Follow Us :              

PMI Kabupaten Pekalongan Kini Miliki Mesin Apheresis

  24 November 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1337 
Kategori :
Bagikan :


PMI Kabupaten Pekalongan Kini Miliki Mesin Apheresis

24 November 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1337
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KAB. PEKALONGAN - Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Pekalongan kini memiliki mesin apheresis, yang berfungsi mengolah komponen darah secara fraksinasi. Di wilayah pantura barat Jawa Tengah, alat ini masih menjadi satu-satunya yang ada. 

"Bu Bupati tadi sudah mendukung betul kinerja PMI Kabupaten Pekalongan, termasuk memberikan hibah alat apheresis untuk terapi plasma konvalesen dan (terapi) lainnya. Tentu itu merupakan anugerah buat PMI Kabupaten Pekalongan karena di 35 kabupaten, baru pertama kali di PMI (Kabupaten) Pekalongan yang pengadaan alat tersebut," tutur Ketua Dewan Kehormatan PMI Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, usai Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan, Rabu (24/11/2021) di Pendopo Kabupaten Pekalongan. 

Taj Yasin  berpesan agar keberadaan alat tersebut bisa meningkatkan kinerja PMI dalam memberikan pelayanan kemanusiaan. Khususnya, dalam membantu masyarakat yang akan berdonor maupun yang membutuhkan donor plasma. 

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menuturkan, antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan PMI Kabupaten Pekalongan senantiasa menjalin komunikasi dengan baik. Maka, alat apheresis menjadi salah satu prioritas yang dipertimbangkan. 

"Alhamdulillah, kalau Ketua PMI nya satu visi dan misi, semuanya gampang. Contohnya kita kemarin telah memiliki alat donor apheresis. Itu nilainya nggak main-main. Nilainya besar. Hampir kurang lebih Rp 3 miliar, dan itu di Kabupaten Pekalongan adalah ke-empat se-Jateng," bebernya saat memberikan sambutan. 

Fadia menginginkan, keberadaan alat apheresis nantinya tidak hanya bisa memberikan manfaat bagi warga Kabupaten Pekalongan, tetapi juga warga di sekitar Kabupaten Pekalongan. UDD PMI Kabupaten Pekalongan diminta siap untuk menerima rujukan dari kabupaten-kabupaten di sekitar Kabupaten Pekalongan. 

"Di pantura (barat) ini baru kita. Artinya kita bisa menerima rujukan dari kabupaten-kabupaten lain. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dengan baik," harapnya.

Selain ke Pendopo kabupaten, Taj Yasin juga mengunjungi Markas PMI Kabupaten Pekalongan yang terletak di Kebon Agung, Wagub Jateng memantau Pelatihan Pertolongan Pertama dan Evakuasi. Ketua PMI Kabupaten Pekalongan Arini Harimurti mengatakan, ada sebanyak 40 peserta pelatihan. Mereka berasal dari beberapa organisasi. Antara lain Santri Gayeng, BPBD, Tagana, Elang Pendawa, Pemuda Pancasila dan Banser. 

Wagub mendukung pelatihan ini sebagai upaya kesiapsiagaan bencana. Bila tanpa pelatihan yang memadai, dikuatirkan relawan akan sulit berfikir jernih saat akan memberi pertolongan sesuai SOP sehingga justru membahayakan. 

"Kadang karena terbawa emosi (ingin segera menolong), lupa pakai alat pelindung diri, misalnya. Atau pada saat menolong orang jatuh, saking emosinya, maka yang ditarik tangan atau kakinya sehingga mungkin menimbulkan kecacatan," ungkap Arini


Bagikan :

KAB. PEKALONGAN - Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Pekalongan kini memiliki mesin apheresis, yang berfungsi mengolah komponen darah secara fraksinasi. Di wilayah pantura barat Jawa Tengah, alat ini masih menjadi satu-satunya yang ada. 

"Bu Bupati tadi sudah mendukung betul kinerja PMI Kabupaten Pekalongan, termasuk memberikan hibah alat apheresis untuk terapi plasma konvalesen dan (terapi) lainnya. Tentu itu merupakan anugerah buat PMI Kabupaten Pekalongan karena di 35 kabupaten, baru pertama kali di PMI (Kabupaten) Pekalongan yang pengadaan alat tersebut," tutur Ketua Dewan Kehormatan PMI Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, usai Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan, Rabu (24/11/2021) di Pendopo Kabupaten Pekalongan. 

Taj Yasin  berpesan agar keberadaan alat tersebut bisa meningkatkan kinerja PMI dalam memberikan pelayanan kemanusiaan. Khususnya, dalam membantu masyarakat yang akan berdonor maupun yang membutuhkan donor plasma. 

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menuturkan, antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan PMI Kabupaten Pekalongan senantiasa menjalin komunikasi dengan baik. Maka, alat apheresis menjadi salah satu prioritas yang dipertimbangkan. 

"Alhamdulillah, kalau Ketua PMI nya satu visi dan misi, semuanya gampang. Contohnya kita kemarin telah memiliki alat donor apheresis. Itu nilainya nggak main-main. Nilainya besar. Hampir kurang lebih Rp 3 miliar, dan itu di Kabupaten Pekalongan adalah ke-empat se-Jateng," bebernya saat memberikan sambutan. 

Fadia menginginkan, keberadaan alat apheresis nantinya tidak hanya bisa memberikan manfaat bagi warga Kabupaten Pekalongan, tetapi juga warga di sekitar Kabupaten Pekalongan. UDD PMI Kabupaten Pekalongan diminta siap untuk menerima rujukan dari kabupaten-kabupaten di sekitar Kabupaten Pekalongan. 

"Di pantura (barat) ini baru kita. Artinya kita bisa menerima rujukan dari kabupaten-kabupaten lain. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dengan baik," harapnya.

Selain ke Pendopo kabupaten, Taj Yasin juga mengunjungi Markas PMI Kabupaten Pekalongan yang terletak di Kebon Agung, Wagub Jateng memantau Pelatihan Pertolongan Pertama dan Evakuasi. Ketua PMI Kabupaten Pekalongan Arini Harimurti mengatakan, ada sebanyak 40 peserta pelatihan. Mereka berasal dari beberapa organisasi. Antara lain Santri Gayeng, BPBD, Tagana, Elang Pendawa, Pemuda Pancasila dan Banser. 

Wagub mendukung pelatihan ini sebagai upaya kesiapsiagaan bencana. Bila tanpa pelatihan yang memadai, dikuatirkan relawan akan sulit berfikir jernih saat akan memberi pertolongan sesuai SOP sehingga justru membahayakan. 

"Kadang karena terbawa emosi (ingin segera menolong), lupa pakai alat pelindung diri, misalnya. Atau pada saat menolong orang jatuh, saking emosinya, maka yang ditarik tangan atau kakinya sehingga mungkin menimbulkan kecacatan," ungkap Arini


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu