Follow Us :              

Lancar Jelaskan Protokol Kesehatan, Risa Nangis Saat Diberi Laptop Ganjar

  10 September 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1485 
Kategori :
Bagikan :


Lancar Jelaskan Protokol Kesehatan, Risa Nangis Saat Diberi Laptop Ganjar

10 September 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1485
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Risa Setyaningsih (17) siswi kelas XII SMAN 1 Parakan Temanggung tak henti-hentinya menangis. Ia bahkan tak sanggup bicara hingga beberapa menit, setelah mendapat kejutan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar yang datang ke sekolah Risa untuk mengecek praktik uji coba sekolah tatap muka, awalnya masuk ke ruang kelas Risa. Di sana, Ganjar melihat secara langsung, bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti ingin menguji, Ganjar tak ingin mendengarkan laporan dari para guru. Ia meminta salah satu murid untuk menjelaskan, bagaimana protokol kesehatan diterapkan selama proses uji coba pembelajaran tatap muka itu.

Risa, gadis yang duduk di bangku kedua itu langsung tunjuk tangan. Dengan gamblang, dirinya menjelaskan kepada Ganjar mekanisme belajar tatap muka di sekolahnya.

"Awalnya saya bangun pagi pak, menyiapkan sarapan buat di sekolah. Karena kan kantin sekolah tutup, jadi harus bawa bekal dari rumah. Setelah itu berangkat naik motor ke sekolah, tidak boleh mbonceng teman, karena bahaya," terang Risa dengan penuh semangat.

Risa melanjutkan, sesampainya di sekolah, Ia langsung memarkirkan motornya di tempat parkir yang telah disediakan. Tempat parkirnya juga dibatasi dan tidak boleh berdempetan.

"Setelah itu kita di cek suhunya di pintu gerbang, cuci tangan pakai sabun dan langsung masuk kelas. Di dalam kelas, ya hanya duduk saja, tidak boleh ngrumpi sama temen. Duduknya dikasih jarak seperti ini, terus pas istirahat juga tidak boleh ngrumpi," jelasnya.

Saat jam belajar selesai, semua siswa lanjut Risa juga langsung pulang dengan tertib. Sesampainya di rumah, Ia langsung mencuci masker yang dipakai di sekolah dan mandi.

"Setelah itu ganti baju dan membantu kegiatan di rumah," jelasnya.

Mendengar jawaban Risa itu, Ganjar langsung tepuk tangan memberikan kejutan yang membuat Risa langsung menangis.

"Kamu pintar, jelas sekali protokolnya dan saya harap semuanya seperti Risa ya. Karena kamu pinter, sudah menjelaskan secara gamblang, kamu saya kasih laptop," kata Ganjar.

Langsung saja, raut wajah Risa menjadi terkejut. Ia menutup mulutnya dan sesekali melirik teman di belakangnya. Seolah tak percaya, Ia kembali melirik Ganjar.

"Iya, saya hadiahi laptop. Mau apa nggak, buat kuliah nanti," tegas Ganjar dan langsung saja Risa menangis.

Ganjar pun kemudian meminta ajudannya mencatat nomor telepon Risa. Ia meminta Risa belajar dengan rajin agar cita-citanya dapat tercapai.

"Seneng banget, sampai ndak bisa ngomong saya. Memang lagi butuh laptop, nanti buat kuliah. Sudah nabung, tapi, ah saya tidak bisa ngomong," kata Risa sambil menangis.

Risa yang berencana melanjutkan kuliah jurusan statistik itu mengatakan sudah menabung cukup lama. Ia memang pernah punya laptop, tapi rusak dan ingin beli yang baru.

"Tapi kasihan mbahe (nenek), akhirnya saya nabung sendiri. Saya di rumah sama mbahe, bapak ibuk sudah ngga ada. Ini seneng banget dapat laptop dari pak Ganjar, bisa buat kuliah nanti," terangnya sambil terus menangis.

Ganjar memang keliling ke Temanggung dan Wonosobo untuk mengecek uji coba sekolah tatap muka di dua kabupaten tersebut. Ia ingin memastikan, bahwa pelaksanaan uji coba berjalan lancar dan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat.


Bagikan :

TEMANGGUNG - Risa Setyaningsih (17) siswi kelas XII SMAN 1 Parakan Temanggung tak henti-hentinya menangis. Ia bahkan tak sanggup bicara hingga beberapa menit, setelah mendapat kejutan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar yang datang ke sekolah Risa untuk mengecek praktik uji coba sekolah tatap muka, awalnya masuk ke ruang kelas Risa. Di sana, Ganjar melihat secara langsung, bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti ingin menguji, Ganjar tak ingin mendengarkan laporan dari para guru. Ia meminta salah satu murid untuk menjelaskan, bagaimana protokol kesehatan diterapkan selama proses uji coba pembelajaran tatap muka itu.

Risa, gadis yang duduk di bangku kedua itu langsung tunjuk tangan. Dengan gamblang, dirinya menjelaskan kepada Ganjar mekanisme belajar tatap muka di sekolahnya.

"Awalnya saya bangun pagi pak, menyiapkan sarapan buat di sekolah. Karena kan kantin sekolah tutup, jadi harus bawa bekal dari rumah. Setelah itu berangkat naik motor ke sekolah, tidak boleh mbonceng teman, karena bahaya," terang Risa dengan penuh semangat.

Risa melanjutkan, sesampainya di sekolah, Ia langsung memarkirkan motornya di tempat parkir yang telah disediakan. Tempat parkirnya juga dibatasi dan tidak boleh berdempetan.

"Setelah itu kita di cek suhunya di pintu gerbang, cuci tangan pakai sabun dan langsung masuk kelas. Di dalam kelas, ya hanya duduk saja, tidak boleh ngrumpi sama temen. Duduknya dikasih jarak seperti ini, terus pas istirahat juga tidak boleh ngrumpi," jelasnya.

Saat jam belajar selesai, semua siswa lanjut Risa juga langsung pulang dengan tertib. Sesampainya di rumah, Ia langsung mencuci masker yang dipakai di sekolah dan mandi.

"Setelah itu ganti baju dan membantu kegiatan di rumah," jelasnya.

Mendengar jawaban Risa itu, Ganjar langsung tepuk tangan memberikan kejutan yang membuat Risa langsung menangis.

"Kamu pintar, jelas sekali protokolnya dan saya harap semuanya seperti Risa ya. Karena kamu pinter, sudah menjelaskan secara gamblang, kamu saya kasih laptop," kata Ganjar.

Langsung saja, raut wajah Risa menjadi terkejut. Ia menutup mulutnya dan sesekali melirik teman di belakangnya. Seolah tak percaya, Ia kembali melirik Ganjar.

"Iya, saya hadiahi laptop. Mau apa nggak, buat kuliah nanti," tegas Ganjar dan langsung saja Risa menangis.

Ganjar pun kemudian meminta ajudannya mencatat nomor telepon Risa. Ia meminta Risa belajar dengan rajin agar cita-citanya dapat tercapai.

"Seneng banget, sampai ndak bisa ngomong saya. Memang lagi butuh laptop, nanti buat kuliah. Sudah nabung, tapi, ah saya tidak bisa ngomong," kata Risa sambil menangis.

Risa yang berencana melanjutkan kuliah jurusan statistik itu mengatakan sudah menabung cukup lama. Ia memang pernah punya laptop, tapi rusak dan ingin beli yang baru.

"Tapi kasihan mbahe (nenek), akhirnya saya nabung sendiri. Saya di rumah sama mbahe, bapak ibuk sudah ngga ada. Ini seneng banget dapat laptop dari pak Ganjar, bisa buat kuliah nanti," terangnya sambil terus menangis.

Ganjar memang keliling ke Temanggung dan Wonosobo untuk mengecek uji coba sekolah tatap muka di dua kabupaten tersebut. Ia ingin memastikan, bahwa pelaksanaan uji coba berjalan lancar dan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu