Follow Us :              

Penghormatan Bagi Pahlawan, Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah di Blora

  28 October 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 799 
Kategori :
Bagikan :


Penghormatan Bagi Pahlawan, Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah di Blora

28 October 2021 | 09:00:00 | dibaca : 799
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara berziarah ke makam perempuan pejuang asal Aceh, Pocut Meurah Intan. Bukan hanya ziarah, Gubernur juga mengagas renovasi makam agar lebih layak sebagai wujud penghormatan. 

Hal itu disampaikan usai mengikuti upacara Peringatan Sumpah Pemuda yang digelar oleh  Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara Kamis (28/10) yang dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Aceh, Pocut Meurah Intan. 

"Iya saya dengar informasi, ada pejuang perempuan dari Aceh yang dibuang sampai ke Blora dan meninggal di sana. Saya ingat beliau saat masuk ke sini, karena asrama mahasiswa Aceh ini dikasih nama beliau," jelas Gubernur Ganjar.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat, Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Semasa hidup, ia dijuluki tentara Belanda dengan sebutan Singa Betina karena keberaniannya berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. 

Pocut Meurah Intan dibuang ke Blora Jateng oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut. Dia meninggal di usia sekitar 105 tahun dan dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kabupaten Blora pada 1937. 

Dari informasi yang didapat Gubernur Ganjar, kondisi makam Pocut Meurah Intan saat ini kurang terawat. Kabar ini ternyata dibenarkan oleh salah satu mahasiswa yang pernah ke sana. Kondisi ini, lanjutnya, sangat disayangkan, karena Pocut Meurah Intan merupakan pahlawan perempuan yang hebat yang layak mendapat penghormatan. 

"Ternyata kawan-kawan mahasiswa Aceh ada yang pernah ke sana dan melihat kondisinya. Memang kurang terawat. Maka saya akan ajak mereka untuk bersama-sama datang, kita bersih-bersih dan merawatnya. Saya ajak mereka biar merasa memiliki," ucapnya. 

Ajakan Gubernur Ganjar ini langsung direspon positif para mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora. Selain ziarah bersama Gubernur  mereka sepakat akan mengajak bergotong royong merawat makam Pocut Meurah Intan. Untuk itu, Gubernur mengajak mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora dalam waktu dekat. Tidak hanya mahasiswa Aceh,  mahasiswa dari daerah lain yang ikut dalam forum tersebut juga ternyata siap bergabung untuk membantu. 

"Tidak hanya dari Aceh tentu saja, siapapun mahasiswa nanti yang mau ikut, mau bersama-sama bersih-bersih dan merawat diperbolehkan. Nanti kalau perlu saya yang bangun," pungkasnya. 

Ajakan ini tentu saja disambut antusias oleh para mahasiswa dan pelajar Aceh di Semarang. Mereka mengatakan tidak sabar untuk bersama-sama datang ke makam Pocut Meurah Intan. 

"Kami tentu sangat antusias dan tidak sabar untuk itu. Kami senang sekali diajak, pasti kami suport. Karena memang, kondisi makamnya tidak terawat, banyak daun-daun di atasnya," kata Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzakki. 

Dirinya juga sangat mengapresiasi Gubernur Ganjar yang berinisiatif mengajak mahasiswa Aceh merawat makam Pocut Meurah Intan dan memberikan tempat peristirahatan terakhir yang layak bagi pejuang kemerdekaan asal Aceh itu. 

"Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh. Tentu kami sangat senang dan bangga sekali," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara berziarah ke makam perempuan pejuang asal Aceh, Pocut Meurah Intan. Bukan hanya ziarah, Gubernur juga mengagas renovasi makam agar lebih layak sebagai wujud penghormatan. 

Hal itu disampaikan usai mengikuti upacara Peringatan Sumpah Pemuda yang digelar oleh  Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara Kamis (28/10) yang dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Aceh, Pocut Meurah Intan. 

"Iya saya dengar informasi, ada pejuang perempuan dari Aceh yang dibuang sampai ke Blora dan meninggal di sana. Saya ingat beliau saat masuk ke sini, karena asrama mahasiswa Aceh ini dikasih nama beliau," jelas Gubernur Ganjar.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat, Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Semasa hidup, ia dijuluki tentara Belanda dengan sebutan Singa Betina karena keberaniannya berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. 

Pocut Meurah Intan dibuang ke Blora Jateng oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut. Dia meninggal di usia sekitar 105 tahun dan dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kabupaten Blora pada 1937. 

Dari informasi yang didapat Gubernur Ganjar, kondisi makam Pocut Meurah Intan saat ini kurang terawat. Kabar ini ternyata dibenarkan oleh salah satu mahasiswa yang pernah ke sana. Kondisi ini, lanjutnya, sangat disayangkan, karena Pocut Meurah Intan merupakan pahlawan perempuan yang hebat yang layak mendapat penghormatan. 

"Ternyata kawan-kawan mahasiswa Aceh ada yang pernah ke sana dan melihat kondisinya. Memang kurang terawat. Maka saya akan ajak mereka untuk bersama-sama datang, kita bersih-bersih dan merawatnya. Saya ajak mereka biar merasa memiliki," ucapnya. 

Ajakan Gubernur Ganjar ini langsung direspon positif para mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora. Selain ziarah bersama Gubernur  mereka sepakat akan mengajak bergotong royong merawat makam Pocut Meurah Intan. Untuk itu, Gubernur mengajak mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora dalam waktu dekat. Tidak hanya mahasiswa Aceh,  mahasiswa dari daerah lain yang ikut dalam forum tersebut juga ternyata siap bergabung untuk membantu. 

"Tidak hanya dari Aceh tentu saja, siapapun mahasiswa nanti yang mau ikut, mau bersama-sama bersih-bersih dan merawat diperbolehkan. Nanti kalau perlu saya yang bangun," pungkasnya. 

Ajakan ini tentu saja disambut antusias oleh para mahasiswa dan pelajar Aceh di Semarang. Mereka mengatakan tidak sabar untuk bersama-sama datang ke makam Pocut Meurah Intan. 

"Kami tentu sangat antusias dan tidak sabar untuk itu. Kami senang sekali diajak, pasti kami suport. Karena memang, kondisi makamnya tidak terawat, banyak daun-daun di atasnya," kata Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzakki. 

Dirinya juga sangat mengapresiasi Gubernur Ganjar yang berinisiatif mengajak mahasiswa Aceh merawat makam Pocut Meurah Intan dan memberikan tempat peristirahatan terakhir yang layak bagi pejuang kemerdekaan asal Aceh itu. 

"Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh. Tentu kami sangat senang dan bangga sekali," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu