Follow Us :              

Rembug Desa Karanganyar, Ganjar Minta Waspadai Potensi Stunting dan Tegaskan Manfaat Call Center

  27 July 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 1154 
Kategori :
Bagikan :


Rembug Desa Karanganyar, Ganjar Minta Waspadai Potensi Stunting dan Tegaskan Manfaat Call Center

27 July 2021 | 14:00:00 | dibaca : 1154
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KARANGANYAR - Meskipun saat ini sedang digencarkan berbagai program pencegahan dan penanggulangan Covid-19, namun potensi stunting tidak bisa dikesampingkan. Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti 'Rembug Desa’ secara virtual bersama para Kades se-Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/7/2021). 

Arahan ini kembali muncul setelah Ganjar menerima masukan dari para bidan yang mengingatkan kondisi ibu hamil sebagai golongan rentan di masa pandemi ini. 

“Dan rata-rata selalu ada dari sekian ibu hamil punya masalah kandungan. Nah, ini (alasan) saya minta kepada mereka untuk melakukan kontrol itu. Apakah biasanya masalah anemia, ada kelainan di kandungan atau masalah kesehatan (lain),” ujarnya. 

Maka dari itu, hampir di setiap acara Rembug Desa, Ganjar selalu mengingatkan para Kades dan bidan untuk memastikan ibu hamil di desanya rutin melakukan kontrol kesehatan. 

Melalui kontrol kesehatan secara rutin, bidan bisa mendeteksi potensi-potensi masalah kesehatan yang dialami ibu hamil dan bayinya, termasuk kemungkinan terjadinya stunting.

Beberapa masalah yang masih muncul dalam Rembug Desa kali ini adalah keluhan para Kades yang kesulitan mencegah warga yang nekat mengelar hajatan. Merespon hal ini Ganjar para Kades lebih intensif melakukan sosialisasi. 

“Maka ini kita minta, ada sosialisasi kepada mereka. Ya boleh, umpama mau menikah ya sudah ijab qobul saja pestanya nanti. Ini penting untuk disampaikan kepada mereka,” kata Ganjar. 

Dari seorang Kades di wilayah perbatasan, Ganjar pendapat cerita salah satu warganya positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit luar Kabupaten Karanganyar. Nyawanya tidak tertolong, namun jenazah tidak bisa dibawa pulang karena adanya kebijakan rumah sakit yang tidak mau mengantar ke daerah asal. Beruntung, berkat adanya call center di Dinas Kesehatan Karanganyar, masalah itu bisa diselesaikan dengan cepat. 

“Nah ternyata dari Karanganyar sudah menyiapkan BPBD, itulah kenapa,tadi Dinkes saya ngelihat (ada) call center. Kalau call center -nya bisa 24 jam maka seluruh pertanyaan masyarakat akan bisa dijawab,” katanya. 

Dari hasil Rembug Desa kali, Ganjar menilai Pemerintah Kabupaten, para Kades dan masyarakat Karanganyar telah melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. 

“Mereka yang isolasi rata-rata masih bisa dibantu oleh mereka (warga). Ada dana desa, ada dari masyarakat, itu di jogo Tonggo. Di sini tuh (juga) ada Pagar Mangkok, ini yang khas Karanganyar, mereka memberikan bantuan. Maka insya Allah itu aman, dana desanya juga berjalan,” tegasnya. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang turut mendampingi dalam acara menyatakan, siap membantu masalah-masalah yang dihadapi para Kades. Untuk mempermudah komunikasi, Juliyatmono memberikan nomer teleponnya kepada para peserta. 

“Nah gitu lho, kalau seluruh nantinya kabupaten kota Bupatinya, Wali Kotanya menjawab langsung maka itu akan memberikan kepastian, kepada warga yang punya masalah sehingga bisa dibantu,” puji Ganjar.


Bagikan :

KARANGANYAR - Meskipun saat ini sedang digencarkan berbagai program pencegahan dan penanggulangan Covid-19, namun potensi stunting tidak bisa dikesampingkan. Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti 'Rembug Desa’ secara virtual bersama para Kades se-Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/7/2021). 

Arahan ini kembali muncul setelah Ganjar menerima masukan dari para bidan yang mengingatkan kondisi ibu hamil sebagai golongan rentan di masa pandemi ini. 

“Dan rata-rata selalu ada dari sekian ibu hamil punya masalah kandungan. Nah, ini (alasan) saya minta kepada mereka untuk melakukan kontrol itu. Apakah biasanya masalah anemia, ada kelainan di kandungan atau masalah kesehatan (lain),” ujarnya. 

Maka dari itu, hampir di setiap acara Rembug Desa, Ganjar selalu mengingatkan para Kades dan bidan untuk memastikan ibu hamil di desanya rutin melakukan kontrol kesehatan. 

Melalui kontrol kesehatan secara rutin, bidan bisa mendeteksi potensi-potensi masalah kesehatan yang dialami ibu hamil dan bayinya, termasuk kemungkinan terjadinya stunting.

Beberapa masalah yang masih muncul dalam Rembug Desa kali ini adalah keluhan para Kades yang kesulitan mencegah warga yang nekat mengelar hajatan. Merespon hal ini Ganjar para Kades lebih intensif melakukan sosialisasi. 

“Maka ini kita minta, ada sosialisasi kepada mereka. Ya boleh, umpama mau menikah ya sudah ijab qobul saja pestanya nanti. Ini penting untuk disampaikan kepada mereka,” kata Ganjar. 

Dari seorang Kades di wilayah perbatasan, Ganjar pendapat cerita salah satu warganya positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit luar Kabupaten Karanganyar. Nyawanya tidak tertolong, namun jenazah tidak bisa dibawa pulang karena adanya kebijakan rumah sakit yang tidak mau mengantar ke daerah asal. Beruntung, berkat adanya call center di Dinas Kesehatan Karanganyar, masalah itu bisa diselesaikan dengan cepat. 

“Nah ternyata dari Karanganyar sudah menyiapkan BPBD, itulah kenapa,tadi Dinkes saya ngelihat (ada) call center. Kalau call center -nya bisa 24 jam maka seluruh pertanyaan masyarakat akan bisa dijawab,” katanya. 

Dari hasil Rembug Desa kali, Ganjar menilai Pemerintah Kabupaten, para Kades dan masyarakat Karanganyar telah melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. 

“Mereka yang isolasi rata-rata masih bisa dibantu oleh mereka (warga). Ada dana desa, ada dari masyarakat, itu di jogo Tonggo. Di sini tuh (juga) ada Pagar Mangkok, ini yang khas Karanganyar, mereka memberikan bantuan. Maka insya Allah itu aman, dana desanya juga berjalan,” tegasnya. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang turut mendampingi dalam acara menyatakan, siap membantu masalah-masalah yang dihadapi para Kades. Untuk mempermudah komunikasi, Juliyatmono memberikan nomer teleponnya kepada para peserta. 

“Nah gitu lho, kalau seluruh nantinya kabupaten kota Bupatinya, Wali Kotanya menjawab langsung maka itu akan memberikan kepastian, kepada warga yang punya masalah sehingga bisa dibantu,” puji Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu