Follow Us :              

Hari Guru, Ganjar Salurkan Bantuan dan RTLH Bagi Guru Kurang Mampu

  25 November 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1526 
Kategori :
Bagikan :


Hari Guru, Ganjar Salurkan Bantuan dan RTLH Bagi Guru Kurang Mampu

25 November 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1526
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Kesejahteraan para guru menjadi perhatian utama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peringatan Hari Guru tahun ini. Sebagai bentuk salah satu bentuk perhatian, Gubernur mengunjungi rumah salah satu guru honorer di SLB Negeri Semarang yang bernama Gunawan Ardiyanto. Sebuah rumah yang jauh dari layak yang dihuni Gunawan bersama kedua orang tuanya yang telah renta. 

Kedatangan Gubernur Ganjar Pranowo, Kamis (25/11), disambut kedua orang tua Gunawan, Rupi'ah, (65) dan Mahmudi, (72) dengan bahagia. Dua warga Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang ini tidak kuasa menahan air matanya haru. Mereka tidak menyangka mendapat kunjungan tersebut. Gunawan tidak berada di rumah karena masih mengajar. 

Sambil menunjukkan kondisi rumahnya pada Ganjar, Rupi'ah dan Mahmudi bercerita tentang  rumah sederhana itu, tinggal salah satu pahlawan tanpa tanda jasa Gunawan, putera kebanggaan mereka yang sudah delapan tahun ini menjadi guru honorer di SLB Negeri Semarang. 

Ironis dengan pengabdiannya yang begitu mulia, rumah Gunawan justru sangat memprihatinkan. Atap rumah penuh lubang, dinding retak, bahkan kondisi dapur nyaris rubuh. Perabot rumah tangga juga seluruhnya usang dan sangat ala kadarnya. 

"Mangke dibantu nggih mbah, dibangun omahe (nanti dibantu, rumahnya dibangun). Kersane luwih nyaman (biar lebih nyaman).  Kamare mas Gunawan sing pundhi (ini kamarnya nenek? Lha kamarnya Gunawan yang mana)," tanya Ganjar. 

Ditunjukkan kamar Gunawan, kondisinya tidak jauh berbeda. 

"Niko Pak, ngapunten kamare kadhos meniko (maaf kondisinya seperti ini). Kasure atos Pak (kasurnya keras Pak). Pak mbok kulo ditumbaske kasur sing mentul-mentul (saya mau dibelikan kasur yang empuk)," pinta Rupi'ah. 

Spontan Ganjar menyanggupi permintaan perempuan tua itu. Sambil tertawa dia berjanji akan membelikan kasur 'mentul-mentul' (spring bed) seperti yang diinginkan Rupi'ah, bahkan bukan hanya satu tetapi sekaligus dua. 

"Mangke kulo tumbaske kasur sing mentul-mentul nggeh mbah. Kulo tumbaske kalih (nanti saya belikan kasur yang empuk ya mbah, saya belikan dua)," ucapnya. Begitu gembiranya mendengar hal itu hingga Rupi'ah menangis haru memeluk Ganjar. 

Ganjar meminta lurah dan beberapa warga sekitar yang hadir di tempat itu untuk bergotong royong membantu merenovasi rumah Gunawan. Ia berharap, rumah itu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membuat guru honorer itu lebih semangat dalam mengabdi pada masyarakat. 

Melihat Gunawan datang, Rupi'ah dan Mahmudi yang masih menangis haru bergegas memeluk putra mereka. Ketiganya berpelukan mengungkap syukur. 

"Alhamdulillah senang banget. Terimakasih banyak Pak Ganjar sudah membantu kami, sudah memberikan kesempatan untuk saya dan orang tua hidup lebih baik," katanya. 

Bukan hanya Gunawan, bertepatan dengan Hari Guru, beberapa guru honorer di Jawa Tengah mendapat bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Selain memberikan bantuan pada guru honorer yang kurang mampu, Ganjar juga menyerahkan hadiah serta penghargaan pada sejumlah guru dan murid berprestasi di Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG - Kesejahteraan para guru menjadi perhatian utama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peringatan Hari Guru tahun ini. Sebagai bentuk salah satu bentuk perhatian, Gubernur mengunjungi rumah salah satu guru honorer di SLB Negeri Semarang yang bernama Gunawan Ardiyanto. Sebuah rumah yang jauh dari layak yang dihuni Gunawan bersama kedua orang tuanya yang telah renta. 

Kedatangan Gubernur Ganjar Pranowo, Kamis (25/11), disambut kedua orang tua Gunawan, Rupi'ah, (65) dan Mahmudi, (72) dengan bahagia. Dua warga Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang ini tidak kuasa menahan air matanya haru. Mereka tidak menyangka mendapat kunjungan tersebut. Gunawan tidak berada di rumah karena masih mengajar. 

Sambil menunjukkan kondisi rumahnya pada Ganjar, Rupi'ah dan Mahmudi bercerita tentang  rumah sederhana itu, tinggal salah satu pahlawan tanpa tanda jasa Gunawan, putera kebanggaan mereka yang sudah delapan tahun ini menjadi guru honorer di SLB Negeri Semarang. 

Ironis dengan pengabdiannya yang begitu mulia, rumah Gunawan justru sangat memprihatinkan. Atap rumah penuh lubang, dinding retak, bahkan kondisi dapur nyaris rubuh. Perabot rumah tangga juga seluruhnya usang dan sangat ala kadarnya. 

"Mangke dibantu nggih mbah, dibangun omahe (nanti dibantu, rumahnya dibangun). Kersane luwih nyaman (biar lebih nyaman).  Kamare mas Gunawan sing pundhi (ini kamarnya nenek? Lha kamarnya Gunawan yang mana)," tanya Ganjar. 

Ditunjukkan kamar Gunawan, kondisinya tidak jauh berbeda. 

"Niko Pak, ngapunten kamare kadhos meniko (maaf kondisinya seperti ini). Kasure atos Pak (kasurnya keras Pak). Pak mbok kulo ditumbaske kasur sing mentul-mentul (saya mau dibelikan kasur yang empuk)," pinta Rupi'ah. 

Spontan Ganjar menyanggupi permintaan perempuan tua itu. Sambil tertawa dia berjanji akan membelikan kasur 'mentul-mentul' (spring bed) seperti yang diinginkan Rupi'ah, bahkan bukan hanya satu tetapi sekaligus dua. 

"Mangke kulo tumbaske kasur sing mentul-mentul nggeh mbah. Kulo tumbaske kalih (nanti saya belikan kasur yang empuk ya mbah, saya belikan dua)," ucapnya. Begitu gembiranya mendengar hal itu hingga Rupi'ah menangis haru memeluk Ganjar. 

Ganjar meminta lurah dan beberapa warga sekitar yang hadir di tempat itu untuk bergotong royong membantu merenovasi rumah Gunawan. Ia berharap, rumah itu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membuat guru honorer itu lebih semangat dalam mengabdi pada masyarakat. 

Melihat Gunawan datang, Rupi'ah dan Mahmudi yang masih menangis haru bergegas memeluk putra mereka. Ketiganya berpelukan mengungkap syukur. 

"Alhamdulillah senang banget. Terimakasih banyak Pak Ganjar sudah membantu kami, sudah memberikan kesempatan untuk saya dan orang tua hidup lebih baik," katanya. 

Bukan hanya Gunawan, bertepatan dengan Hari Guru, beberapa guru honorer di Jawa Tengah mendapat bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Selain memberikan bantuan pada guru honorer yang kurang mampu, Ganjar juga menyerahkan hadiah serta penghargaan pada sejumlah guru dan murid berprestasi di Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu