas dan berblankon, kedatangan Ganjar langsung disambut antusias masyarakat.

"Pak Ganjar gantenge, lebih ganteng daripada yang di televisi," kata Rohmah,56, warga Wonogiri.

Sambil salaman, warga juga menyebutkan asal daerah masing-masing. Ganjar pun begitu detil menanyakan asal daerah warga sampai ke desanya.

"Kulo Wonogiri pak, kulo Semarang pak," kata warga bergantian.

Kelucuan terjadi saat ada warga Grobogan yang mengaku warga Semarang. Saat tahu bahwa asal desanya di Grobogan, Ganjar pun mencandai warga tersebut sampai tersipu malu.

"Lha, wong Grobogan kok ngaku wong Semarang (warga Grobogan kok mengaku warga Semarang). Ojo isin to, sing bangga (jangan malu, harus bangga)," tegas Ganjar.

Ganjar sendiri begitu senang melihat bagaimana warga Jawa khususnya Jawa Tengah dapat hidup rukun di Bengkulu. Ia meminta agar kerukunan itu tetap dijaga dengan baik.

"Saya senang, warga Jawa di sini guyub rukun. Seharusnya, ya begini ini yang kita lakukan sebagai sebuah bangsa, tidak lagi bicara suku, agama dan ras, tapi Indonesia," kata Ganjar.

Ganjar pun mengajak seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Bengkulu untuk bahu membahu dan berkontribusi terhadap pembangunan. Ia juga berpesan, agar saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.

"Ibarat pepatah, di mana bumi dipihak, di sana langit dijunjung. Mari kita rawat Keindonesiaan ini dengan baik," tegasnya.

Tak hanya tangan kosong, Ganjar pun memberikan oleh-oleh kepada perkumpulan warga Jawa di Bengkulu. Seperangkat wayang kulit beserta gamelan diberikan Ganjar kepada warga.

"Ini sebagai tondo tresno saya kepada warga Jateng yang ada di sini. Semoga bermanfaat dan semoga semakin mempererat tali silaturahmi kita bersama," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu