Follow Us :              

Mahasiswa Nias di Jateng Gunakan Waktu Luang Untuk Produksi Kue Kering

  10 May 2020  |   15:30:00  |   dibaca : 1257 
Kategori :
Bagikan :


Mahasiswa Nias di Jateng Gunakan Waktu Luang Untuk Produksi Kue Kering

10 May 2020 | 15:30:00 | dibaca : 1257
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sambil bersepeda sore, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menengok komunitas pelajar dan mahasiswa asal Nias, Sumatera Utara, di Jalan Papandayan Kota Semarang, Minggu (10/5/2020). 

Kepada para mahasiswa, Ganjar bercerita kedatangannya untuk memastikan kondisi para mahasiswa perantau. Selain itu, dia juga menjalankan permintaan Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli, kepadanya. 

"Saya itu beberapa waktu lalu disurati Pak Bupati Nias. Beliau minta tolong agar warganya yang ada di Jateng diperhatikan. Ini saya datang untuk memastikan anak-anak di sini semuanya sehat. Pak Bupati, anak-anakmu disini semuanya sehat dan berjanji tidak pulang," kata Ganjar sambil merekam konten vlog. 

Saat masuk ke rumah kos yang ditempati mahasiswa itu, perhatian Ganjar tertuju pada tumpukan stoples berisi kue kering, di antaranya, nastar, kastengel, dan putri salju, di meja sudut ruangan. 

Ganjar semula heran mengapa di kos mahasiswa ada kue kering sebanyak itu. Ternyata, kue kering itu buatan para mahasiswa untuk mengisi waktu luang dan menambah uang jajan. 

"Kue itu kami bikin sendiri pak, karena kami tidak ada kegiatan dan harus di rumah, jadi kami buat kue untuk dijual. Kalau bapak berkenan, boleh pak diborong," kata Daniel, seorang penghuni kos. 

Tanpa pikir panjang, Ganjar pun membeli kue-kue itu. Ganjar menyempatkan diri untuk nge-vlog dan mempromosikan kue buatan mahasiswa Nias itu.

"Ini keren, jadi di sela waktu luang teman-teman ini kreatif bikin kue lebaran dan dijual. Ayo dibeli, saya aja beli masa kamu tidak," kata Ganjar saat merekam konten vlognya.

Saat menengok ke dapur, Ganjar tidak menyangka mahasiswa itu memelihara ikan lele. Semula dia hanya ingin mengecek ketersediaan sembako mahasiswa itu. 

"Kami pelihara lele hanya untuk iseng pak, selain untuk lauk makan, juga biasanya dibagi ke masyarakat sekitar," kata Daniel. 

Ganjar kembali terkesan dengan kreativitas dan kemauan mahasiswa tersebut untuk bertahan hidup di perantauan. Sebelum pulang, dia memberikan bantuan sembako dan buah-buahan untuk mereka. 

"Ini untuk kalian masak bareng-bareng, kalau ada apa-apa kontak saya. Bisa DM di medsos kok," kata Ganjar. 

Kunjungan dan bantuan dari Ganjar tersebut disambut antusias oleh para mahasiswa dan pelajar di sana. Mereka mengucapkan terimakasih karena telah diperhatikan, meskipun bukan warga Jawa Tengah.

Ia juga sangat senang karena Ganjar mau membeli kue produksinya serta mau mengiklankan pada masyarakat melalui media sosialnya.

"Senang sekali ini Pak Ganjar datang, selain bagi sembako juga memborong kue kami. Terima kasih, Pak Ganjar, semoga sembako yang diberikan bermanfaat buat kami. Kami doakan Pak Ganjar sehat selalu dan rezekinya diperbanyak," kata warga Nias Selatan ini.


Bagikan :

SEMARANG - Sambil bersepeda sore, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menengok komunitas pelajar dan mahasiswa asal Nias, Sumatera Utara, di Jalan Papandayan Kota Semarang, Minggu (10/5/2020). 

Kepada para mahasiswa, Ganjar bercerita kedatangannya untuk memastikan kondisi para mahasiswa perantau. Selain itu, dia juga menjalankan permintaan Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli, kepadanya. 

"Saya itu beberapa waktu lalu disurati Pak Bupati Nias. Beliau minta tolong agar warganya yang ada di Jateng diperhatikan. Ini saya datang untuk memastikan anak-anak di sini semuanya sehat. Pak Bupati, anak-anakmu disini semuanya sehat dan berjanji tidak pulang," kata Ganjar sambil merekam konten vlog. 

Saat masuk ke rumah kos yang ditempati mahasiswa itu, perhatian Ganjar tertuju pada tumpukan stoples berisi kue kering, di antaranya, nastar, kastengel, dan putri salju, di meja sudut ruangan. 

Ganjar semula heran mengapa di kos mahasiswa ada kue kering sebanyak itu. Ternyata, kue kering itu buatan para mahasiswa untuk mengisi waktu luang dan menambah uang jajan. 

"Kue itu kami bikin sendiri pak, karena kami tidak ada kegiatan dan harus di rumah, jadi kami buat kue untuk dijual. Kalau bapak berkenan, boleh pak diborong," kata Daniel, seorang penghuni kos. 

Tanpa pikir panjang, Ganjar pun membeli kue-kue itu. Ganjar menyempatkan diri untuk nge-vlog dan mempromosikan kue buatan mahasiswa Nias itu.

"Ini keren, jadi di sela waktu luang teman-teman ini kreatif bikin kue lebaran dan dijual. Ayo dibeli, saya aja beli masa kamu tidak," kata Ganjar saat merekam konten vlognya.

Saat menengok ke dapur, Ganjar tidak menyangka mahasiswa itu memelihara ikan lele. Semula dia hanya ingin mengecek ketersediaan sembako mahasiswa itu. 

"Kami pelihara lele hanya untuk iseng pak, selain untuk lauk makan, juga biasanya dibagi ke masyarakat sekitar," kata Daniel. 

Ganjar kembali terkesan dengan kreativitas dan kemauan mahasiswa tersebut untuk bertahan hidup di perantauan. Sebelum pulang, dia memberikan bantuan sembako dan buah-buahan untuk mereka. 

"Ini untuk kalian masak bareng-bareng, kalau ada apa-apa kontak saya. Bisa DM di medsos kok," kata Ganjar. 

Kunjungan dan bantuan dari Ganjar tersebut disambut antusias oleh para mahasiswa dan pelajar di sana. Mereka mengucapkan terimakasih karena telah diperhatikan, meskipun bukan warga Jawa Tengah.

Ia juga sangat senang karena Ganjar mau membeli kue produksinya serta mau mengiklankan pada masyarakat melalui media sosialnya.

"Senang sekali ini Pak Ganjar datang, selain bagi sembako juga memborong kue kami. Terima kasih, Pak Ganjar, semoga sembako yang diberikan bermanfaat buat kami. Kami doakan Pak Ganjar sehat selalu dan rezekinya diperbanyak," kata warga Nias Selatan ini.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu