Follow Us :              

Ingin Belajar Kepemimpinan, Siswa Taruna Nusantara Kunjungi Ganjar

  28 October 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1635 
Kategori :
Bagikan :


Ingin Belajar Kepemimpinan, Siswa Taruna Nusantara Kunjungi Ganjar

28 October 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1635
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Puluhan siswa Taruna Nusantara mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas  Puri Gedeh, Kamis (28/10). Gubernur yang masih memakai baju adat Aceh usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, menanggapi satu persatu pertanyaan para siswa dengan seksama. 

Momentum bertemu Ganjar dimanfaatkan para siswa untuk bertanya banyak hal tentang kepemimpinan. 

“Siap ijin bertanya Bapak, apakah pernah bercita-cita sebagai gubernur?,” tanya salah satu siswi. 

Merespon pertanyaan ini, Gubernur Jawa Tengah menjelaskan bahwa cita-cita dirinya saat kecil sebenarnya adalah menjadi seorang pilot. Dia tidak pernah membayangkan akan menjadi gubernur. 

Nggak, karena amanah bapak saya  jabatan nggak boleh dikejar. Nggak (ada) cita-cita jadi gubernur, cita-cita saya jadi pilot dulu waktu kecil,” ujarnya. 

Pada para siswa Taruna Nusantara ini, Gubernur menceritakan awal mula dirinya terpilih menjadi gubernur Jawa Tengah, bahkan hingga dua periode. Cerita itu mengundang rasa keingintahuan yang lebih besar para siswa. Pertanyaan makin bermunculan. 

“Bapak kan kepala pemerintahan Jawa Tengah , Bapak bisa menjelaskan kepada kami syarat menjadi pemimpin yang baik?,” tanya salah satu siswi lainnya. 

Tentang kriteria ini, Ganjar Pranowo menjawab lugas. Menurutnya sifat amanah, berintegritas dan mau mendengarkan adalah karakter utama yang harus dimiliki semua pemimpin. Menurutnya lagi, kemampuan untuk mendengarkan menjadi satu syarat yang paling sulit.  Tidak mudah membuat orang sepakat dengan keputusan yang diambil, maka pemimpin perlu bisa bersikap luwes. 

“Cara mendengarkan saya tidak cukup datang (datang ke masyarakat tetapi juga) pakai IG, pakai Twitter. Kadang-kadang pakai YouTube. Kalau sudah bisa menjaga integritas, amanah, mau mendengarkan, insyaallah dalam leadership -nya pasti bisa. Selebihnya komunikasi, gayanya macam-macam kamu sukanya yang mana?,” godanya balik bertanya. 

Sepanjang perbincangan berlangsung, ada saja hal yang bisa mengundang tawa para siswa. Ganjar menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan dengan penyampaian yang ringan sehingga suasana pertemuan menjadi menyenangkan. Termasuk saat ditanya siswa tentang suka duka menjadi gubernur. 

Nggak ada dukanya, semua suka. Kalau kita sudah berpikir duka, maka kita akan bicara penyesalan. Nggak ada jabatan seperti gubernur yang nangani 35 juta penduduk Jawa Tengah bisa (dilakukan) sendiri, nggak ada. Duka pun dibikin suka. Dimaki-maki, bully-mu energiku,” guraunya. 

Para siswa mengaku terkesan dengan jawaban-jawaban yang mereka terima. Alifa misalnya, siswi kelas X asal Semarang. Dia mengatakan terinspirasi dengan mental baja sosok Ganjar Pranowo. 

“Bapak gubernur itu sangat tahan banting sekali terhadap kritikan yang diberikan. Menurut saya itu dapat memberikan banyak pelajaran dan ilmu baru bagi saya,” ujarnya. 

Lain lagi kesan yang disampaikan Adhe, siswa Taruna Nusantara kelas X asal Purworejo. Dia tertarik dengan gaya komunikasi Ganjar Pranowo yang menurutnya mudah dekat dengan masyarakat. Itu dibuktikan dengan kemampuan Ganjar berkomunikasi dengan Adhe dan teman-temannya. 

“Masyarakat sangat mudah sekali berkomunikasi dengan Pak Ganjar melalui berbagai media sosialnya. Harapan kami adalah kami dapat terinspirasi dari kebijakan-kebijakan Pak Ganjar supaya kami bisa membentuk diri supaya lebih bagus lagi,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo sempat berpesan tentang tiga hal penting yang harus dipegang teguh para siswa. Bahwa sebagai anak mereka wajib menghormati orangtua, sebagai murid mereka harus hormati guru, dan sebagai warga negara mereka juga harus cintai bangsa dan negara. 

“Kalau kamu punya ilmu pengetahuan, punya cita-cita sudah deh itu kamu siapin. Kalau (tiga hal) itu kamu selesai, insyaallah cita-citamu akan terwujud. Mudah-mudahan kalian bisa belajar dengan baik,” tandas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Puluhan siswa Taruna Nusantara mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas  Puri Gedeh, Kamis (28/10). Gubernur yang masih memakai baju adat Aceh usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, menanggapi satu persatu pertanyaan para siswa dengan seksama. 

Momentum bertemu Ganjar dimanfaatkan para siswa untuk bertanya banyak hal tentang kepemimpinan. 

“Siap ijin bertanya Bapak, apakah pernah bercita-cita sebagai gubernur?,” tanya salah satu siswi. 

Merespon pertanyaan ini, Gubernur Jawa Tengah menjelaskan bahwa cita-cita dirinya saat kecil sebenarnya adalah menjadi seorang pilot. Dia tidak pernah membayangkan akan menjadi gubernur. 

Nggak, karena amanah bapak saya  jabatan nggak boleh dikejar. Nggak (ada) cita-cita jadi gubernur, cita-cita saya jadi pilot dulu waktu kecil,” ujarnya. 

Pada para siswa Taruna Nusantara ini, Gubernur menceritakan awal mula dirinya terpilih menjadi gubernur Jawa Tengah, bahkan hingga dua periode. Cerita itu mengundang rasa keingintahuan yang lebih besar para siswa. Pertanyaan makin bermunculan. 

“Bapak kan kepala pemerintahan Jawa Tengah , Bapak bisa menjelaskan kepada kami syarat menjadi pemimpin yang baik?,” tanya salah satu siswi lainnya. 

Tentang kriteria ini, Ganjar Pranowo menjawab lugas. Menurutnya sifat amanah, berintegritas dan mau mendengarkan adalah karakter utama yang harus dimiliki semua pemimpin. Menurutnya lagi, kemampuan untuk mendengarkan menjadi satu syarat yang paling sulit.  Tidak mudah membuat orang sepakat dengan keputusan yang diambil, maka pemimpin perlu bisa bersikap luwes. 

“Cara mendengarkan saya tidak cukup datang (datang ke masyarakat tetapi juga) pakai IG, pakai Twitter. Kadang-kadang pakai YouTube. Kalau sudah bisa menjaga integritas, amanah, mau mendengarkan, insyaallah dalam leadership -nya pasti bisa. Selebihnya komunikasi, gayanya macam-macam kamu sukanya yang mana?,” godanya balik bertanya. 

Sepanjang perbincangan berlangsung, ada saja hal yang bisa mengundang tawa para siswa. Ganjar menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan dengan penyampaian yang ringan sehingga suasana pertemuan menjadi menyenangkan. Termasuk saat ditanya siswa tentang suka duka menjadi gubernur. 

Nggak ada dukanya, semua suka. Kalau kita sudah berpikir duka, maka kita akan bicara penyesalan. Nggak ada jabatan seperti gubernur yang nangani 35 juta penduduk Jawa Tengah bisa (dilakukan) sendiri, nggak ada. Duka pun dibikin suka. Dimaki-maki, bully-mu energiku,” guraunya. 

Para siswa mengaku terkesan dengan jawaban-jawaban yang mereka terima. Alifa misalnya, siswi kelas X asal Semarang. Dia mengatakan terinspirasi dengan mental baja sosok Ganjar Pranowo. 

“Bapak gubernur itu sangat tahan banting sekali terhadap kritikan yang diberikan. Menurut saya itu dapat memberikan banyak pelajaran dan ilmu baru bagi saya,” ujarnya. 

Lain lagi kesan yang disampaikan Adhe, siswa Taruna Nusantara kelas X asal Purworejo. Dia tertarik dengan gaya komunikasi Ganjar Pranowo yang menurutnya mudah dekat dengan masyarakat. Itu dibuktikan dengan kemampuan Ganjar berkomunikasi dengan Adhe dan teman-temannya. 

“Masyarakat sangat mudah sekali berkomunikasi dengan Pak Ganjar melalui berbagai media sosialnya. Harapan kami adalah kami dapat terinspirasi dari kebijakan-kebijakan Pak Ganjar supaya kami bisa membentuk diri supaya lebih bagus lagi,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo sempat berpesan tentang tiga hal penting yang harus dipegang teguh para siswa. Bahwa sebagai anak mereka wajib menghormati orangtua, sebagai murid mereka harus hormati guru, dan sebagai warga negara mereka juga harus cintai bangsa dan negara. 

“Kalau kamu punya ilmu pengetahuan, punya cita-cita sudah deh itu kamu siapin. Kalau (tiga hal) itu kamu selesai, insyaallah cita-citamu akan terwujud. Mudah-mudahan kalian bisa belajar dengan baik,” tandas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu