Follow Us :              

Meski Zona Hijau, Ganjar Imbau Jogo Tonggo dan Prokes Ditingkatkan

  23 June 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1275 
Kategori :
Bagikan :


Meski Zona Hijau, Ganjar Imbau Jogo Tonggo dan Prokes Ditingkatkan

23 June 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1275
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KABPEKALONGAN - Seluruh Kepala Desa (Kades) di Jawa Tengah diminta tetap siaga meskipun desanya masih berstatus zona hijau. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau, tidak boleh ada yang lengah dalam penerapan protokol kesehatan. 

Hal itu disampaikan Ganjar kepada sejumlah Kades saat mengecek penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6/2021). Saat mengunjungi sejumlah desa, Ganjar mendapat laporan bahwa desa-desa tersebut nol kasus Covid-19 sehingga masuk zona hijau, salah satunya adalah Desa Wonorejo, Kecamatan Kajen. 

"Disini sudah tidak ada kasus Pak, nol. Awal tahun lalu ada satu yang positif, tapi sudah sembuh," kata Kades Wonorejo, Andi Prasetya. 

Selain di Wonorejo, beberapa Kades yang ikut dalam lawatan itu juga mengaku daerah mereka juga sama amannya, nol kasus. Ganjar gembira dengan informasi itu, tetapi dia tetap mengingatkan para Kades untuk tetap siaga, tidak boleh lengah. 

"Tetap siaga ya, jangan lengah. Kalau perlu mumpung hijau, wilayah njenengan dikunci.  Jogo Tonggo diaktifkan, setiap tamu yang masuk didata dan dipastikan kesehatannya," kata Ganjar. 

Ganjar mengatakan, menjadi zona hijau bukan berarti bebas dari aturan protokol kesehatan. 

"Sekali lagi, jangan lengah. Jangan sampai nanti merasa zona hijau, kegiatannya bebas. Maka saya minta semua Kades/Lurah dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga dan mengingatkan," ucapnya. 

Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan harus dihindari. Program Jogo Tonggo harus diketatkan, agar mobilitas warga bisa terdeteksi. 

"Kalau ini terjaga, harapannya di tempat-tempat yang pergerakannya tinggi itu tidak masuk ke daerah hijau. Jogo Tonggo penting, untuk menjaga pintu masuk agar orang keluar masuk bisa kelihatan. Sehingga seandainya terjadi kasus, mudah untuk mendeteksi dan tracingnya gampang," tegas Ganjar. 

Selain disiplin protokol kesehatan, Ganjar juga minta para Kades atau Lurah mengejar target program vaksinasi, khususnya bagi para lansia. 

"Ini saya lihat bagus program vaksinasi lansianya, semua datang dan dengan senang hati. Kuncinya ternyata satu, jemput bola. Jadi, Kadesnya aktif sosialisasi, dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk bidan desa," pungkasnya. 

Kades Wonorejo, Andi Prasetya, membenarkan hal tersebut. Sebelum vaksinasi dilakukan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi. Ia rutin datang ke acara-acara warga untuk mengajak lansia di desanya bersedia ikut vaksinasi. 

"Total lansia di desa kami ada 302. Memang awalnya tidak mudah mengajak mereka divaksin, tapi saya selalu datang ke acara-acara di tingkat RT untuk memberikan edukasi," ucapnya. 

Berkat pendekatan dan komunikasi yang baik, hampir semua lansia di desanya mau divaksin. 

"Alhamdulillah semua mendukung, dengan begini semoga warga kami lebih aman," pungkas Andi dengan wajah gembira.


Bagikan :

KABPEKALONGAN - Seluruh Kepala Desa (Kades) di Jawa Tengah diminta tetap siaga meskipun desanya masih berstatus zona hijau. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau, tidak boleh ada yang lengah dalam penerapan protokol kesehatan. 

Hal itu disampaikan Ganjar kepada sejumlah Kades saat mengecek penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6/2021). Saat mengunjungi sejumlah desa, Ganjar mendapat laporan bahwa desa-desa tersebut nol kasus Covid-19 sehingga masuk zona hijau, salah satunya adalah Desa Wonorejo, Kecamatan Kajen. 

"Disini sudah tidak ada kasus Pak, nol. Awal tahun lalu ada satu yang positif, tapi sudah sembuh," kata Kades Wonorejo, Andi Prasetya. 

Selain di Wonorejo, beberapa Kades yang ikut dalam lawatan itu juga mengaku daerah mereka juga sama amannya, nol kasus. Ganjar gembira dengan informasi itu, tetapi dia tetap mengingatkan para Kades untuk tetap siaga, tidak boleh lengah. 

"Tetap siaga ya, jangan lengah. Kalau perlu mumpung hijau, wilayah njenengan dikunci.  Jogo Tonggo diaktifkan, setiap tamu yang masuk didata dan dipastikan kesehatannya," kata Ganjar. 

Ganjar mengatakan, menjadi zona hijau bukan berarti bebas dari aturan protokol kesehatan. 

"Sekali lagi, jangan lengah. Jangan sampai nanti merasa zona hijau, kegiatannya bebas. Maka saya minta semua Kades/Lurah dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga dan mengingatkan," ucapnya. 

Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan harus dihindari. Program Jogo Tonggo harus diketatkan, agar mobilitas warga bisa terdeteksi. 

"Kalau ini terjaga, harapannya di tempat-tempat yang pergerakannya tinggi itu tidak masuk ke daerah hijau. Jogo Tonggo penting, untuk menjaga pintu masuk agar orang keluar masuk bisa kelihatan. Sehingga seandainya terjadi kasus, mudah untuk mendeteksi dan tracingnya gampang," tegas Ganjar. 

Selain disiplin protokol kesehatan, Ganjar juga minta para Kades atau Lurah mengejar target program vaksinasi, khususnya bagi para lansia. 

"Ini saya lihat bagus program vaksinasi lansianya, semua datang dan dengan senang hati. Kuncinya ternyata satu, jemput bola. Jadi, Kadesnya aktif sosialisasi, dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk bidan desa," pungkasnya. 

Kades Wonorejo, Andi Prasetya, membenarkan hal tersebut. Sebelum vaksinasi dilakukan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi. Ia rutin datang ke acara-acara warga untuk mengajak lansia di desanya bersedia ikut vaksinasi. 

"Total lansia di desa kami ada 302. Memang awalnya tidak mudah mengajak mereka divaksin, tapi saya selalu datang ke acara-acara di tingkat RT untuk memberikan edukasi," ucapnya. 

Berkat pendekatan dan komunikasi yang baik, hampir semua lansia di desanya mau divaksin. 

"Alhamdulillah semua mendukung, dengan begini semoga warga kami lebih aman," pungkas Andi dengan wajah gembira.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu