Follow Us :              

Taj Yasin Minta Kepala Daerah Beri Ruang Untuk Usaha Pengobatan Tradisional

  28 September 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1043 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Minta Kepala Daerah Beri Ruang Untuk Usaha Pengobatan Tradisional

28 September 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1043
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG- Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan pemanfaatan beragam tanaman herbal dalam pengobatan tradisional. Terlebih, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil aneka tanaman herbal dengan pasar jamu dan obat tradisional hingga mancanegara. 

"Ini kita dorong lagi supaya ilmu yang turun-temurun dari nenek moyang kita menjadi lebih dikenal masyarakat luas. Jangan sampai kita kalah dengan Singapura, Malaysia, India, maupun negara-lainnya yang juga memiliki tradisi pengobatan tradisional," kata Taj Yasin dalam dialog virtual 'Menuju Jateng Sehat dengan Pengobatan Tradisional', Selasa (28/09/2021). 

Taj Yasin menjelaskan dari tradisi memanfaatkan beragam tanaman herbal nusantara sebagai jamu atau obat tradisional, tidak sedikit perusahaan-perusahan yang mengolah tanaman kaya khasiat itu menjadi produk jamu dan obat tradisional yang telah menembus pasar ekspor.  

"Diharapkan ilmu yang turun-temurun ini, benar-benar bisa dikenalkan lagi kepada masyarakat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, yang mana kita mengkonsumsi obat-obatan terlalu banyak, kenapa tidak didukung dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekeliling kita untuk vitamin C dan vitamin lainnya," katanya. 

Untuk meningkatkan pemanfaatan pengobatan tradisional, menurutnya edukasi dan dampingan dari pemerintah perlu terus ditingkatkan. Terlebih masih banyak berita simpang siur berbagai khasiat tanaman-tanaman herbal untuk pengobatan tanpa sumber yang jelas. Atas kondisi ini, menurut Taj Yasin, perlu ada pendampingan dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaan obat herbal 

"Jangan sampai inginnya mengobati malah jadi sengsara. Mungkin karena takarannya terlalu tinggi sehingga berlawanan, ini perlu pendampingan," imbuhnya. 

Pada sambutannya, Taj Yasin juga menyebutkan beberapa kebijakan Pemprov Jawa Tengah dalam upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan tradisional. Salah satunya, Pemprov Jawa Tengah meminta para kepala daerah kabupaten maupun kota, memberikan ruang bagi usaha pengobatan tradisional komplementer di daerah. 

Selain itu, bahan-bahan yang akan digunakan sebagai produk pengobatan tradisional sedapat mungkin menggunakan hasil budi daya masyarakat sehingga berdampak pada pemberdayaan masyarakat lokal guna meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Taj Yasin juga berharap di pusat pelayanan kesehatan konvensional seperti puskesmas dan rumah sakit juga dibuka unit pelayanan kesehatan tradisional komplementer atau terintegrasi. Untuk mewujudkan ini diperlukan dukungan anggaran. 

"Tidak kalah penting yakni dukungan APBD bagi penguatan layanan kesehatan tradisional komplementer," bebernya.


Bagikan :

SEMARANG- Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan pemanfaatan beragam tanaman herbal dalam pengobatan tradisional. Terlebih, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil aneka tanaman herbal dengan pasar jamu dan obat tradisional hingga mancanegara. 

"Ini kita dorong lagi supaya ilmu yang turun-temurun dari nenek moyang kita menjadi lebih dikenal masyarakat luas. Jangan sampai kita kalah dengan Singapura, Malaysia, India, maupun negara-lainnya yang juga memiliki tradisi pengobatan tradisional," kata Taj Yasin dalam dialog virtual 'Menuju Jateng Sehat dengan Pengobatan Tradisional', Selasa (28/09/2021). 

Taj Yasin menjelaskan dari tradisi memanfaatkan beragam tanaman herbal nusantara sebagai jamu atau obat tradisional, tidak sedikit perusahaan-perusahan yang mengolah tanaman kaya khasiat itu menjadi produk jamu dan obat tradisional yang telah menembus pasar ekspor.  

"Diharapkan ilmu yang turun-temurun ini, benar-benar bisa dikenalkan lagi kepada masyarakat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, yang mana kita mengkonsumsi obat-obatan terlalu banyak, kenapa tidak didukung dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekeliling kita untuk vitamin C dan vitamin lainnya," katanya. 

Untuk meningkatkan pemanfaatan pengobatan tradisional, menurutnya edukasi dan dampingan dari pemerintah perlu terus ditingkatkan. Terlebih masih banyak berita simpang siur berbagai khasiat tanaman-tanaman herbal untuk pengobatan tanpa sumber yang jelas. Atas kondisi ini, menurut Taj Yasin, perlu ada pendampingan dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaan obat herbal 

"Jangan sampai inginnya mengobati malah jadi sengsara. Mungkin karena takarannya terlalu tinggi sehingga berlawanan, ini perlu pendampingan," imbuhnya. 

Pada sambutannya, Taj Yasin juga menyebutkan beberapa kebijakan Pemprov Jawa Tengah dalam upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan tradisional. Salah satunya, Pemprov Jawa Tengah meminta para kepala daerah kabupaten maupun kota, memberikan ruang bagi usaha pengobatan tradisional komplementer di daerah. 

Selain itu, bahan-bahan yang akan digunakan sebagai produk pengobatan tradisional sedapat mungkin menggunakan hasil budi daya masyarakat sehingga berdampak pada pemberdayaan masyarakat lokal guna meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Taj Yasin juga berharap di pusat pelayanan kesehatan konvensional seperti puskesmas dan rumah sakit juga dibuka unit pelayanan kesehatan tradisional komplementer atau terintegrasi. Untuk mewujudkan ini diperlukan dukungan anggaran. 

"Tidak kalah penting yakni dukungan APBD bagi penguatan layanan kesehatan tradisional komplementer," bebernya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu