Follow Us :              

Siasati Keterbatasan Lahan, REI Jateng Diminta Perbanyak Rusun

  27 February 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 960 
Kategori :
Bagikan :


Siasati Keterbatasan Lahan, REI Jateng Diminta Perbanyak Rusun

27 February 2020 | 14:00:00 | dibaca : 960
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tantangan kepada Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Jawa Tengah agar menyediakan rumah susun bagus untuk masyarakat Jawa Tengah. Tidak hanya itu, ia juga meminta REI Jateng ikut menyosialisasikan atau mengajak masyarakat agar mau tinggal di rumah susun, apartemen maupun kondominium.

"Tadi saya titip ke REI Jateng, pertumbuhan penduduk ini tinggi dan banyak masyarakat membutuhkan perumahan maka tolong dong bantu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar mereka mau tinggal di rumah susun," kata Ganjar usai menemui DPD REI Jateng di ruang kerjanya, Kamis (27/2/2020).

Menurut Ganjar, masyarakat saat ini masih belum terbiasa untuk tinggal di rumah susun. Belum lagi beberapa contoh rumah susun yang sudah ada juga jauh dari kata bagus. Padahal ke depan untuk pengembangan perumahan bersifat vertikal, mengingat semakin langkanya kebutuhan lahan perumahan. 

"Tapi rumah susunnya yang bagus, kualitasnya bagus, agar masyarakat merasa nyaman. Cukup juga untuk public space sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas umum yang baik," himbau Ganjar.

Yang terpenting, Ganjar berpesan kepada REI Jateng untuk memperhatikan mitigasi bencana. Ini mengingat hampir seluruh wilayah di Jateng rawan bencana. Dia juga meminta pengembang menjamin konstruksi bangunan taham terhadap berbagai bencana.

"Membangun itu harus melakukan mitigasi bencana sehingga areanya aman untuk kawasan perumahan. Setidaknya dalam skala-skala tertentu sesuai aturan teknis," tandasnya.

Ketua DPD REI Jawa Tengah MR Prijanto sepakat dengan arahan Gubernur Jawa Tengah mengenai pembangunan rumah susun atau apartemen. Menurutnya untuk membangun rumah susun atau apartemen tidak membutuhkan lahan yang sangat luas tetapi mampu menyediakan cukup banyak hunian.

"Kami setuju dengan itu karena kalau dibangun landed house itu akan mengurangi lahan cukup luas. Pak Ganjar mengarahkan supaya pengembang membangun rumah vertikal dan masyarakat bersedia tinggal di rumah susun," kata Prijanto.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tantangan kepada Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Jawa Tengah agar menyediakan rumah susun bagus untuk masyarakat Jawa Tengah. Tidak hanya itu, ia juga meminta REI Jateng ikut menyosialisasikan atau mengajak masyarakat agar mau tinggal di rumah susun, apartemen maupun kondominium.

"Tadi saya titip ke REI Jateng, pertumbuhan penduduk ini tinggi dan banyak masyarakat membutuhkan perumahan maka tolong dong bantu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar mereka mau tinggal di rumah susun," kata Ganjar usai menemui DPD REI Jateng di ruang kerjanya, Kamis (27/2/2020).

Menurut Ganjar, masyarakat saat ini masih belum terbiasa untuk tinggal di rumah susun. Belum lagi beberapa contoh rumah susun yang sudah ada juga jauh dari kata bagus. Padahal ke depan untuk pengembangan perumahan bersifat vertikal, mengingat semakin langkanya kebutuhan lahan perumahan. 

"Tapi rumah susunnya yang bagus, kualitasnya bagus, agar masyarakat merasa nyaman. Cukup juga untuk public space sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas umum yang baik," himbau Ganjar.

Yang terpenting, Ganjar berpesan kepada REI Jateng untuk memperhatikan mitigasi bencana. Ini mengingat hampir seluruh wilayah di Jateng rawan bencana. Dia juga meminta pengembang menjamin konstruksi bangunan taham terhadap berbagai bencana.

"Membangun itu harus melakukan mitigasi bencana sehingga areanya aman untuk kawasan perumahan. Setidaknya dalam skala-skala tertentu sesuai aturan teknis," tandasnya.

Ketua DPD REI Jawa Tengah MR Prijanto sepakat dengan arahan Gubernur Jawa Tengah mengenai pembangunan rumah susun atau apartemen. Menurutnya untuk membangun rumah susun atau apartemen tidak membutuhkan lahan yang sangat luas tetapi mampu menyediakan cukup banyak hunian.

"Kami setuju dengan itu karena kalau dibangun landed house itu akan mengurangi lahan cukup luas. Pak Ganjar mengarahkan supaya pengembang membangun rumah vertikal dan masyarakat bersedia tinggal di rumah susun," kata Prijanto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu