Follow Us :              

Perayaan Grebeg Apem, Gubernur Jateng dan Menko Perekonomian Didaulat Bagikan Apem

  24 September 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1248 
Kategori :
Bagikan :


Perayaan Grebeg Apem, Gubernur Jateng dan Menko Perekonomian Didaulat Bagikan Apem

24 September 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1248
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Klaten, Jawa Tengah dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021). 

Keduanya memimpin tradisi pembagian apem yang dilakukan turun temurun sejak 400 tahun silam itu. 

Jika biasanya Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig dilakukan secara meriah  setahu  sekali di bulan Safar, namun kali ini digelar dengan cara sederhana. 

Acara dimulai dengan Salat Jumat berjamaah kemudian Ganjar dan Airlangga bersama sejumlah anak cucu Kyai Ageng Gribig berziarah ke makam Kyai Ageng Gribig dan berdoa bersama. 

Usai acara itu, Ganjar dan Airlangga diminta keturunan Kyai Ageng Gribig untuk membagi-bagikan apem kepada masyarakat yang ada di sana. Biasanya, apem dibagi-bagikan dengan cara dilemparkan dan diperebutkan ribuan masyarakat. Namun kali ini, apem dibagikan secara simbolis, kemudian pasukan Gojek diminta berkeliling membagi-bagikan apem kepada masyarakat. 

"Suasananya agak berbeda, karena hari ini tidak bisa ramai-ramai membagi apem dengan kehadiran masyarakat yang masif. Namun tetap dirayakan masyarakat," kata Ganjar. 

Selain menggambarkan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig tempo dulu dengan pendekatan kultural, acara ini juga menggandung ajaran pemberdayaan ekonomi. 

"Ada nilai ekonomi yang luar biasa. Setiap acara ini, ekonomi masyarakat tumbuh. Orang buat apem, ini saja kemarin 6 ton. Belum lagi biasanya banyak orang datang dari berbagai daerah dan tentu bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat," ucapnya. 

Ganjar berharap tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu tetap lestari dan bisa dirayakan tahun depan setelah pandemi berlalu. Harapan yang sama juga disampaikan Erlangga Hartanto. 

Elangga yang mengungkapkan dirinya sebagai keturunan Mbah Gribig, ingin perayaan ini budaya ini berjalan dengan menegakkan protokol kesehatan sehingga tidak menimbulkan penyebaran Covid-19. 

"Makanya kami mengajak ojek online untuk membagikan kepada masyarakat. Biasanya kan masyarakat datang. Kalau acara seperti biasa, prokesnya jelas tidak memungkinkan," ucap Erlangga. 

Hal ini sebagai wujud dukungan dan apresiasinya pada penanganan Covid-19 di Jateng yang berjalan sangat baik. 

"Klaten alhamdulillah sudah turun ke level 3, mudah-mudahan ke depan semakin turun dan ekonomi masyarakat di Klaten dan Jateng bisa bergerak," pungkasnya.


Bagikan :

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Klaten, Jawa Tengah dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021). 

Keduanya memimpin tradisi pembagian apem yang dilakukan turun temurun sejak 400 tahun silam itu. 

Jika biasanya Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig dilakukan secara meriah  setahu  sekali di bulan Safar, namun kali ini digelar dengan cara sederhana. 

Acara dimulai dengan Salat Jumat berjamaah kemudian Ganjar dan Airlangga bersama sejumlah anak cucu Kyai Ageng Gribig berziarah ke makam Kyai Ageng Gribig dan berdoa bersama. 

Usai acara itu, Ganjar dan Airlangga diminta keturunan Kyai Ageng Gribig untuk membagi-bagikan apem kepada masyarakat yang ada di sana. Biasanya, apem dibagi-bagikan dengan cara dilemparkan dan diperebutkan ribuan masyarakat. Namun kali ini, apem dibagikan secara simbolis, kemudian pasukan Gojek diminta berkeliling membagi-bagikan apem kepada masyarakat. 

"Suasananya agak berbeda, karena hari ini tidak bisa ramai-ramai membagi apem dengan kehadiran masyarakat yang masif. Namun tetap dirayakan masyarakat," kata Ganjar. 

Selain menggambarkan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig tempo dulu dengan pendekatan kultural, acara ini juga menggandung ajaran pemberdayaan ekonomi. 

"Ada nilai ekonomi yang luar biasa. Setiap acara ini, ekonomi masyarakat tumbuh. Orang buat apem, ini saja kemarin 6 ton. Belum lagi biasanya banyak orang datang dari berbagai daerah dan tentu bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat," ucapnya. 

Ganjar berharap tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu tetap lestari dan bisa dirayakan tahun depan setelah pandemi berlalu. Harapan yang sama juga disampaikan Erlangga Hartanto. 

Elangga yang mengungkapkan dirinya sebagai keturunan Mbah Gribig, ingin perayaan ini budaya ini berjalan dengan menegakkan protokol kesehatan sehingga tidak menimbulkan penyebaran Covid-19. 

"Makanya kami mengajak ojek online untuk membagikan kepada masyarakat. Biasanya kan masyarakat datang. Kalau acara seperti biasa, prokesnya jelas tidak memungkinkan," ucap Erlangga. 

Hal ini sebagai wujud dukungan dan apresiasinya pada penanganan Covid-19 di Jateng yang berjalan sangat baik. 

"Klaten alhamdulillah sudah turun ke level 3, mudah-mudahan ke depan semakin turun dan ekonomi masyarakat di Klaten dan Jateng bisa bergerak," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu