Follow Us :              

Ganjar Ingatkan Pentingnya Kekompakan dalam Penanganan Bersama Kasus Covid-19

  31 May 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 789 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ingatkan Pentingnya Kekompakan dalam Penanganan Bersama Kasus Covid-19

31 May 2021 | 14:00:00 | dibaca : 789
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Senin (31/5/2021). Selain di sejumlah layanan rumah sakit dan tempat isolasi terpusat, Ganjar juga melakukan pengecekan ke Desa Pedawang Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. 

Desa yang dikunjungi Ganjar itu termasuk zona merah. Sebab ada salah satu wilayah Rukun Tetangga (RT) di desa itu yang warganya cukup banyak terkonfirmasi positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia. 

"Kalau sudah satu RT kasusnya banyak, (dari) 11 orang (yang terkonfirmasi positif Covid-19), satu (orang) meninggal, maka sudah masuk zona merah," jelas Ganjar. 

Ganjar mengatakan tindakan yang dilakukan Bupati Kudus, camat hingga kepala desa setempat dengan segera melakukan pengetatan, sudah tepat. Sementara waktu, untuk menghindari penularan, warung-warung ditutup dan kegiatan warga tidak diijinkan. Langkap aparat pemerintahan setempat ini dipuji Ganjar. 

"Pak Camat dan Pak Kades (melakukan) eksekusi di lapangan, (dan) Puskesmas (melakukan) tracing (penelusuran). Itu sudah betul. Tapi kalau kemudian masyarakat masih lalu lalang, saya usul ditutup. Ini yang disebut lockdown tingkat RT. Inilah fungsi PPKM Mikro, dengan cara itu mudah-mudahan bisa dikendalikan," harap Ganjar. 

Ganjar juga mengingatkan agar penanganan kasus juga dilakukan dengan benar. Warga yang kedapatan positif,  harus dipastikan menjalani isolasi dengan baik. 

"Kalau banyak, satu keluarga ada yang tertular, lebih baik diambil dibawa ke isolasi terpusat. Harapan kita bisa diisolasi, dipisahkan dari kelompoknya. Cara ini paling bagus, karena kalau isolasi di rumah biasanya tidak disiplin, dan itu bahaya karena keluarga yang sehat, bisa tertular," terangnya. 

Ganjar menegaskan akan terus memantau penanganan Covid-19 di Kudus. Pihaknya akan terus memberikan bantuan dalam rangka percepatan penanganan itu. 

"Nanti Pemprov (Jawa Tengah) bantu, Pusat juga bantu, termasuk Kabupaten/Kota di sekitar Kudus juga akan bantu. Karena ini butuh penanganan bersama, jadi harus kompak," pungkas Ganjar. 

Sementara itu, Kades Pedawang, Sofian mengatakan, peningkatan kasus di wilayahnya itu terjadi usai lebaran. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan. 

"Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular, " katanya. 

Sofian mengatakan sudah melakukan pengetatan di RT tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan Ganjar untuk melakukan lockdown RT. 

"Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata perhari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing," pungkasnya.


Bagikan :

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Senin (31/5/2021). Selain di sejumlah layanan rumah sakit dan tempat isolasi terpusat, Ganjar juga melakukan pengecekan ke Desa Pedawang Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. 

Desa yang dikunjungi Ganjar itu termasuk zona merah. Sebab ada salah satu wilayah Rukun Tetangga (RT) di desa itu yang warganya cukup banyak terkonfirmasi positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia. 

"Kalau sudah satu RT kasusnya banyak, (dari) 11 orang (yang terkonfirmasi positif Covid-19), satu (orang) meninggal, maka sudah masuk zona merah," jelas Ganjar. 

Ganjar mengatakan tindakan yang dilakukan Bupati Kudus, camat hingga kepala desa setempat dengan segera melakukan pengetatan, sudah tepat. Sementara waktu, untuk menghindari penularan, warung-warung ditutup dan kegiatan warga tidak diijinkan. Langkap aparat pemerintahan setempat ini dipuji Ganjar. 

"Pak Camat dan Pak Kades (melakukan) eksekusi di lapangan, (dan) Puskesmas (melakukan) tracing (penelusuran). Itu sudah betul. Tapi kalau kemudian masyarakat masih lalu lalang, saya usul ditutup. Ini yang disebut lockdown tingkat RT. Inilah fungsi PPKM Mikro, dengan cara itu mudah-mudahan bisa dikendalikan," harap Ganjar. 

Ganjar juga mengingatkan agar penanganan kasus juga dilakukan dengan benar. Warga yang kedapatan positif,  harus dipastikan menjalani isolasi dengan baik. 

"Kalau banyak, satu keluarga ada yang tertular, lebih baik diambil dibawa ke isolasi terpusat. Harapan kita bisa diisolasi, dipisahkan dari kelompoknya. Cara ini paling bagus, karena kalau isolasi di rumah biasanya tidak disiplin, dan itu bahaya karena keluarga yang sehat, bisa tertular," terangnya. 

Ganjar menegaskan akan terus memantau penanganan Covid-19 di Kudus. Pihaknya akan terus memberikan bantuan dalam rangka percepatan penanganan itu. 

"Nanti Pemprov (Jawa Tengah) bantu, Pusat juga bantu, termasuk Kabupaten/Kota di sekitar Kudus juga akan bantu. Karena ini butuh penanganan bersama, jadi harus kompak," pungkas Ganjar. 

Sementara itu, Kades Pedawang, Sofian mengatakan, peningkatan kasus di wilayahnya itu terjadi usai lebaran. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan. 

"Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular, " katanya. 

Sofian mengatakan sudah melakukan pengetatan di RT tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan Ganjar untuk melakukan lockdown RT. 

"Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata perhari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu