Follow Us :              

Pemprov Jamin Kebutuhan Pengungsi Merapi

  20 November 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1003 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jamin Kebutuhan Pengungsi Merapi

20 November 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1003
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

MAGELANG - Wagub Taj Yasin Maimoen menegaskan, warga terdampak bencana Gunung Merapi yang berada di posko pengungsian yang tersebar di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten sudah aman dan nyaman. Selain menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, posko pengungsian juga sudah memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Menurutnya, seluruh warga terdampak erupsi Gunung Merapi di tiga kabupaten di Jateng sudah evakuasi dan ditangani dengan baik di posko pengungsian. Warga pun diminta tidak panik dan mengkhawatirkan harta benda, terutama mengenai hewan ternak. Karena para relawan tidak hanya hanya melindungi warga terdampak erupsi Merapi, tapi juga menyelamatkan hewan ternak.

"Kalau sudah diinstruksikan untuk mengungsi, maka warga jangan nekat bertahan. Untuk masalah hewan ternak sudah ada tim yang mengevakuasi. Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Pemprov dan pemkab bekerjasama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang dan menikmati makanan sesuai selera," katanya.  

Penegasan itu ia sampaikan saat mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, berkunjung ke posko pengungsian Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan posko pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (20/11/2020). 

Taj Yasin juga meminta para pegiat sosial atau donatur tidak datang ke lokasi pengungsian untuk bertemu dan menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak bencana Gunung Merapi. 

"Para pegiat sosial, para donatur atau adik-adik mahasiswa yang saat ini mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong di titipkan ke kecamatan, jangan langsung masuk ke pengungsian. Itu berbahaya karena berpotensi terjadi penularan COVID-19," tandasnya.


Bagikan :

MAGELANG - Wagub Taj Yasin Maimoen menegaskan, warga terdampak bencana Gunung Merapi yang berada di posko pengungsian yang tersebar di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten sudah aman dan nyaman. Selain menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, posko pengungsian juga sudah memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Menurutnya, seluruh warga terdampak erupsi Gunung Merapi di tiga kabupaten di Jateng sudah evakuasi dan ditangani dengan baik di posko pengungsian. Warga pun diminta tidak panik dan mengkhawatirkan harta benda, terutama mengenai hewan ternak. Karena para relawan tidak hanya hanya melindungi warga terdampak erupsi Merapi, tapi juga menyelamatkan hewan ternak.

"Kalau sudah diinstruksikan untuk mengungsi, maka warga jangan nekat bertahan. Untuk masalah hewan ternak sudah ada tim yang mengevakuasi. Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Pemprov dan pemkab bekerjasama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang dan menikmati makanan sesuai selera," katanya.  

Penegasan itu ia sampaikan saat mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, berkunjung ke posko pengungsian Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan posko pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (20/11/2020). 

Taj Yasin juga meminta para pegiat sosial atau donatur tidak datang ke lokasi pengungsian untuk bertemu dan menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak bencana Gunung Merapi. 

"Para pegiat sosial, para donatur atau adik-adik mahasiswa yang saat ini mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong di titipkan ke kecamatan, jangan langsung masuk ke pengungsian. Itu berbahaya karena berpotensi terjadi penularan COVID-19," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu