Follow Us :              

14 Daerah Nol Kematian Akibat Covid-19, Ganjar Minta Waspadai Lonjakan Kasus Pasca Libur Nataru

  11 October 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 657 
Kategori :
Bagikan :


14 Daerah Nol Kematian Akibat Covid-19, Ganjar Minta Waspadai Lonjakan Kasus Pasca Libur Nataru

11 October 2021 | 13:00:00 | dibaca : 657
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Jelang libur panjang akhir tahun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk siaga menghadapi libur panjang akhir tahun. Agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi,  Ganjar meminta protokol kesehatan diperketat lagi. 

“Menghadapi (libur panjang) nataru (natal-tahun baru), kemarin Kemenko Marinves sudah bicara dengan kita, (supaya) mulai kita sosialisasikan (prokes) agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster nataru,” jelas Ganjar usai memimpin rapat evaluasi mingguan penanganan Covid-19, di lantai dua kantor Gubernur Jateng, Senin (11/10). 

Selain dengan meningkatkan vaksinasi, Ganjar juga meminta bupati/walikota di wilayahnya untuk terus memperkuat pengawasan protokol kesehatan. 

“Saya sampaikan kepada kawan-kawan para bupati/wali kota, agar diantara mereka juga tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama nih nggak boleh dicopot,” tegasnya. 

Agar kesadaran masyarakat kembali meningkat, sosialisasi prokes harus dengan digencarkan lagi mulai saat ini. Harapannya saat libur panjang nanti, masyarakat sudah terbiasa beraktifitas dengan kebiasaan baru. 

“Sehingga mereka yang beraktivitas secara ekonomi, mungkin ibadah, di sekolah mereka tetap berada dalam kondisi prokes yang ketat. Itu poin-poin yang hari ini menurut saya penting untuk kita sampaikan,” tandasnya. 

Tidak hanya sosialisasi, sarana dan prasarana angkutan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga harus siapkan. Kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer pada tiap pintu keluar masuk kendaraan, terminal, serta tempat cuci tangan di fasilitas-fasilitas publik harus dilakukan. 

Ganjar berharap semua pemkab maupun pemkot membantu memastikan semua masyarakat yang beraktifitas di terminal dan kendaraan umum telah divaksin. Mereka juga sudah harus menginstall aplikasi Pedulilindungi. Untuk pelaksanaanya perlu dibuat pos pengamanan bersamaan yang dilengkapi pos kesehatan di lokasi-lokasi yang strategis. 

Ganjar menegaskan segala upaya harus ditempuh agar tren penurunan kasus Covid-19 tetap terjaga. Data Dinas Kesehatan Jateng menunjukkan, sebanyak 14 daerah di Jateng menunjukkan angka nol kematian karena Covid-19, di awal Oktober 2021. Hal ini mengindikasikan, penyebaran dan penanganan virus Corona di Jateng terkendali. 

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengungkapkan, hingga 10 Oktober ini, total kasus terkonfirmasi di Jateng adalah 625.170. Sementara, penambahan kasus positif tercatat 83 kasus. 

"Hingga minggu ke 40 (4-10 Oktober), selama seminggu tak ada kematian, itu ada Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Pekalongan dan temanggung," sebutnya, usai mengikuti rapat penanganan Covid-19. 

Meski demikian, Yulianto menyebut, masih ada beberapa daerah yang mencatatkan angka kematian akibat Covid-19  tetapi jumlahnya sedikit. 
Secara umum mereka masuk golongan rentan, seperti faktor  komorbiditas, usia lanjut, dan belum mendapatkan vaksinasi.


Bagikan :

SEMARANG - Jelang libur panjang akhir tahun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk siaga menghadapi libur panjang akhir tahun. Agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi,  Ganjar meminta protokol kesehatan diperketat lagi. 

“Menghadapi (libur panjang) nataru (natal-tahun baru), kemarin Kemenko Marinves sudah bicara dengan kita, (supaya) mulai kita sosialisasikan (prokes) agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster nataru,” jelas Ganjar usai memimpin rapat evaluasi mingguan penanganan Covid-19, di lantai dua kantor Gubernur Jateng, Senin (11/10). 

Selain dengan meningkatkan vaksinasi, Ganjar juga meminta bupati/walikota di wilayahnya untuk terus memperkuat pengawasan protokol kesehatan. 

“Saya sampaikan kepada kawan-kawan para bupati/wali kota, agar diantara mereka juga tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama nih nggak boleh dicopot,” tegasnya. 

Agar kesadaran masyarakat kembali meningkat, sosialisasi prokes harus dengan digencarkan lagi mulai saat ini. Harapannya saat libur panjang nanti, masyarakat sudah terbiasa beraktifitas dengan kebiasaan baru. 

“Sehingga mereka yang beraktivitas secara ekonomi, mungkin ibadah, di sekolah mereka tetap berada dalam kondisi prokes yang ketat. Itu poin-poin yang hari ini menurut saya penting untuk kita sampaikan,” tandasnya. 

Tidak hanya sosialisasi, sarana dan prasarana angkutan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga harus siapkan. Kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer pada tiap pintu keluar masuk kendaraan, terminal, serta tempat cuci tangan di fasilitas-fasilitas publik harus dilakukan. 

Ganjar berharap semua pemkab maupun pemkot membantu memastikan semua masyarakat yang beraktifitas di terminal dan kendaraan umum telah divaksin. Mereka juga sudah harus menginstall aplikasi Pedulilindungi. Untuk pelaksanaanya perlu dibuat pos pengamanan bersamaan yang dilengkapi pos kesehatan di lokasi-lokasi yang strategis. 

Ganjar menegaskan segala upaya harus ditempuh agar tren penurunan kasus Covid-19 tetap terjaga. Data Dinas Kesehatan Jateng menunjukkan, sebanyak 14 daerah di Jateng menunjukkan angka nol kematian karena Covid-19, di awal Oktober 2021. Hal ini mengindikasikan, penyebaran dan penanganan virus Corona di Jateng terkendali. 

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengungkapkan, hingga 10 Oktober ini, total kasus terkonfirmasi di Jateng adalah 625.170. Sementara, penambahan kasus positif tercatat 83 kasus. 

"Hingga minggu ke 40 (4-10 Oktober), selama seminggu tak ada kematian, itu ada Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Pekalongan dan temanggung," sebutnya, usai mengikuti rapat penanganan Covid-19. 

Meski demikian, Yulianto menyebut, masih ada beberapa daerah yang mencatatkan angka kematian akibat Covid-19  tetapi jumlahnya sedikit. 
Secara umum mereka masuk golongan rentan, seperti faktor  komorbiditas, usia lanjut, dan belum mendapatkan vaksinasi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu