Follow Us :              

Jelang Musim Kemarau, Gubernur Genjot Penanaman Padi Seluas 250 Ribu Hektare pada April 2025

  23 April 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 248 
Kategori :
Bagikan :


Jelang Musim Kemarau, Gubernur Genjot Penanaman Padi Seluas 250 Ribu Hektare pada April 2025

23 April 2025 | 09:00:00 | dibaca : 248
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

KLATEN – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menggenjot penanaman padi seluas 250 ribu hektare pada April 2025. Hal itu sejalan dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

"April ini targetnya (menanam padi di lahan seluas) 250 ribu hektare, hari ini sudah 156 ribu hektare. Targetnya April sudah terpenuhi," ucapnya usai mengikuti kegiatan Gerakan Penanaman Padi Serentak di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada Rabu, 23 April 2025.

Penanaman padi serentak di 14 Provinsi ini, diselenggarakan secara daring melalui zoom. Acara ini dipimpin langsung oleh Presiden yang melakukan penanaman padi di Sumatera Selatan. 

Menjelang musim kemarau, Gubernur mendorong para bupati/wali kota di Jateng untuk menggenjot target penanaman padi agar target produksi sebanyak 11 juta ton pada tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, berbagai upaya dalam mewujudkannya perlu dilakukan bersama-sama di semua kabupaten/kota. 

Hal ini dilakukan, lantaran pemerintah pusat menargetkan Provinsi Jawa Tengah menjadi menopang pangan nasional. Pada tahun 2025, Jateng ditargetkan mampu memproduksi padi sebanyak 11 juta ton, dan sampai saat ini produksinya sudah mencapai 4,9 juta ton. Gubernur optimis target produksi itu bisa dicapai hingga akhir tahun. 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan bupati/wali kota untuk memetakan lahan pertanian di masing-masing daerah, baik lahan yang produktif maupun lahan yang harus ditopang dengan bantuan sistem irigasi saat musim kemarau.  

“Kami sudah rakor (rapat koordinasi) dengan bupati dan wali kota. Daerah-daerah pertanian yang masuk lumbung pangan nasional dan terancam kekeringan akan mendapat prioritas pengairan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden pada arahannya mengingatkan bahwa negara yang kuat adalah negara yang memiliki petani yang kuat. Maka dari itu, ia terus berupaya mendorong kesejahteraan bagi para petani. 

"Kalau pangan aman, negara aman. Petani sebagai produsen pangan harus makmur," ujarnya.


Bagikan :

KLATEN – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menggenjot penanaman padi seluas 250 ribu hektare pada April 2025. Hal itu sejalan dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

"April ini targetnya (menanam padi di lahan seluas) 250 ribu hektare, hari ini sudah 156 ribu hektare. Targetnya April sudah terpenuhi," ucapnya usai mengikuti kegiatan Gerakan Penanaman Padi Serentak di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada Rabu, 23 April 2025.

Penanaman padi serentak di 14 Provinsi ini, diselenggarakan secara daring melalui zoom. Acara ini dipimpin langsung oleh Presiden yang melakukan penanaman padi di Sumatera Selatan. 

Menjelang musim kemarau, Gubernur mendorong para bupati/wali kota di Jateng untuk menggenjot target penanaman padi agar target produksi sebanyak 11 juta ton pada tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, berbagai upaya dalam mewujudkannya perlu dilakukan bersama-sama di semua kabupaten/kota. 

Hal ini dilakukan, lantaran pemerintah pusat menargetkan Provinsi Jawa Tengah menjadi menopang pangan nasional. Pada tahun 2025, Jateng ditargetkan mampu memproduksi padi sebanyak 11 juta ton, dan sampai saat ini produksinya sudah mencapai 4,9 juta ton. Gubernur optimis target produksi itu bisa dicapai hingga akhir tahun. 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan bupati/wali kota untuk memetakan lahan pertanian di masing-masing daerah, baik lahan yang produktif maupun lahan yang harus ditopang dengan bantuan sistem irigasi saat musim kemarau.  

“Kami sudah rakor (rapat koordinasi) dengan bupati dan wali kota. Daerah-daerah pertanian yang masuk lumbung pangan nasional dan terancam kekeringan akan mendapat prioritas pengairan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden pada arahannya mengingatkan bahwa negara yang kuat adalah negara yang memiliki petani yang kuat. Maka dari itu, ia terus berupaya mendorong kesejahteraan bagi para petani. 

"Kalau pangan aman, negara aman. Petani sebagai produsen pangan harus makmur," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu