Follow Us :              

Sekolah Belum Dibuka, Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Alternatif

  07 July 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1082 
Kategori :
Bagikan :


Sekolah Belum Dibuka, Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Alternatif

07 July 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1082
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan terburu-buru menerapkan aktivitas new normal di sekolah. Hal ini lantaran kurva kasus COVID-19 di Jateng masih fluktuatif. Selain itu, new normal baru akan diterapkan apabila semua pihak sudah benar-benar menyiapkan dengan baik.

“Kita perlu persiapkan dengan baik, agar semua aman dan nyaman, termasuk di sekolah. Jangan terburu-buru atau grusa grusu,” kata Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber Workshop Pembelajaran Jarak Jauh dengan aplikasi Teams, di Kantor Gubernur, Selasa (7/7/2020).

Menurut Taj Yasin, sistem pembelajaran jarak jauh setidaknya menjadi alternatif saat situasi normal baru belum bisa dilaksanakan, sekaligus untuk menekan risiko penularan COVID-19. Tetapi yang perlu menjadi perhatian adalah kesiapan dalam melaksanakan sistem itu secara baik. 

Antara lain guru dan siswa harus menguasai teknologi, guru mampu menyampaikan materi yang bervariatif agar siswa tertarik untuk menyimaknya, ada sarana dan prasarana, seperti laptop dan kuota. 

Gus Yasin sapaan akrab Taj Yasin menambahkan, untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, beberapa sekolah yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng juga tengah melakukan kerja sama dengan Sekolah Cikal, yang menitikberatkan pada pengembangan kepribadian dan bakat setiap anak. 

Sekolah Cikal merupakan sekolah yang didirikan oleh Najelaa Shihab, putri Quraish Shihab. Sekolah itu berdiri di beberapa lokasi di Jabodetabek termasuk di wilayah BSD, Tangerang Selatan.

“Kita berharap hasilnya nanti bisa ditiru oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tandasnya.
 
Kerja sama itu diharapkan menghasilkan guru-guru kreatif, yang mampu membuat siswa menunggu materi-materi yang disampaikan.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan terburu-buru menerapkan aktivitas new normal di sekolah. Hal ini lantaran kurva kasus COVID-19 di Jateng masih fluktuatif. Selain itu, new normal baru akan diterapkan apabila semua pihak sudah benar-benar menyiapkan dengan baik.

“Kita perlu persiapkan dengan baik, agar semua aman dan nyaman, termasuk di sekolah. Jangan terburu-buru atau grusa grusu,” kata Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber Workshop Pembelajaran Jarak Jauh dengan aplikasi Teams, di Kantor Gubernur, Selasa (7/7/2020).

Menurut Taj Yasin, sistem pembelajaran jarak jauh setidaknya menjadi alternatif saat situasi normal baru belum bisa dilaksanakan, sekaligus untuk menekan risiko penularan COVID-19. Tetapi yang perlu menjadi perhatian adalah kesiapan dalam melaksanakan sistem itu secara baik. 

Antara lain guru dan siswa harus menguasai teknologi, guru mampu menyampaikan materi yang bervariatif agar siswa tertarik untuk menyimaknya, ada sarana dan prasarana, seperti laptop dan kuota. 

Gus Yasin sapaan akrab Taj Yasin menambahkan, untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, beberapa sekolah yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng juga tengah melakukan kerja sama dengan Sekolah Cikal, yang menitikberatkan pada pengembangan kepribadian dan bakat setiap anak. 

Sekolah Cikal merupakan sekolah yang didirikan oleh Najelaa Shihab, putri Quraish Shihab. Sekolah itu berdiri di beberapa lokasi di Jabodetabek termasuk di wilayah BSD, Tangerang Selatan.

“Kita berharap hasilnya nanti bisa ditiru oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tandasnya.
 
Kerja sama itu diharapkan menghasilkan guru-guru kreatif, yang mampu membuat siswa menunggu materi-materi yang disampaikan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu