Follow Us :              

Gubernur Ganjar Minta Eks Napiter Bantu Deradikalisasi di Jateng

  05 March 2020  |   07:30:00  |   dibaca : 1580 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ganjar Minta Eks Napiter Bantu Deradikalisasi di Jateng

05 March 2020 | 07:30:00 | dibaca : 1580
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para eks narapidana terorisme (napiter) menjadi juru bicara gerakan deradikalisasi di tengah masyarakat. Ganjar berharap, eks napiter yang telah berikrar setia kepada Pancasila dan NKRI, dapat menjadi penerang masyarakat agar terhindar dari paham-paham radikal.

"Saya yakin kawan-kawan eks napiter ini punya pengalaman dan cerita-cerita masa lalu. Saya harap mereka mau membantu kami dalam upaya deradikalisasi dan melawan paham-paham radikal yang berkembang di masyarakat," kata Ganjar saat menghadiri acara silaturahmi dan dialog keagamaan dan kebangsaan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Harris Semarang, Kamis (5/3/2020).

Menurut Ganjar, masyarakat cenderung lebih memercayai penuturan para eks napiter yang telah bertobat. Sebab, para eks napiter pernah mengalami menganut paham menyimpang dan bahkan melakukan teror. 

"Saya minta mereka proaktif menyampaikan pada masyarakat, agar masyarakat bisa mengidentifikasi, menjadi tahu dan peduli bahwa yang ini jangan diikuti, ini salah dan sebagainya. Bisa juga menceritakan bagaimana sih kelompok-kelompok ini bergerak, sasarannya apa, metodenya bagaimana. Supaya masyarakat tidak terjerumus," tambahnya.

Bantu Sejahterakan Eks Napiter

Selain itu, Ganjar juga menegaskan bahwa pihaknya siap membantu dalam hal kesejahteraan para eks napiter di Jateng. Apapun yang dibutuhkan bagi eks napiter di Jateng untuk hidup mandiri dan cukup, pasti akan dilakukan.

"Rata-rata mereka yang komunikasi dengan saya minta bantuan masalah ekonomi. Maka saya minta mereka membuat program apa yang akan dilakukan, nanti kami berikan pelatihan, akses modal, peralatan dan lainnya. Pasti akan kami bantu," tegasnya.

Sejumlah eks napiter di Jateng, lanjut Ganjar, sudah bisa hidup mandiri dengan berwiraswasta. Beberapa sudah sukses menjadi pengusaha kuliner, kerajinan tangan dan usaha lainnya.

"Di Solo itu ada eks napiter sukses jualan, ada juga yang bisnis kaligrafi. Intinya kami akan terus mendorong agar para eks napiter di Jateng dapat hidup dengan sejahtera," tutup Ganjar.

Kasi Binmas BNPT Letkol Hendro Wicaksono mengapresiasi perhatian Ganjar dalam upaya deradikalisasi. Dari sejumlah kegiatan deradikalisasi BNPT di Indonesia, hanya Ganjar yang mau datang.

"Pak Ganjar jadi kepala daerah pertama yang mau datang dalam acara deradikalisasi ini. Ini seharusnya dicontoh kepala daerah lain untuk selalu mendukung upaya deradikalisasi yang digalakkan pemerintah," kata Hendro.

Hendro menerangkan, tujuan kegiatan deradikalisasi kepada eks napiter adalah untuk membekali para mitra dengan semangat menghormati kebhinekaan. Diharapkan, para eks napiter bisa mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.

"Kami juga mendorong mereka untuk membantu pemerintah melawan semua bentuk penyebaran paham-paham radikal di Indonesia," tutup Hendro.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para eks narapidana terorisme (napiter) menjadi juru bicara gerakan deradikalisasi di tengah masyarakat. Ganjar berharap, eks napiter yang telah berikrar setia kepada Pancasila dan NKRI, dapat menjadi penerang masyarakat agar terhindar dari paham-paham radikal.

"Saya yakin kawan-kawan eks napiter ini punya pengalaman dan cerita-cerita masa lalu. Saya harap mereka mau membantu kami dalam upaya deradikalisasi dan melawan paham-paham radikal yang berkembang di masyarakat," kata Ganjar saat menghadiri acara silaturahmi dan dialog keagamaan dan kebangsaan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Harris Semarang, Kamis (5/3/2020).

Menurut Ganjar, masyarakat cenderung lebih memercayai penuturan para eks napiter yang telah bertobat. Sebab, para eks napiter pernah mengalami menganut paham menyimpang dan bahkan melakukan teror. 

"Saya minta mereka proaktif menyampaikan pada masyarakat, agar masyarakat bisa mengidentifikasi, menjadi tahu dan peduli bahwa yang ini jangan diikuti, ini salah dan sebagainya. Bisa juga menceritakan bagaimana sih kelompok-kelompok ini bergerak, sasarannya apa, metodenya bagaimana. Supaya masyarakat tidak terjerumus," tambahnya.

Bantu Sejahterakan Eks Napiter

Selain itu, Ganjar juga menegaskan bahwa pihaknya siap membantu dalam hal kesejahteraan para eks napiter di Jateng. Apapun yang dibutuhkan bagi eks napiter di Jateng untuk hidup mandiri dan cukup, pasti akan dilakukan.

"Rata-rata mereka yang komunikasi dengan saya minta bantuan masalah ekonomi. Maka saya minta mereka membuat program apa yang akan dilakukan, nanti kami berikan pelatihan, akses modal, peralatan dan lainnya. Pasti akan kami bantu," tegasnya.

Sejumlah eks napiter di Jateng, lanjut Ganjar, sudah bisa hidup mandiri dengan berwiraswasta. Beberapa sudah sukses menjadi pengusaha kuliner, kerajinan tangan dan usaha lainnya.

"Di Solo itu ada eks napiter sukses jualan, ada juga yang bisnis kaligrafi. Intinya kami akan terus mendorong agar para eks napiter di Jateng dapat hidup dengan sejahtera," tutup Ganjar.

Kasi Binmas BNPT Letkol Hendro Wicaksono mengapresiasi perhatian Ganjar dalam upaya deradikalisasi. Dari sejumlah kegiatan deradikalisasi BNPT di Indonesia, hanya Ganjar yang mau datang.

"Pak Ganjar jadi kepala daerah pertama yang mau datang dalam acara deradikalisasi ini. Ini seharusnya dicontoh kepala daerah lain untuk selalu mendukung upaya deradikalisasi yang digalakkan pemerintah," kata Hendro.

Hendro menerangkan, tujuan kegiatan deradikalisasi kepada eks napiter adalah untuk membekali para mitra dengan semangat menghormati kebhinekaan. Diharapkan, para eks napiter bisa mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.

"Kami juga mendorong mereka untuk membantu pemerintah melawan semua bentuk penyebaran paham-paham radikal di Indonesia," tutup Hendro.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu