Follow Us :              

Pacu 'Satu Desa Satu OPD', Pemprov Jateng Kebut Pembaruan Data Kemiskinan Hingga Oktober 2021

  03 September 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 638 
Kategori :
Bagikan :


Pacu 'Satu Desa Satu OPD', Pemprov Jateng Kebut Pembaruan Data Kemiskinan Hingga Oktober 2021

03 September 2021 | 08:00:00 | dibaca : 638
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta jajarannya untuk memperbarui data kemiskinan di Jawa Tengah. Menurutnya, pembaruan data menjadi sangat penting untuk memacu program 'Satu Desa Binaan Satu OPD' yang dikawalnya. 

Hal tersebut dia sampaikan usai memberikan arahan dalam rapat koordinasi replikasi program desa dampingan, di Kantor Gubernur, Jumat (3/9/2021). 

"Kita harus pacu lagi pembaruan data kita. Jangan sampai, meski pendataan kita sudah berjalan baik, kita tidak kejar lagi. Harus dikejar. Karena data itulah nantinya sumber acuan kita dalam menanggulangi kemiskinan," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya. 

Gus Yasin menegaskan, pembaruan data kemiskinan tersebut akan dikebut hingga bulan Oktober. Menurutnya, semakin cepat data terkumpul maka lebih baik untuk mempelajari data tersebut dan mengambil tindakan. 

Terkait data desa binaan, Gus Yasin menegaskan perlu adanya evaluasi dan selalu melakukan pengecekan. Menurutnya tiap-tiap desa memiliki kondisi yang berbeda. Jadi, lanjutnya, kalau pembaruan datanya berjalan, maka pemerintah akan mendapat input yang beragam. 

"Saya harapkan dengan berbagai pola atau mekanisme pendataan ini nantinya bisa kita rumuskan formulanya. Kemudian kita replikasi dan bagikan ke daerah lain sebagai acuan. Sehingga bisa lebih efisien," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta jajarannya untuk memperbarui data kemiskinan di Jawa Tengah. Menurutnya, pembaruan data menjadi sangat penting untuk memacu program 'Satu Desa Binaan Satu OPD' yang dikawalnya. 

Hal tersebut dia sampaikan usai memberikan arahan dalam rapat koordinasi replikasi program desa dampingan, di Kantor Gubernur, Jumat (3/9/2021). 

"Kita harus pacu lagi pembaruan data kita. Jangan sampai, meski pendataan kita sudah berjalan baik, kita tidak kejar lagi. Harus dikejar. Karena data itulah nantinya sumber acuan kita dalam menanggulangi kemiskinan," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya. 

Gus Yasin menegaskan, pembaruan data kemiskinan tersebut akan dikebut hingga bulan Oktober. Menurutnya, semakin cepat data terkumpul maka lebih baik untuk mempelajari data tersebut dan mengambil tindakan. 

Terkait data desa binaan, Gus Yasin menegaskan perlu adanya evaluasi dan selalu melakukan pengecekan. Menurutnya tiap-tiap desa memiliki kondisi yang berbeda. Jadi, lanjutnya, kalau pembaruan datanya berjalan, maka pemerintah akan mendapat input yang beragam. 

"Saya harapkan dengan berbagai pola atau mekanisme pendataan ini nantinya bisa kita rumuskan formulanya. Kemudian kita replikasi dan bagikan ke daerah lain sebagai acuan. Sehingga bisa lebih efisien," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu