Follow Us :              

Antisipasi Ancaman DBD, Penggalangan Donor Darah Jadi Langkah Penting

  08 November 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 911 
Kategori :
Bagikan :


Antisipasi Ancaman DBD, Penggalangan Donor Darah Jadi Langkah Penting

08 November 2021 | 11:00:00 | dibaca : 911
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG- Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen yang juga selaku Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng, mengingatkan agar PMI di Jawa Tengah melakukan antisipasi penanggulangan penyakit, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit lainnya yang kemungkinan membutuhkan darah. 

Imbauan ini disampaikan Taj Yasin saat menghadiri penyerahan penghargaan bagi Donor Darah Sukarela yang ke 50 kali dan 75 kali, Senin (08/11/2021) di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurut Taj Yasin, ancaman DBD dimusim penghujan ini juga perlu diantisipasi dengan persediaan darah yang cukup, sehingga penggalangan donor darah menjadi langkah penting. 

"Maka saya mengajak ke masyarakat, yuk kita rutin donor darah tiga bulan sekali," imbuh dia. 

Peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi lonjakan kasus DBD didasari tingginya jumlah kasus yang terjadi di tahun 2020. Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengungkapkan, hingga akhir 2020, terdapat 5.678 kasus DBD. Dari jumlah itu 107 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2021 ini, mulai Januari hingga Oktober 2021, telah ditemukan sebanyak 2.170 kasus DBD di Jawa Tengah, 56 diantaranya meninggal dunia.

Pada acara penyerahan penghargaan ini, salah satu nama yang disebut sebagai satu penerima adalah Bhante Piyadhiro Thera dari Lasem, Kabupaten Rembang. 

"Saat ini, kami PMI Jateng dalam rangkaian ulang tahun PMI, kami berikan penghargaan kepada Donor Darah Sukarelawan yang ke 50 kali dan 75 kali. Salah satunya Bhante Piyadhiro Thera. Ini adalah wujud bahwa ini adalah pergerakan kemanusiaan, dan Bhante sudah mendonor ke 54," kata Taj Yasin. 

Atas penghargaan tersebut, Bhante Piyadhiro Thera, mengatakan baginya mendonorkan darah merupakan upayanya untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan. Sikap ini sebagai salah satu wujud kebaikan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan orang lain dan kesehatan diri sendiri. 

Dia menegaskan faktor kemanusiaan merupakan alasan utama untuk melakukan donor darah. Menurutnya, walaupun berbeda agama namun umat manusia merupakan sahabat dalam kemanusiaan. 

"Sehingga kalau bisa menolong ya kita menolong. Sebaik-baiknya orang adalah yang bisa memberi manfaat kepada yang lainnya," terangnya. 

Bhante Piyadhiro menambahkan, saat bertugas di Wihara Ratanavana Arama Lasem, dia menggerakkan umat Buddha untuk donor darah. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat sekitar untuk turut terlibat. 

"Kalau di PMI Rembang kan jauh, maka kami kerjasama upayakan fasilitasi (donor darah) di Wihara rutin 2,5 bulan sekali," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG- Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen yang juga selaku Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng, mengingatkan agar PMI di Jawa Tengah melakukan antisipasi penanggulangan penyakit, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit lainnya yang kemungkinan membutuhkan darah. 

Imbauan ini disampaikan Taj Yasin saat menghadiri penyerahan penghargaan bagi Donor Darah Sukarela yang ke 50 kali dan 75 kali, Senin (08/11/2021) di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurut Taj Yasin, ancaman DBD dimusim penghujan ini juga perlu diantisipasi dengan persediaan darah yang cukup, sehingga penggalangan donor darah menjadi langkah penting. 

"Maka saya mengajak ke masyarakat, yuk kita rutin donor darah tiga bulan sekali," imbuh dia. 

Peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi lonjakan kasus DBD didasari tingginya jumlah kasus yang terjadi di tahun 2020. Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengungkapkan, hingga akhir 2020, terdapat 5.678 kasus DBD. Dari jumlah itu 107 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2021 ini, mulai Januari hingga Oktober 2021, telah ditemukan sebanyak 2.170 kasus DBD di Jawa Tengah, 56 diantaranya meninggal dunia.

Pada acara penyerahan penghargaan ini, salah satu nama yang disebut sebagai satu penerima adalah Bhante Piyadhiro Thera dari Lasem, Kabupaten Rembang. 

"Saat ini, kami PMI Jateng dalam rangkaian ulang tahun PMI, kami berikan penghargaan kepada Donor Darah Sukarelawan yang ke 50 kali dan 75 kali. Salah satunya Bhante Piyadhiro Thera. Ini adalah wujud bahwa ini adalah pergerakan kemanusiaan, dan Bhante sudah mendonor ke 54," kata Taj Yasin. 

Atas penghargaan tersebut, Bhante Piyadhiro Thera, mengatakan baginya mendonorkan darah merupakan upayanya untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan. Sikap ini sebagai salah satu wujud kebaikan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan orang lain dan kesehatan diri sendiri. 

Dia menegaskan faktor kemanusiaan merupakan alasan utama untuk melakukan donor darah. Menurutnya, walaupun berbeda agama namun umat manusia merupakan sahabat dalam kemanusiaan. 

"Sehingga kalau bisa menolong ya kita menolong. Sebaik-baiknya orang adalah yang bisa memberi manfaat kepada yang lainnya," terangnya. 

Bhante Piyadhiro menambahkan, saat bertugas di Wihara Ratanavana Arama Lasem, dia menggerakkan umat Buddha untuk donor darah. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat sekitar untuk turut terlibat. 

"Kalau di PMI Rembang kan jauh, maka kami kerjasama upayakan fasilitasi (donor darah) di Wihara rutin 2,5 bulan sekali," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu