Follow Us :              

Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Kreatif dalam Pendanaan Pembangunan 

  23 April 2025  |   12:00:00  |   dibaca : 55 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Kreatif dalam Pendanaan Pembangunan 

23 April 2025 | 12:00:00 | dibaca : 55
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meminta bupati/wali kota di wilayahnya lebih kreatif dan inovatif terkait dengan pendanaan untuk membangun daerahnya masing-masing. 

Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten pada Rabu, 23 April 2025.

Gubernur mengatakan, pihaknya sudah hafal betul kekuatan APBD dari masing-masing daerah. Kekuatan pendapatan asli daerah (PAD) untuk pembangunan daerah hanya sekitar 15%, sedangkan 85% sisanya harus bekerja sama dengan swasta atau APBN.

Maka dari itu, ia meminta bupati dan wali kota mengupayakan berbagai cara untuk menyediakan dana dalam mendukung pembangunan daerah.

Gubernur mengatakan, Musrenbang merupakan momentum untuk membahas berbagai permasalahan secara bottom up (dari bawah ke atas), maka pengusulannya tidak boleh asal-asalan.

Dalam Musrenbangwil ini, Gubernur menyampaikan bahwa pembangunan Jateng tahun 2025 berfokus pada infrastruktur, sementara pada tahun 2026 fokusnya ada pada swasembada pangan. Maka dari itu, pengembangan infrastruktur yang digarap tahun ini harus mendukung kemandirian pangan di tahun depan.

Pada kesempatan itu, ia juga menanggapi paparan Bupati dan Wali Kota Eks Keresidenan Surakarta, yakni Kabupaten Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Kota Surakarta yang hadir dalam kegiatan Musrenbangwil tersebut.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan, pihaknya mendorong perbaikan infrastruktur jalan di Rawa Jombor. Sebab, selain untuk akses pariwisata, jalan ini juga dimanfaatkan sebagai jalur pertanian.

Wali Kota Solo, Respati, mengatakan, pihaknya mendukung program swasembada pangan melalui perluasan lapangan kerja hingga peningkatan daya saing UMKM. Sementara itu, Bupati Boyolali dan Sukoharjo mengusulkan pembangunan irigasi dan rehabilitasi jalan di jalur pertanian.

Tak hanya itu, Bupati Karanganyar dan Wonogiri juga mengajukan perbaikan jalur pariwisata dan saluran irigasi. Kemudian, Bupati Sragen meminta anggaran untuk membangun embung, kandang ternak komunal, dan rehabilitasi jaringan irigasi.


Bagikan :

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meminta bupati/wali kota di wilayahnya lebih kreatif dan inovatif terkait dengan pendanaan untuk membangun daerahnya masing-masing. 

Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten pada Rabu, 23 April 2025.

Gubernur mengatakan, pihaknya sudah hafal betul kekuatan APBD dari masing-masing daerah. Kekuatan pendapatan asli daerah (PAD) untuk pembangunan daerah hanya sekitar 15%, sedangkan 85% sisanya harus bekerja sama dengan swasta atau APBN.

Maka dari itu, ia meminta bupati dan wali kota mengupayakan berbagai cara untuk menyediakan dana dalam mendukung pembangunan daerah.

Gubernur mengatakan, Musrenbang merupakan momentum untuk membahas berbagai permasalahan secara bottom up (dari bawah ke atas), maka pengusulannya tidak boleh asal-asalan.

Dalam Musrenbangwil ini, Gubernur menyampaikan bahwa pembangunan Jateng tahun 2025 berfokus pada infrastruktur, sementara pada tahun 2026 fokusnya ada pada swasembada pangan. Maka dari itu, pengembangan infrastruktur yang digarap tahun ini harus mendukung kemandirian pangan di tahun depan.

Pada kesempatan itu, ia juga menanggapi paparan Bupati dan Wali Kota Eks Keresidenan Surakarta, yakni Kabupaten Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Kota Surakarta yang hadir dalam kegiatan Musrenbangwil tersebut.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan, pihaknya mendorong perbaikan infrastruktur jalan di Rawa Jombor. Sebab, selain untuk akses pariwisata, jalan ini juga dimanfaatkan sebagai jalur pertanian.

Wali Kota Solo, Respati, mengatakan, pihaknya mendukung program swasembada pangan melalui perluasan lapangan kerja hingga peningkatan daya saing UMKM. Sementara itu, Bupati Boyolali dan Sukoharjo mengusulkan pembangunan irigasi dan rehabilitasi jalan di jalur pertanian.

Tak hanya itu, Bupati Karanganyar dan Wonogiri juga mengajukan perbaikan jalur pariwisata dan saluran irigasi. Kemudian, Bupati Sragen meminta anggaran untuk membangun embung, kandang ternak komunal, dan rehabilitasi jaringan irigasi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu