Follow Us :              

Pastikan PTM Terapkan Prokes, Ganjar Gelar Sidak Sekolah di Kota Semarang

  30 August 2021  |   07:00:00  |   dibaca : 1251 
Kategori :
Bagikan :


Pastikan PTM Terapkan Prokes, Ganjar Gelar Sidak Sekolah di Kota Semarang

30 August 2021 | 07:00:00 | dibaca : 1251
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo inspeksi mendadak ( sidak ) pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di Kota Semarang, Senin (30/8/2021). Sidak dilakukan guna memastikan protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan baik. 

Sambil gowes pagi, Ganjar memantau beberapa sekolah di Kota Semarang yang ia lewati. Seiring menurunnya level PPKM di wilayah ini dari empat menjadi tiga, sekolah-sekolah di Kota Semarang diijinkan menggelar PTM, salah satunya SMPN 13 yang pagi itu dikunjungi Ganjar. 

Dalam sidak itu Ganjar mengamati dengan seksama penerapan prokes dalam pelaksanaan PTM di sekolah ini. Dari pantauannya, secara umum Ganjar menilai penerapan prokes telah dilakukan dengan baik. Pengecekan suhu badan dan cuci sebelum masuk kelas, telah dilakukan. Ia hanya menyayangkan antrian untuk cuci tangan masih berkerumun. 

"Ayo antre, jaga jarak ya. Jangan berkerumun. Pak yang seperti ini harus dievaluasi. Kalau bisa tempat cuci tangannya ditambah, jaraknya diatur ya," pinta Ganjar. 

Tidak hanya memantau kondisi di luar, Ganjar juga masuk ke dalam kelas untuk mengecek penataan ruangan. Ia terlihat puas melihat meja siswa telah berjarak dan diberi sekat-sekat dari plastik. 

"Ini bagus, jaraknya jauh dan ada sekatnya," pujinya. 

Selain prokes di dalam sekolah, Ganjar meminta pihak sekolah memastikan prokes dilakukan siswa sejak berangkat hingga pulang ke rumah. 

"Anak-anak mesti dicek sejak awal, siapa yang ngantar dan pulangnya bagaimana. Saran saya yang mengantar adalah orang tuanya, sehingga bisa menjamin mereka sehat. Itu yang penting," ucapnya. 

Plt Kepala Sekolah SMPN 13 Semarang, Joko Winarno mengatakan, PTM di sekolahnya digelar dengan protokol kesehatan ketat. 

"Setiap kelas itu maksimal 50 persen dari total rombongan belajar. Kalau satu rombel (rombongan belajar) itu ada 32 siswa, maka yang masuk sekolah hanya 16 siswa, sisanya tetap belajar dari rumah," ucapnya. 

Selain membatasi jumlah siswa dalam kelas, jam belajar juga dikurangi. Dalam sehari siswa hanya akan belajar selama dua jam untuk empat mata pelajaran. Pelaksanaan PTM juga hanya empat hari dalam seminggu.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo inspeksi mendadak ( sidak ) pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di Kota Semarang, Senin (30/8/2021). Sidak dilakukan guna memastikan protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan baik. 

Sambil gowes pagi, Ganjar memantau beberapa sekolah di Kota Semarang yang ia lewati. Seiring menurunnya level PPKM di wilayah ini dari empat menjadi tiga, sekolah-sekolah di Kota Semarang diijinkan menggelar PTM, salah satunya SMPN 13 yang pagi itu dikunjungi Ganjar. 

Dalam sidak itu Ganjar mengamati dengan seksama penerapan prokes dalam pelaksanaan PTM di sekolah ini. Dari pantauannya, secara umum Ganjar menilai penerapan prokes telah dilakukan dengan baik. Pengecekan suhu badan dan cuci sebelum masuk kelas, telah dilakukan. Ia hanya menyayangkan antrian untuk cuci tangan masih berkerumun. 

"Ayo antre, jaga jarak ya. Jangan berkerumun. Pak yang seperti ini harus dievaluasi. Kalau bisa tempat cuci tangannya ditambah, jaraknya diatur ya," pinta Ganjar. 

Tidak hanya memantau kondisi di luar, Ganjar juga masuk ke dalam kelas untuk mengecek penataan ruangan. Ia terlihat puas melihat meja siswa telah berjarak dan diberi sekat-sekat dari plastik. 

"Ini bagus, jaraknya jauh dan ada sekatnya," pujinya. 

Selain prokes di dalam sekolah, Ganjar meminta pihak sekolah memastikan prokes dilakukan siswa sejak berangkat hingga pulang ke rumah. 

"Anak-anak mesti dicek sejak awal, siapa yang ngantar dan pulangnya bagaimana. Saran saya yang mengantar adalah orang tuanya, sehingga bisa menjamin mereka sehat. Itu yang penting," ucapnya. 

Plt Kepala Sekolah SMPN 13 Semarang, Joko Winarno mengatakan, PTM di sekolahnya digelar dengan protokol kesehatan ketat. 

"Setiap kelas itu maksimal 50 persen dari total rombongan belajar. Kalau satu rombel (rombongan belajar) itu ada 32 siswa, maka yang masuk sekolah hanya 16 siswa, sisanya tetap belajar dari rumah," ucapnya. 

Selain membatasi jumlah siswa dalam kelas, jam belajar juga dikurangi. Dalam sehari siswa hanya akan belajar selama dua jam untuk empat mata pelajaran. Pelaksanaan PTM juga hanya empat hari dalam seminggu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu