Follow Us :              

Ganjar Bubarkan Konvoi Sepeda Tanpa Masker

  29 August 2021  |   07:00:00  |   dibaca : 890 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Bubarkan Konvoi Sepeda Tanpa Masker

29 August 2021 | 07:00:00 | dibaca : 890
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Di tengah upaya keras pemerintah dan tenaga medis mengatasi Covid-19, serta masyarakat yang berusaha menahan diri mengurangi pergerakan dan disiplin protokol kesehatan, sebagian masyarakat lainnya justru masih abai. Tanpa empati mereka melanggar protokol hanya demi kesenangan, seperti temuan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Kabupaten Demak. 

Hal ini bermula saat Ganjar bersepeda pagi, Minggu (29/8/2021) di sebuah desa. Di halaman sebuah masjid ia melihat ada kerumunan warga dari anak-anak hingga dewasa. 

Ratusan anak-anak dengan sepeda masing-masing itu ternyata peserta acara "Pit-pitan Bareng" yang sedang bersiap konvoi dalam rangka merayakan tahun baru Islam 1443 H. Acara itu dilaksanakan tanpa protokol kesehatan. 

Melihat keadaan itu, Ganjar langsung menghentikan sepeda. Ia mendatangi acara untuk menemui panitia penyelenggara. Betapa kaget, saat bertemu panitia penanggungjawab acara, karena ia juga tidak memakai masker. 

Mengetahui hal itu, Ganjar langsung memberikan peringatan kepada panitia terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut. 

"Mas, jenengan tahu tidak ini belum boleh? Kasihan anak-anak ini. Kita Covid-nya sudah mau baik, kalau begini caranya rusak nanti," kata Ganjar kepada panitia. 

Saat ditanya tentang perijinan dari kepolisian, panitiapun mengaku tidak memilikinya. Mereka justru balik mengatakan acara itu yang membuat peserta sendiri. 

"Tidak ada, Pak. Ini dari anak-anak. Ini cuma berputar satu RW," ujar pria itu. 

Mengetahui acara konvoi ini tidak berijin Ganjar langsung meminta panitia membubarkan acara. 

"Langsung bubar. Itu ibu-ibunya juga tidak pakai masker semua. Jenengan tadi juga tidak pakai masker," ungkap Ganjar. 

Ganjar kemudian menjelaskan bagaimana kondisi Covid-19 di Jawa Tengah saat ini belum benar-benar baik meskipun ada penurunan di sejumlah daerah. Masyarakat diminta tetap waspada dan menahan diri apabila di daerahnya terjadi penurunan level. 

Agar anak-anak yang sudah terlanjur siap tidak kecewa, Ganjar memberi kesempatan konvoi tidak lebih dari 15 menit. Ganjar juga minta panitia agar peserta dan warga yang tidak memakai masker untuk pulang. 

"Sudah, biar anak-anak tidak kecewa, langsung diantar saja, satu putaran langsung pulang. Peserta yang tidak pakai masker suruh pulang, orang tua yang tidak pakai masker suruh pulang," tegasnya. 

"Lebih pintar lagi kalau jenengan ( anda ) itu mengajarkan anak-anak ini pakai masker," sindirnya kesal karena harus merelakan ratusan anak berdesakan tanpa perlindungan.


Bagikan :

SEMARANG - Di tengah upaya keras pemerintah dan tenaga medis mengatasi Covid-19, serta masyarakat yang berusaha menahan diri mengurangi pergerakan dan disiplin protokol kesehatan, sebagian masyarakat lainnya justru masih abai. Tanpa empati mereka melanggar protokol hanya demi kesenangan, seperti temuan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Kabupaten Demak. 

Hal ini bermula saat Ganjar bersepeda pagi, Minggu (29/8/2021) di sebuah desa. Di halaman sebuah masjid ia melihat ada kerumunan warga dari anak-anak hingga dewasa. 

Ratusan anak-anak dengan sepeda masing-masing itu ternyata peserta acara "Pit-pitan Bareng" yang sedang bersiap konvoi dalam rangka merayakan tahun baru Islam 1443 H. Acara itu dilaksanakan tanpa protokol kesehatan. 

Melihat keadaan itu, Ganjar langsung menghentikan sepeda. Ia mendatangi acara untuk menemui panitia penyelenggara. Betapa kaget, saat bertemu panitia penanggungjawab acara, karena ia juga tidak memakai masker. 

Mengetahui hal itu, Ganjar langsung memberikan peringatan kepada panitia terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut. 

"Mas, jenengan tahu tidak ini belum boleh? Kasihan anak-anak ini. Kita Covid-nya sudah mau baik, kalau begini caranya rusak nanti," kata Ganjar kepada panitia. 

Saat ditanya tentang perijinan dari kepolisian, panitiapun mengaku tidak memilikinya. Mereka justru balik mengatakan acara itu yang membuat peserta sendiri. 

"Tidak ada, Pak. Ini dari anak-anak. Ini cuma berputar satu RW," ujar pria itu. 

Mengetahui acara konvoi ini tidak berijin Ganjar langsung meminta panitia membubarkan acara. 

"Langsung bubar. Itu ibu-ibunya juga tidak pakai masker semua. Jenengan tadi juga tidak pakai masker," ungkap Ganjar. 

Ganjar kemudian menjelaskan bagaimana kondisi Covid-19 di Jawa Tengah saat ini belum benar-benar baik meskipun ada penurunan di sejumlah daerah. Masyarakat diminta tetap waspada dan menahan diri apabila di daerahnya terjadi penurunan level. 

Agar anak-anak yang sudah terlanjur siap tidak kecewa, Ganjar memberi kesempatan konvoi tidak lebih dari 15 menit. Ganjar juga minta panitia agar peserta dan warga yang tidak memakai masker untuk pulang. 

"Sudah, biar anak-anak tidak kecewa, langsung diantar saja, satu putaran langsung pulang. Peserta yang tidak pakai masker suruh pulang, orang tua yang tidak pakai masker suruh pulang," tegasnya. 

"Lebih pintar lagi kalau jenengan ( anda ) itu mengajarkan anak-anak ini pakai masker," sindirnya kesal karena harus merelakan ratusan anak berdesakan tanpa perlindungan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu