Follow Us :              

Rayakan Kemerdekaan Bersama Pasien Covid-19 dan Nakes, Ganjar Bangun Empati Pada Pejuang Covid-19

  17 August 2021  |   07:00:00  |   dibaca : 788 
Kategori :
Bagikan :


Rayakan Kemerdekaan Bersama Pasien Covid-19 dan Nakes, Ganjar Bangun Empati Pada Pejuang Covid-19

17 August 2021 | 07:00:00 | dibaca : 788
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BOYOLALI - Upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 diperingati secara berbeda di Jawa Tengah. Jika sebelumnya selalu digelar secara meriah di Lapangan Simpang Lima Semarang, kali ini diselenggarakan halaman Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Asrama Haji Donohudan dengan sangat sederhana. 

Perayaan kemerdekaan tahun ini Selasa (17/8/2021), tidak tampak deretan pasukan TNI/Polri yang berbaris rapi atau pasukan pelajar yang biasanya hadir menggunakan seragam berwarna-warni. Yang ada hanya barisan pasien Covid-19, dengan pakaian sehari-hari. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga tampil beda. Sebagai bentuk empati pada pengabdian para nakes, ia juga hadir memakai  berbalut hazmat lengkap berwarna putih.  

Sesuai protokol kesehatan, seluruh petugas upacara juga dengan mengunakan hazmat lengkap, mulai dari petugas pengibar bendera hingga pembaca doa. 

Layaknya nakes Covid-19, memakai kacamata medis, masker dobel dan sepatu boot berwarna orange, tidak ada yang menyangka, pria yang berdiri sebagai inspektur upacara itu adalah Ganjar.  

"Saya baru pertama kali pakai hazmat. Panas banget ternyata. Saya tidak membayangkan, mereka para nakes yang berjam-jam menggunakan hazmat ini. Saya ingin merasakan bagaimana menjadi mereka," imbuhnya. 

Menurutnya, perjuangan para nakes sungguh luar biasa. Mereka harus berjuang menyemangati diri sendiri, merawat pasien dan juga menyemangati para penyintas. 

"Mudah-mudahan kehadiran saya di sini, bisa memberikan semangat bagi para penyintas dan nakes dimana mereka tidak pernah libur," pungkasnya. 

Kehadiran Ganjar memimpin upacara, disambut gembira para pasien.  

"Nggak nyangka, Pak Ganjar yang jadi pemimpin upacara. Seneng, karena meski diisolasi, tapi tetap bisa merayakan kemerdekaan," kata Nur Aini (33) salah satu pasien yang mengaku baru menyadari kehadiran Ganjar setelah gubernur Jateng itu memberi pidato. 

Hal senada disampaikan Agus (40) pasien lainnya.  "Alhamdulillah. Ini luar biasa. Ini obat yang jauh lebih mujarab dari obat apapun. Menambah imun kami semakin kuat," ucapnya berseri-seri.


Bagikan :

BOYOLALI - Upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 diperingati secara berbeda di Jawa Tengah. Jika sebelumnya selalu digelar secara meriah di Lapangan Simpang Lima Semarang, kali ini diselenggarakan halaman Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Asrama Haji Donohudan dengan sangat sederhana. 

Perayaan kemerdekaan tahun ini Selasa (17/8/2021), tidak tampak deretan pasukan TNI/Polri yang berbaris rapi atau pasukan pelajar yang biasanya hadir menggunakan seragam berwarna-warni. Yang ada hanya barisan pasien Covid-19, dengan pakaian sehari-hari. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga tampil beda. Sebagai bentuk empati pada pengabdian para nakes, ia juga hadir memakai  berbalut hazmat lengkap berwarna putih.  

Sesuai protokol kesehatan, seluruh petugas upacara juga dengan mengunakan hazmat lengkap, mulai dari petugas pengibar bendera hingga pembaca doa. 

Layaknya nakes Covid-19, memakai kacamata medis, masker dobel dan sepatu boot berwarna orange, tidak ada yang menyangka, pria yang berdiri sebagai inspektur upacara itu adalah Ganjar.  

"Saya baru pertama kali pakai hazmat. Panas banget ternyata. Saya tidak membayangkan, mereka para nakes yang berjam-jam menggunakan hazmat ini. Saya ingin merasakan bagaimana menjadi mereka," imbuhnya. 

Menurutnya, perjuangan para nakes sungguh luar biasa. Mereka harus berjuang menyemangati diri sendiri, merawat pasien dan juga menyemangati para penyintas. 

"Mudah-mudahan kehadiran saya di sini, bisa memberikan semangat bagi para penyintas dan nakes dimana mereka tidak pernah libur," pungkasnya. 

Kehadiran Ganjar memimpin upacara, disambut gembira para pasien.  

"Nggak nyangka, Pak Ganjar yang jadi pemimpin upacara. Seneng, karena meski diisolasi, tapi tetap bisa merayakan kemerdekaan," kata Nur Aini (33) salah satu pasien yang mengaku baru menyadari kehadiran Ganjar setelah gubernur Jateng itu memberi pidato. 

Hal senada disampaikan Agus (40) pasien lainnya.  "Alhamdulillah. Ini luar biasa. Ini obat yang jauh lebih mujarab dari obat apapun. Menambah imun kami semakin kuat," ucapnya berseri-seri.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu