Follow Us :              

Ganjar Dorong Persiapan Penggunaan Bus Tenaga Listrik untuk Trans Jateng

  22 October 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 745 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dorong Persiapan Penggunaan Bus Tenaga Listrik untuk Trans Jateng

22 October 2021 | 14:00:00 | dibaca : 745
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pabrik dan melakukan serah terima kendaraan listrik buatan Viar Jawa Tengah, di Kawasan Industri BSB, MIjen, Jumat (22/10). Dia mengatakan. Pada acara itu Gubernur Ganjar mengatakan, dirinya mendukung dan akan mendorong industri-industri segera melakukan riset dan pengembangan mobil listrik. 

Bahkan Gubernur Ganjar sempat membahas kemungkinan peralihan penggunaan bus dari bahan bakar listrik sebagai transportasi umum di Jawa Tengah. Menurutnya, hal itu telah didiskusikan dengan berbagai pihak terkait. 

“Yang kita mau dorong itu mobil. Termasuk di dinas perhubungan kita itu bus. Kita sudah penjajakan dengan beberapa penyedia bus listrik. Sehingga harapan kita bus-bus kota itu mungkin semuanya Trans Jateng juga bisa diganti listrik,” katanya. 

Dalam acara itu, Ganjar melepas ribuan motor listrik buatan Viar yang digunakan untuk para driver Grab. Ganjar mengapresiasi langkah transformasi bahan bakar fossil ke listrik yang lebih ramah lingkungan. 

“Ini bagian dari spirit bagaimana mentransformasikan motor yang berbahan bakar fosil pindah ke listrik,” tegas Gubernur Ganjar. 

Upaya ini, menurutnya harus didukung penuh. Selain membawa banyak manfaat, juga mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar fosil. 

“Bagian dari pengibaran bendera revolusi hijau dalam sistem transportasi kita dan ini bagian yang menurut saya luar biasa, saya akan dukung penuh ini,” tegasnya. 

Di sisi lain, gubernur yang juga didampingi perwakilan dari Kementerian ESDM, juga mengingatkan agar persiapan transformasi ini harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk mempersiapkan pengelolaan limbah baterainya. Namun dirinya menjadi merasa tenang, karena ternyata hal itu telah dipikirkan solusinya. 

“Nah kita harapkan bagaimana cara me-recycle yang aman yang tidak membuat limbah B3 dan seterusnya. Ternyata sudah dipikirkan semua dan sekarang sistemnya sedang dikembangkan, nanti ada semacam tempat untuk riset and development berkaitan dengan baterainya,” terangnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pabrik dan melakukan serah terima kendaraan listrik buatan Viar Jawa Tengah, di Kawasan Industri BSB, MIjen, Jumat (22/10). Dia mengatakan. Pada acara itu Gubernur Ganjar mengatakan, dirinya mendukung dan akan mendorong industri-industri segera melakukan riset dan pengembangan mobil listrik. 

Bahkan Gubernur Ganjar sempat membahas kemungkinan peralihan penggunaan bus dari bahan bakar listrik sebagai transportasi umum di Jawa Tengah. Menurutnya, hal itu telah didiskusikan dengan berbagai pihak terkait. 

“Yang kita mau dorong itu mobil. Termasuk di dinas perhubungan kita itu bus. Kita sudah penjajakan dengan beberapa penyedia bus listrik. Sehingga harapan kita bus-bus kota itu mungkin semuanya Trans Jateng juga bisa diganti listrik,” katanya. 

Dalam acara itu, Ganjar melepas ribuan motor listrik buatan Viar yang digunakan untuk para driver Grab. Ganjar mengapresiasi langkah transformasi bahan bakar fossil ke listrik yang lebih ramah lingkungan. 

“Ini bagian dari spirit bagaimana mentransformasikan motor yang berbahan bakar fosil pindah ke listrik,” tegas Gubernur Ganjar. 

Upaya ini, menurutnya harus didukung penuh. Selain membawa banyak manfaat, juga mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar fosil. 

“Bagian dari pengibaran bendera revolusi hijau dalam sistem transportasi kita dan ini bagian yang menurut saya luar biasa, saya akan dukung penuh ini,” tegasnya. 

Di sisi lain, gubernur yang juga didampingi perwakilan dari Kementerian ESDM, juga mengingatkan agar persiapan transformasi ini harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk mempersiapkan pengelolaan limbah baterainya. Namun dirinya menjadi merasa tenang, karena ternyata hal itu telah dipikirkan solusinya. 

“Nah kita harapkan bagaimana cara me-recycle yang aman yang tidak membuat limbah B3 dan seterusnya. Ternyata sudah dipikirkan semua dan sekarang sistemnya sedang dikembangkan, nanti ada semacam tempat untuk riset and development berkaitan dengan baterainya,” terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu