Follow Us :              

5 Tahun Dinantikan, RSI MAJT MAS Akhirnya Terwujud

  08 September 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1891 
Kategori :
Bagikan :


5 Tahun Dinantikan, RSI MAJT MAS Akhirnya Terwujud

08 September 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1891
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Setelah dinantikan selama 5 tahun, Rumah Sakit Islam Masjid Agung Jawa Tengah - Masjid Agung Semarang (RSI MAJT MAS), akhirnya terwujud. Realisasi pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, sejumlah tokoh agama dan masyarakat, Rabu (08/09/2021).

"Alhamdulillah kita punya uang dari kas kita kurang lebih Rp 10 miliar, kemudian ditambah dari Baznas (RI) Rp 7 miliar dan Insyaa Allah nanti ada dana kemaslahatan yang difasilitasi BWI (Badan Wakaf Indonesia) kurang lebih Rp 15 miliar," beber Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad pada seremoni Groundbreaking Pembangunan RSI MAJT MAS

RSI MAJT MAS berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektar dengan luas bangunan 5.300 M2. Rumah sakit yang dirancang bertaraf internasional itu dibangun sebanyak 3 lantai. Fasilitasnya antara lain meliputi IGD, poli rawat jalan, poli rawat inap, radiologi, laboratorium, instalasi bedah sentral, ruang gizi, ICU dan ICCU.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh mengemukakan, pembangunan RSI MAJT MAS merupakan bagian dari upaya BWI untuk melaksanakan agenda besar dalam melakukan transformasi aset dari yang sifatnya intangible menjadi aset tangible dan selanjutnya menjadi aset riil. Transformasi ini dilakukan karena masyarakat hanya bisa merasakan manfaat wakaf ketika menjadi aset riil.

"Karena yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu bukan intangible asset. Bukan pula tangible asset. Bukan. Ibaratnya kalau kita itu punya satu danau dengan jutaan meter kubik, itu baru bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal kalau jutaan meter kubik itu kita alirkan untuk menggerakkan turbin, turbin jadi listrik, sisanya dipakai untuk mengairi sawah," jelas dia.   

Kolaborasi dalam pembangunan RSI MAJT MAS disambut hangat pihaknya. Bahkan, model pembangunan seperti ini diharapkan bisa menular ke baznas-baznas di tempat lain.  Dengan begitu, BWI dan baznas menjadi mesin transformasi dari yang sifatnya intangible asset menjadi tangible, dan ujungnya adalah the real power. 

Terealisasinya pembangunan RSI MAJT MAS, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen merupakan wujud gotong royong dan sinergi dalam mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cara ini diharapkan bisa diadopsi di kabupaten/ kota lain. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tentu akan memberi dukungan. 

"Komitmen pemprov sendiri tentu mau ikut andil ya. Kemarin jadi di Masjid Baiturrahman (Semarang). Saat ini RSI MAJT MAS ini kita dorong bareng-bareng,'' tuturnya.

Wagub berharap, keberadaan RSI MAJT MAS nanti bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Yakni, rumah sakit yang mudah diakses semua kalangan masyarakat dan bisa dijadikan contoh sebagai rumah sakit yang berhasil membangun kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis.

"Bisa melayani masyarakat yang penting. Jadi akses masyarakat terhadap rumah sakit lebih mudah dan harapannya bisa memberikan kepercayaan masyarakat terhadap medis," harapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Setelah dinantikan selama 5 tahun, Rumah Sakit Islam Masjid Agung Jawa Tengah - Masjid Agung Semarang (RSI MAJT MAS), akhirnya terwujud. Realisasi pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, sejumlah tokoh agama dan masyarakat, Rabu (08/09/2021).

"Alhamdulillah kita punya uang dari kas kita kurang lebih Rp 10 miliar, kemudian ditambah dari Baznas (RI) Rp 7 miliar dan Insyaa Allah nanti ada dana kemaslahatan yang difasilitasi BWI (Badan Wakaf Indonesia) kurang lebih Rp 15 miliar," beber Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad pada seremoni Groundbreaking Pembangunan RSI MAJT MAS

RSI MAJT MAS berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektar dengan luas bangunan 5.300 M2. Rumah sakit yang dirancang bertaraf internasional itu dibangun sebanyak 3 lantai. Fasilitasnya antara lain meliputi IGD, poli rawat jalan, poli rawat inap, radiologi, laboratorium, instalasi bedah sentral, ruang gizi, ICU dan ICCU.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh mengemukakan, pembangunan RSI MAJT MAS merupakan bagian dari upaya BWI untuk melaksanakan agenda besar dalam melakukan transformasi aset dari yang sifatnya intangible menjadi aset tangible dan selanjutnya menjadi aset riil. Transformasi ini dilakukan karena masyarakat hanya bisa merasakan manfaat wakaf ketika menjadi aset riil.

"Karena yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu bukan intangible asset. Bukan pula tangible asset. Bukan. Ibaratnya kalau kita itu punya satu danau dengan jutaan meter kubik, itu baru bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal kalau jutaan meter kubik itu kita alirkan untuk menggerakkan turbin, turbin jadi listrik, sisanya dipakai untuk mengairi sawah," jelas dia.   

Kolaborasi dalam pembangunan RSI MAJT MAS disambut hangat pihaknya. Bahkan, model pembangunan seperti ini diharapkan bisa menular ke baznas-baznas di tempat lain.  Dengan begitu, BWI dan baznas menjadi mesin transformasi dari yang sifatnya intangible asset menjadi tangible, dan ujungnya adalah the real power. 

Terealisasinya pembangunan RSI MAJT MAS, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen merupakan wujud gotong royong dan sinergi dalam mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cara ini diharapkan bisa diadopsi di kabupaten/ kota lain. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tentu akan memberi dukungan. 

"Komitmen pemprov sendiri tentu mau ikut andil ya. Kemarin jadi di Masjid Baiturrahman (Semarang). Saat ini RSI MAJT MAS ini kita dorong bareng-bareng,'' tuturnya.

Wagub berharap, keberadaan RSI MAJT MAS nanti bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Yakni, rumah sakit yang mudah diakses semua kalangan masyarakat dan bisa dijadikan contoh sebagai rumah sakit yang berhasil membangun kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis.

"Bisa melayani masyarakat yang penting. Jadi akses masyarakat terhadap rumah sakit lebih mudah dan harapannya bisa memberikan kepercayaan masyarakat terhadap medis," harapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu