Foto : Medianto (Humas Jateng)
SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendorong peningkatan jumlah pendonor darah pemula melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah sudah cukup baik. Akan tetapi, dibutuhkan regenerasi, karena sebagian besar pendonor aktif saat ini sudah masuk kategori senior.
“Kita ingin menyisir lagi di kalangan usia 17 tahun. Kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan ini akan kita gabungkan dengan program Pemerintah Provinsi (Jateng), seperti penanganan stunting dan edukasi kesehatan,” ucap Wagub usai menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Organisasi dan Silaturahmi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Kantor PMI Provinsi Jateng pada Rabu, 23 April 2025.
Wagub menyampaikan, sosialisasi donor darah dapat dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang digagasnya bersama Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.
“Pendonor lama banyak yang sudah waktunya istirahat, walaupun secara resmi tidak ada usia pensiun, tetapi siklus harus berjalan, kita perlu orang-orang baru,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng mengapresiasi relawan PMI yang selama ini aktif memberikan bantuan, baik berupa tenaga, waktu, maupun materi saat terjadi bencana.
Ia juga mengapresiasi peran PMI Jateng yang dinilai responsif dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
“Insan kemanusiaan itu tidak hanya harus sigap dan cepat, tetapi juga konsisten,” kata Wagub.
Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana, menyampaikan, sudah ada 31 Unit Donor Darah (UDD) di kabupaten/kota di Jawa Tengah yang telah memperoleh akreditasi dengan predikat purna. Sementara 4 UDD di 4 kabupaten lain, yakni Wonosobo, Demak, Magelang, dan Grobogan, masih dalam proses penyelesaian.
Selain menyampaikan laporan akreditasi, Sarwa juga menginformasikan mengenai kegiatan PMI dalam membantu penanganan korban bencana di Pekalongan dan Brebes.
“Di Pekalongan terdapat 19 korban terdampak, sedangkan di Sirampok, Brebes, terdapat 114 rumah roboh akibat bencana,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, juga ada bencana tanah bergerak di Kabupaten Banjarnegara. Banjir bandang di Grobogan dan Rembang juga menjadi perhatiannya. Dia berharap, PMI kabupaten/kota dapat memberikan bantuan terhadap situasi darurat dan bencana-bencana tersebut.
“Provinsi sudah turun ke lokasi, bantuan juga sudah dikirim,” katanya.
SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendorong peningkatan jumlah pendonor darah pemula melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah sudah cukup baik. Akan tetapi, dibutuhkan regenerasi, karena sebagian besar pendonor aktif saat ini sudah masuk kategori senior.
“Kita ingin menyisir lagi di kalangan usia 17 tahun. Kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan ini akan kita gabungkan dengan program Pemerintah Provinsi (Jateng), seperti penanganan stunting dan edukasi kesehatan,” ucap Wagub usai menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Organisasi dan Silaturahmi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Kantor PMI Provinsi Jateng pada Rabu, 23 April 2025.
Wagub menyampaikan, sosialisasi donor darah dapat dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang digagasnya bersama Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.
“Pendonor lama banyak yang sudah waktunya istirahat, walaupun secara resmi tidak ada usia pensiun, tetapi siklus harus berjalan, kita perlu orang-orang baru,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng mengapresiasi relawan PMI yang selama ini aktif memberikan bantuan, baik berupa tenaga, waktu, maupun materi saat terjadi bencana.
Ia juga mengapresiasi peran PMI Jateng yang dinilai responsif dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
“Insan kemanusiaan itu tidak hanya harus sigap dan cepat, tetapi juga konsisten,” kata Wagub.
Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana, menyampaikan, sudah ada 31 Unit Donor Darah (UDD) di kabupaten/kota di Jawa Tengah yang telah memperoleh akreditasi dengan predikat purna. Sementara 4 UDD di 4 kabupaten lain, yakni Wonosobo, Demak, Magelang, dan Grobogan, masih dalam proses penyelesaian.
Selain menyampaikan laporan akreditasi, Sarwa juga menginformasikan mengenai kegiatan PMI dalam membantu penanganan korban bencana di Pekalongan dan Brebes.
“Di Pekalongan terdapat 19 korban terdampak, sedangkan di Sirampok, Brebes, terdapat 114 rumah roboh akibat bencana,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, juga ada bencana tanah bergerak di Kabupaten Banjarnegara. Banjir bandang di Grobogan dan Rembang juga menjadi perhatiannya. Dia berharap, PMI kabupaten/kota dapat memberikan bantuan terhadap situasi darurat dan bencana-bencana tersebut.
“Provinsi sudah turun ke lokasi, bantuan juga sudah dikirim,” katanya.
Berita Terbaru