Follow Us :              

Taj Yasin Minta Dinas UMKM Jemput Bola Dampingi Masyarakat Dapatkan PIRT

  17 November 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 609 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Minta Dinas UMKM Jemput Bola Dampingi Masyarakat Dapatkan PIRT

17 November 2021 | 09:00:00 | dibaca : 609
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SRAGEN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta kepada Dinas UMKM di Kabupaten Sragen membantu masyarakat dalam mengurus Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi UMKM di Sragen. 

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Pelatihan Ekonomi Bagi Perempuan Berusaha dalam Program Desa Sejahtera (Destara) oleh Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) di Desa Ketro, Sragen, Rabu (17/11/2021). 

Taj yasin menegaskan, setelah pelatihan tersebut harus ada tindak lanjut bagi UMKM yang dilatih. Salah satunya ada dorongan bagi mereka agar memperoleh izin PIRT. 

"Saya yakin di sini juga hadir beberapa OPD dari Kabupaten Sragen, khususnya dari Dinas UMKM. Tolong yang sudah dilatih saat ini, mereka belum punya izin. Maka njenengan dorong PIRT nya. Tolong sekarang didampingi, kita jemput bola," kata Taj Yasin 

Taj Yasin menegaskan agar dinas bekerja secara maksimal bagi masyarakat. Dia juga meminta agar dalam memberikan pendampingan dan survei ke masyarakat  jangan memikirkan anggaran terlebih dahulu. Terkait anggaran, Taj Yasin mengatakan hal tersebut dapat disampaikan pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibenarkan KH. Ahmad Darodji selaku Ketua Baznas Jawa Tengah. Dirinya mengaku pengentasan kemiskinan dengan kegiatan produktif menjadi salah satu program utama mereka. 

"Kami siap. Pokoknya kalau untuk kegiatan produktif dan membangun, kami siap mendukung,"kata dia. 

Dalam pelatihan tersebut, sebanyak 30 orang perempuan dilatih membuat abon dan dengdeng dengan bahan ikan air tawar. Ketua BKOW Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengatakan bahwa pelatihan kali ini merupakan pelatihan ketiga yang digelar pihaknya. 

Kata dia, pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan potensi di wilayah masing-masing. Sebelumnya juga telah dirapatkan terlebih dahulu dengan dinas-dinas terkait. 

"Sebelumnya kita ada pelatihan di Pemalang, kemudian di Demak, dan sekarang di Sragen. Pelatihan ini, untuk meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengolah potensi hasil perikanan khususnya ikan air tawar di desa ketro sehingga bisa menambah sumber penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Nawal. 

Pada kunjungan itu pula,  Taj Yasin ke Sragen menanggapi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sragen. Saat ini vaksinasi di Sragen mencapai hampir 77 persen untuk umum dan 65 persen untuk lansia. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, dengan pencapaian yang telah diraih tersebut seharusnya Kabupaten Sragen sudah masuk ke level I PPKM. Namun karena permasalahan pendataan yang belum benar, wilayah sragen masih berada pada level 2 PPKM. 

"Kita menghormati Bupati Sragen. Tadi diceritakan, Sragen sudah 77 persen, lansia sudah 65 persen. Kira-kira mencari yang mau divaksin lagi sudah kesulitan. Sebab (masyarakat) Sragen itu mungkin pada saat awal-awal ikut vaksin di Surakarta," kata Taj Yasin. 

Dengan kondisi itu, Taj Yasin berharap semua pihak mau bergerak membantu pendataan. 

"Yang diperlukan, camat, kepala desa agar membantu bupatinya. Kepala desanya mendata mengajak kepala RW. Didata siapa yang sudah vaksin, di mana? Yang vaksinnya di luar dimasukkan dicatat bahwa warganya vaksin di luar. Ayo sekarang warganya sama-sama nyengkuyung (gotong-royong). Kita laporan yang belum vaksin," tandasnya.


Bagikan :

SRAGEN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta kepada Dinas UMKM di Kabupaten Sragen membantu masyarakat dalam mengurus Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi UMKM di Sragen. 

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Pelatihan Ekonomi Bagi Perempuan Berusaha dalam Program Desa Sejahtera (Destara) oleh Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) di Desa Ketro, Sragen, Rabu (17/11/2021). 

Taj yasin menegaskan, setelah pelatihan tersebut harus ada tindak lanjut bagi UMKM yang dilatih. Salah satunya ada dorongan bagi mereka agar memperoleh izin PIRT. 

"Saya yakin di sini juga hadir beberapa OPD dari Kabupaten Sragen, khususnya dari Dinas UMKM. Tolong yang sudah dilatih saat ini, mereka belum punya izin. Maka njenengan dorong PIRT nya. Tolong sekarang didampingi, kita jemput bola," kata Taj Yasin 

Taj Yasin menegaskan agar dinas bekerja secara maksimal bagi masyarakat. Dia juga meminta agar dalam memberikan pendampingan dan survei ke masyarakat  jangan memikirkan anggaran terlebih dahulu. Terkait anggaran, Taj Yasin mengatakan hal tersebut dapat disampaikan pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibenarkan KH. Ahmad Darodji selaku Ketua Baznas Jawa Tengah. Dirinya mengaku pengentasan kemiskinan dengan kegiatan produktif menjadi salah satu program utama mereka. 

"Kami siap. Pokoknya kalau untuk kegiatan produktif dan membangun, kami siap mendukung,"kata dia. 

Dalam pelatihan tersebut, sebanyak 30 orang perempuan dilatih membuat abon dan dengdeng dengan bahan ikan air tawar. Ketua BKOW Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengatakan bahwa pelatihan kali ini merupakan pelatihan ketiga yang digelar pihaknya. 

Kata dia, pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan potensi di wilayah masing-masing. Sebelumnya juga telah dirapatkan terlebih dahulu dengan dinas-dinas terkait. 

"Sebelumnya kita ada pelatihan di Pemalang, kemudian di Demak, dan sekarang di Sragen. Pelatihan ini, untuk meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengolah potensi hasil perikanan khususnya ikan air tawar di desa ketro sehingga bisa menambah sumber penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Nawal. 

Pada kunjungan itu pula,  Taj Yasin ke Sragen menanggapi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sragen. Saat ini vaksinasi di Sragen mencapai hampir 77 persen untuk umum dan 65 persen untuk lansia. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, dengan pencapaian yang telah diraih tersebut seharusnya Kabupaten Sragen sudah masuk ke level I PPKM. Namun karena permasalahan pendataan yang belum benar, wilayah sragen masih berada pada level 2 PPKM. 

"Kita menghormati Bupati Sragen. Tadi diceritakan, Sragen sudah 77 persen, lansia sudah 65 persen. Kira-kira mencari yang mau divaksin lagi sudah kesulitan. Sebab (masyarakat) Sragen itu mungkin pada saat awal-awal ikut vaksin di Surakarta," kata Taj Yasin. 

Dengan kondisi itu, Taj Yasin berharap semua pihak mau bergerak membantu pendataan. 

"Yang diperlukan, camat, kepala desa agar membantu bupatinya. Kepala desanya mendata mengajak kepala RW. Didata siapa yang sudah vaksin, di mana? Yang vaksinnya di luar dimasukkan dicatat bahwa warganya vaksin di luar. Ayo sekarang warganya sama-sama nyengkuyung (gotong-royong). Kita laporan yang belum vaksin," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu