Follow Us :              

Kolaborasi Main Ketoprak, Gubernur Jateng-Wali Kota Solo Ajak Warga Utamakan "Rembukan"

  21 December 2021  |   19:00:00  |   dibaca : 1064 
Kategori :
Bagikan :


Kolaborasi Main Ketoprak, Gubernur Jateng-Wali Kota Solo Ajak Warga Utamakan "Rembukan"

21 December 2021 | 19:00:00 | dibaca : 1064
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SOLO - Taman Balekambang Solo, Selasa malam, (21/12/2021) menggelar pertunjukan ketoprak (wayang orang) humor dengan judul Taman Mancawarna. Pementasan ini menjadi istimewa karena keberadaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. 

Pementasan ini menjadi bagian dari upaya kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya pelestarian budaya sekaligus untuk memantapkan lokasi ini sebagai pusat kebudayaan Kota Solo. 

Kolaborasi akting mereka berdua berhasil menghibur pengunjung. Sepanjang penampilan, suara gelak tawa penonton nyaris tanpa henti. 

Selain Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Solo, beberapa bintang tamu lain juga diundang, adalah Jubir Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro. Para tokoh-tokoh ini beradu akting dengan seniman-seniman ketoprak lokal Solo raya.  

Tampil pada segmen ketiga diceritakan, Gubernur yang berperan sebagai Adipati Pranowojati mengajak warga bermusyawarah untuk menghidupkan kembali Taman Sari Mancawarna. Sejumlah warga sepakat, namun ada beberapa warga justru menolak, salah satunya Suro Lewung. 

"Ora iso, pokoke ora intuk ditandhuri (tidak bisa, pokoknya tidak bisa ditanami). Iki wis dadhi wasiat leluhur," seru Suro Lewung kukuh menolak. Ucapan ini langsung memicu kekesalan warga lain yang ingin Taman Sari Mancawarna dihidupkan kembali untuk berkesenian hingga terjadi adu mulut. 

"Wis, nek ono rembug dirembug. Ojo do crah, (kalau ada yang bisa dibicarakan, dibicarakan baik-baik, jangan bertengkar)," kata Gubernur dalam perannya. 

Karena pertengkaran tidak juga berhenti, Gubernur memanggil Wali Kota Solo untuk membantu melerai. 

"Wis angel iki, angel wis angel. Mas Gibran, tolong diundangke Satpol PP. Iki nek ora iso dirembug, ketoprake tak bubarke (Mas Gibran panggilkan Satpol PP. Kalau tidak bisa musyawarah, ketoprak akan saya bubarkan)," canda Gubernur yang membuat para penonton terpingkal. 

Saat adegan itu berlangsung, di kejauhan terlihat mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo datang. Secara spontan, Gubernur memanggilnya naik ke atas panggung. 

"Nek angel tak undangke pak Rudy lho (kalau susah saya panggil pak Rudy). Brengose medheni (brewoknya menakutkan)," ujar Gubernur sambil memanggil mantan Wali Kota Solo tersebut. 

Ditengah upaya Rudy melerai ketegangan antar warga yang justru makin memanas, Gubernur justru melepas sandalnya dan disodorkan pada Rudy. Aksi itu kembali membuat penonton terpingkal-pingkal. 

Ditemui usai acara, Gubernur mengaku untuk perannya, dia tidak diberikan skrip. Dia melakukan dengan improvisasi, termasuk saat  mengundang Rudy naik panggung. 

"Kebetulan pak Rudy datang. Sebetulnya pak Rudy juga diajak main, tapi karena ada acara, beliau datang terlambat. Jadi justru pas, kita ajak langsung naik ke atas panggung. Namanya juga amatir, yang penting pesannya sampai ke masyarakat," ucapnya. 

Melihat Rudy begitu mahir melakukan perannya dadakan itu, Gubernur terlihat kagum. 

"Pak Rudy menjiwai betul. Sama, ya di "darat" (kehidupan nyata), di panggung, ternyata beliau sama. Luar biasa pak Rudy," ungkapnya. 

Walau para bintang tamu malam itu bukan pemain profesional, termasuk dirinya, Gubernur mengaku puas. Bukan hanya bisa menghibur warganya, pesan yang mereka bawa juga tersampaikan. Membangun Jawa Tengah hanya bisa dilakukan jika semua pihak mau 'rembukan' bukan saling bertengkar.


Bagikan :

SOLO - Taman Balekambang Solo, Selasa malam, (21/12/2021) menggelar pertunjukan ketoprak (wayang orang) humor dengan judul Taman Mancawarna. Pementasan ini menjadi istimewa karena keberadaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. 

Pementasan ini menjadi bagian dari upaya kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya pelestarian budaya sekaligus untuk memantapkan lokasi ini sebagai pusat kebudayaan Kota Solo. 

Kolaborasi akting mereka berdua berhasil menghibur pengunjung. Sepanjang penampilan, suara gelak tawa penonton nyaris tanpa henti. 

Selain Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Solo, beberapa bintang tamu lain juga diundang, adalah Jubir Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro. Para tokoh-tokoh ini beradu akting dengan seniman-seniman ketoprak lokal Solo raya.  

Tampil pada segmen ketiga diceritakan, Gubernur yang berperan sebagai Adipati Pranowojati mengajak warga bermusyawarah untuk menghidupkan kembali Taman Sari Mancawarna. Sejumlah warga sepakat, namun ada beberapa warga justru menolak, salah satunya Suro Lewung. 

"Ora iso, pokoke ora intuk ditandhuri (tidak bisa, pokoknya tidak bisa ditanami). Iki wis dadhi wasiat leluhur," seru Suro Lewung kukuh menolak. Ucapan ini langsung memicu kekesalan warga lain yang ingin Taman Sari Mancawarna dihidupkan kembali untuk berkesenian hingga terjadi adu mulut. 

"Wis, nek ono rembug dirembug. Ojo do crah, (kalau ada yang bisa dibicarakan, dibicarakan baik-baik, jangan bertengkar)," kata Gubernur dalam perannya. 

Karena pertengkaran tidak juga berhenti, Gubernur memanggil Wali Kota Solo untuk membantu melerai. 

"Wis angel iki, angel wis angel. Mas Gibran, tolong diundangke Satpol PP. Iki nek ora iso dirembug, ketoprake tak bubarke (Mas Gibran panggilkan Satpol PP. Kalau tidak bisa musyawarah, ketoprak akan saya bubarkan)," canda Gubernur yang membuat para penonton terpingkal. 

Saat adegan itu berlangsung, di kejauhan terlihat mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo datang. Secara spontan, Gubernur memanggilnya naik ke atas panggung. 

"Nek angel tak undangke pak Rudy lho (kalau susah saya panggil pak Rudy). Brengose medheni (brewoknya menakutkan)," ujar Gubernur sambil memanggil mantan Wali Kota Solo tersebut. 

Ditengah upaya Rudy melerai ketegangan antar warga yang justru makin memanas, Gubernur justru melepas sandalnya dan disodorkan pada Rudy. Aksi itu kembali membuat penonton terpingkal-pingkal. 

Ditemui usai acara, Gubernur mengaku untuk perannya, dia tidak diberikan skrip. Dia melakukan dengan improvisasi, termasuk saat  mengundang Rudy naik panggung. 

"Kebetulan pak Rudy datang. Sebetulnya pak Rudy juga diajak main, tapi karena ada acara, beliau datang terlambat. Jadi justru pas, kita ajak langsung naik ke atas panggung. Namanya juga amatir, yang penting pesannya sampai ke masyarakat," ucapnya. 

Melihat Rudy begitu mahir melakukan perannya dadakan itu, Gubernur terlihat kagum. 

"Pak Rudy menjiwai betul. Sama, ya di "darat" (kehidupan nyata), di panggung, ternyata beliau sama. Luar biasa pak Rudy," ungkapnya. 

Walau para bintang tamu malam itu bukan pemain profesional, termasuk dirinya, Gubernur mengaku puas. Bukan hanya bisa menghibur warganya, pesan yang mereka bawa juga tersampaikan. Membangun Jawa Tengah hanya bisa dilakukan jika semua pihak mau 'rembukan' bukan saling bertengkar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu