SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyelenggarakan program "Kembulan Digital, Hetero for Startup" sebagai wadah bagi generasi muda di Jawa Tengah untuk menemukan solusi atas berbagai masalah pada ruang lingkup tertentu melalui startup digital. 

“Sebenarnya anak muda itu butuh kita berikan ruang, yang sudah tua cukup memfasilitasi saja dan mempersilakan mereka bermain. Nanti akan keluar berbagai macam produk yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya”. tutur Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam opening Kembulan Digital, Hetero for Startup, Rabu (28/10/2020) melalui kanal Youtubenya.

Program ini merupakan hasil kolaborasi Dinas Koperasi Usaha Kecil & Menengah dengan Hetero Space dan Sampoerna untuk Indonesia.

Tujuannya agar anak muda dapat berkontribusi langsung memberikan solusi untuk permasalahan di Jawa Tengah. Seperti masalah pendidikan, UMKM, pariwisata, logistik dan transportasi, serta masalah lainnya seperti gaya hidup, agrikultur, hiburan, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya itu, para peserta juga berkesempatan dibimbing para pendiri dan pelaku startup nasional hingga memiliki pengetahuan serta kemampuan yang mumpuni. 

“Harapannya ini dapat menciptakan entrepreneur baru, ada anak muda kreatif yang bisa berbagi pengalaman, ada kolaborasi yang bisa dibuat, maka ada produk yang bisa diciptakan dan selalu inovatif dan kreatif, kemudian bisa bermanfaat untuk ekonomi dan kemanusiaan yang akan menjadi kekuatan bangsa,” imbuh Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati membenarkan bahwa perlu adanya ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri, khususnya dalam bisnis teknologi.

“Butuh ruang untuk memfasilitasi anak muda supaya benar-benar mau belajar dan meningkatkan kapasitasnya terutama dalam bisnis startup. Misalnya, di Kota Tegal mereka memberikan ruang anak-anak muda berkolaborasi. Ada anak lulusan SMP berhasil membuat robot cuci tangan, sudah menjadi UKM yang sukses,” kata Ema.

Pihaknya berharap ke depannya semua kabupaten/kota di Jawa Tengah turut melakukan hal serupa. 

“Harapannya pemerintah di semua kabupaten/kota di Jateng menfasilitasi anak muda dengan memberikan ruang dimana mereka bisa bertemu, berkolaborasi untuk mengembangkan sistem digital ini,” ujarnya.

Sebagi informasi, pada penyelenggaraan perdana program ini terdapat dua tahap pelaksanaan. Tahap pertama akan berlangsung bulan Oktober-Desember 2020 dengan menargetkan 1000 peserta yang memiliki ide atau solusi permasalahan sektoral tersebut.

Kemudian, tahap kedua tim yang telah terpilih akan ditempa lebih dalam oleh para mentor yang berpengalaman melalui bootcamp dan incubation. Nantinya, tim terpilih dengan gagasan solutif akan diberi pendanaan hingga 50 Juta Rupiah. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, dapat diakses melalui laman www.hetero.space/heteroforstartup