Follow Us :              

Harga Kembali Normal, Ganjar Tetap Minta Pertanian Bawang Putih di Tanah Air Digenjot

  10 February 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 562 
Kategori :
Bagikan :


Harga Kembali Normal, Ganjar Tetap Minta Pertanian Bawang Putih di Tanah Air Digenjot

10 February 2020 | 09:00:00 | dibaca : 562
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG- Harga bawang putih yang sempat mencapai Rp 50 ribu per kilogram berangsur turun ke angka Rp 29 ribu per kilogram. Temuan ini didapati Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah yang melakukan inspeksi harga bawang putih ke sejumlah pasar dan distributor, Senin (10/2/2020). 

Tim yang terdiri dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Perwakilan Bank Indonesia dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, pertama kali menyambangi pedagang di penampungan pedagang Pasar Johar. 

Seorang pedagang, Narti, mengaku penurunan harga itu baru berlaku pada hari itu. Ia mengaku, sempat kaget, lantaran pada hari Sabtu (8/2/2020), harga bawang putih masih Rp 45 ribu rupiah. 

Hal serupa dikatakan oleh Giyarto, seorang pemasok bawang yang berjualan di loss E 18. Menurutnya, turunnya harga bawang baru dia dapat dari distributornya di Surabaya.

"Informasi dari Surabaya sudah mulai turun harganya. Jadi di sini ya menyesuaikan saja harganya sekitar Rp 35 ribu per kilogram. Dua minggu kemarin harganya sekitar Rp 45-46 ribu perkilogram," ungkap Giyarto. 

Giyarto mengklaim mengalami kerugian lantaran sebelumnya dia membeli bawang putih dengan harga tinggi. Namun, ia menyadari hal itu bagian dari bisnis.

"Stok punya saya kemarin beli awal bulan Februari, tanggal 1 sampai 4 kemarin, harganya ya masih tinggi. Sekarang harganya turun, ya seperti itu biasa dulu pernah seperti ini juga," tutur Giyarto.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jawa Tengah Mohammad Santoso mengatakan, inspeksi dilakukan menindaklanjuti kenaikan bawang putih beberapa hari belakangan. Dia menyebut, kenaikan harga bawang putih dikarenakan mewabahnya virus Corona yang diduga terdapat dalam bawang putih.

"Namun hal itu tak terbukti (isu virus Korona), kemarin ada rapat di Jakarta rekomendasi (impor) sudah dikeluarkan. Dan dengan itu, harga sudah berangsur-angsur turun," kata Santoso. 

Kasi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang,  Cisilia Tri Widiyanti menyatakan, bawang putih yang beredar di Jateng sudah melalui tahap pemeriksaan. Ia memastikan, komoditas tersebut terbebas dari penyakit. 

"Pintu masuk bawang putih di Jateng, masuknya lewat Surabaya. Barang yang sudah dikeluarkan, sudah dicek fisik maupun uji laboratorium. Virus Corona belum sentuh barang holtikultura," papar Cisilia. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi lonjakan harga bawang putih sebagai momen untuk menggenjot pertanian bawang putih Tanah Air. 

"Ini momentum buat pertanian kita khususnya bawang, dengan Corona dan orang bertanya-tanya di mana sumber bawang putih. Ini harus kita manfaatkan, musibah ini harus kita cari barokahnya. Barokahnya apa, kita mesti berdikari. Kalau sudah begitu bisa kita kejar itu (peningkatan produksi bawang putih)," kata Ganjar, Senin (10/2/2020).


Bagikan :

SEMARANG- Harga bawang putih yang sempat mencapai Rp 50 ribu per kilogram berangsur turun ke angka Rp 29 ribu per kilogram. Temuan ini didapati Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah yang melakukan inspeksi harga bawang putih ke sejumlah pasar dan distributor, Senin (10/2/2020). 

Tim yang terdiri dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Perwakilan Bank Indonesia dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, pertama kali menyambangi pedagang di penampungan pedagang Pasar Johar. 

Seorang pedagang, Narti, mengaku penurunan harga itu baru berlaku pada hari itu. Ia mengaku, sempat kaget, lantaran pada hari Sabtu (8/2/2020), harga bawang putih masih Rp 45 ribu rupiah. 

Hal serupa dikatakan oleh Giyarto, seorang pemasok bawang yang berjualan di loss E 18. Menurutnya, turunnya harga bawang baru dia dapat dari distributornya di Surabaya.

"Informasi dari Surabaya sudah mulai turun harganya. Jadi di sini ya menyesuaikan saja harganya sekitar Rp 35 ribu per kilogram. Dua minggu kemarin harganya sekitar Rp 45-46 ribu perkilogram," ungkap Giyarto. 

Giyarto mengklaim mengalami kerugian lantaran sebelumnya dia membeli bawang putih dengan harga tinggi. Namun, ia menyadari hal itu bagian dari bisnis.

"Stok punya saya kemarin beli awal bulan Februari, tanggal 1 sampai 4 kemarin, harganya ya masih tinggi. Sekarang harganya turun, ya seperti itu biasa dulu pernah seperti ini juga," tutur Giyarto.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jawa Tengah Mohammad Santoso mengatakan, inspeksi dilakukan menindaklanjuti kenaikan bawang putih beberapa hari belakangan. Dia menyebut, kenaikan harga bawang putih dikarenakan mewabahnya virus Corona yang diduga terdapat dalam bawang putih.

"Namun hal itu tak terbukti (isu virus Korona), kemarin ada rapat di Jakarta rekomendasi (impor) sudah dikeluarkan. Dan dengan itu, harga sudah berangsur-angsur turun," kata Santoso. 

Kasi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang,  Cisilia Tri Widiyanti menyatakan, bawang putih yang beredar di Jateng sudah melalui tahap pemeriksaan. Ia memastikan, komoditas tersebut terbebas dari penyakit. 

"Pintu masuk bawang putih di Jateng, masuknya lewat Surabaya. Barang yang sudah dikeluarkan, sudah dicek fisik maupun uji laboratorium. Virus Corona belum sentuh barang holtikultura," papar Cisilia. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi lonjakan harga bawang putih sebagai momen untuk menggenjot pertanian bawang putih Tanah Air. 

"Ini momentum buat pertanian kita khususnya bawang, dengan Corona dan orang bertanya-tanya di mana sumber bawang putih. Ini harus kita manfaatkan, musibah ini harus kita cari barokahnya. Barokahnya apa, kita mesti berdikari. Kalau sudah begitu bisa kita kejar itu (peningkatan produksi bawang putih)," kata Ganjar, Senin (10/2/2020).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu