Follow Us :              

Pemilos SMAN 3, Latih Siswa Tak Kaget Berdemokrasi

  12 October 2017  |   08:00:00  |   dibaca : 10649 
Kategori :
Bagikan :


Pemilos SMAN 3, Latih Siswa Tak Kaget Berdemokrasi

12 October 2017 | 08:00:00 | dibaca : 10649
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Semarang – Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) SMAN 3 Semarang menjadi ajang latihan para siswa berdemokrasi, memilih calon pemimpin secara bebas, umum, dan rahasia layaknya pemilihan kepala daerah. Bahkan dalam pelaksanaannya lengkap dengan kampanye para calon, kartu suara, bilik tempat pemungutan suara, serta pernak-pernik pemilu pada umumnya.

 

Lihat saja leaflet-leaflet yang berisi program dan visi misi para kandidat lengkap dengan foto para calon yang terpampang di depan TPS agar para calon memilih bisa menentukan pilihannya sesuai dengan program yang diharapkan. Selain itu, informasi tentang tata cara pencoblosan juga dipajang di sekitar TPS. Tidak ketinggalan pula keterangan tentang kriteria surat suara sah dan tidak sah, serta tata cara pemilihan atau alur pemilih saat masuk TPS dan menyalurkan hak pilihnya. Agar tidak ada pemilih ganda, panitia juga menyediakan tinta, persis seperti saat pemilu yang diselenggarakan KPU.

 

Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresisasi positif pelaksanaan Pemilos tersebut. Melalui kegiatan itu, siswa tidak lagi kaget dengan demokrasi yang dilaksanakan di negara ini.

“Pagi ini kalian latihan demokrasi. Demokrasi itu ialah berpartisipasi, demokrasi itu muncul dari bawah tidak ditunjuk, semua punyak hak yang sama agar tidak keliru memilih,” ujarnya saat memberi sambutan pada kegiatan Pemungutan Suara Pemilos SMAN 3 Semarang, di halaman SMAN 3, Kamis (12/10).

Menurut Ganjar, jika latihan berdemokrasi ini sudah terbiasa maka anak-anak bangsa di Indonesia sudah belajar berdemokrasi sejak dari sekolah, sejak mereka belum mempunyai hak pilih. Sehingga saat mereka sudah punya hak pilih, bisa memanfaatkannya secara baik.

Kegiatan itu, imbuh dia, mengajarkan para siswa yang belum pernah mempunyai pengalaman menjadi pemilih dalam pemilu menjadi paham arti demokrasi. Termasuk, mengetahui tahapan pelaksanaan pemilu, serta peraturan-peraturannya. Melalui paparan program dan visi misi calon ketua OSIS, para siswa juga bisa menilai kira-kira para kandidat bisa memimpin atau tidak, program yang diusung cocok atau tidak dengan yang dibutuhkan masyarakat, dalam hal ini para siswa.

“Sehingga kelak semua bisa mempraktikan dalam pemilihan umum, misalnya yang di desa ada pemilihan kepala desa, bupati, presiden, dan anggota DPRD,” imbuh alumnus UGM ini.

Jika para siswa kelak sudah mempunyai hak memilih dan berpartisipasi pada ajang pemilu yang sebenarnya, Ganjar berpesan agar mereka jangan memilih karena dikasih sesuatu, misalnya uang ataupun lainnya yang menyebabkan keblinger. Memilih calon pemimpin daerah, wakil rakyat, presiden yang sesuai keinginan, mesti mengedepankan kriteria bertanggung jawab, melaksanakan progamnya, mewujudkan harapan rakyat, serta bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini latihan mereka berdemokrasi. Mereka belajar pengalaman, pengalaman menyiapkan tata cara pemilos, mereka menyiapkan proses pemilu. Kandidatnya latihan kampanye, sedangkan pemilihnya berlatih cara memilih kandidat,” beber gubernur.

Mantan anggota DPR RI itu berharap, pada pelaksanaan Pemilos yang didampingi KPU Jateng tersebut, para siswa bisa belajar hal yang baik tentang demokrasi, manajerial, hal-hal lain yang bisa diajarkan kepada suatu komunitas siswa SMA. Sehingga,  bisa dijadikan pelajaran bagaimana menyusun program, bagaimana aspirasi bisa sampai, serta bagaimana berpartisipasi, sekaligus mendapatkan pemahaman dan pengalaman berdemokrasi.

“Sekarang realitanya mereka belum mempunyai hak pilih untuk pemilihan umum. Kalau ini kan pemilihan tidak tidak umum karena masih di level sekolah maka mereka dilatih demokrasi,” terangnya.

Sebelum pelaksanaan pencoblosan pada pukul 09.00 WIB, orang nomor satu di Jawa Tengah itu menyempatkan berdialog dengan para siswa serta memberikan kesempatan kepada tiga kandidat ketua OSIS, yakni Nabeel Omar, Fahya Tarissa, dan Haidar Ulin Naja untuk kampanye. Ketiga calon pemimpin siswa SMAN 3 itu, dengan semangat berdiri di hadapan ratusan siswa, kemudian tanpa canggung memaparkan program dan visi misi masing-masing.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 


Bagikan :

Semarang – Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) SMAN 3 Semarang menjadi ajang latihan para siswa berdemokrasi, memilih calon pemimpin secara bebas, umum, dan rahasia layaknya pemilihan kepala daerah. Bahkan dalam pelaksanaannya lengkap dengan kampanye para calon, kartu suara, bilik tempat pemungutan suara, serta pernak-pernik pemilu pada umumnya.

 

Lihat saja leaflet-leaflet yang berisi program dan visi misi para kandidat lengkap dengan foto para calon yang terpampang di depan TPS agar para calon memilih bisa menentukan pilihannya sesuai dengan program yang diharapkan. Selain itu, informasi tentang tata cara pencoblosan juga dipajang di sekitar TPS. Tidak ketinggalan pula keterangan tentang kriteria surat suara sah dan tidak sah, serta tata cara pemilihan atau alur pemilih saat masuk TPS dan menyalurkan hak pilihnya. Agar tidak ada pemilih ganda, panitia juga menyediakan tinta, persis seperti saat pemilu yang diselenggarakan KPU.

 

Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresisasi positif pelaksanaan Pemilos tersebut. Melalui kegiatan itu, siswa tidak lagi kaget dengan demokrasi yang dilaksanakan di negara ini.

“Pagi ini kalian latihan demokrasi. Demokrasi itu ialah berpartisipasi, demokrasi itu muncul dari bawah tidak ditunjuk, semua punyak hak yang sama agar tidak keliru memilih,” ujarnya saat memberi sambutan pada kegiatan Pemungutan Suara Pemilos SMAN 3 Semarang, di halaman SMAN 3, Kamis (12/10).

Menurut Ganjar, jika latihan berdemokrasi ini sudah terbiasa maka anak-anak bangsa di Indonesia sudah belajar berdemokrasi sejak dari sekolah, sejak mereka belum mempunyai hak pilih. Sehingga saat mereka sudah punya hak pilih, bisa memanfaatkannya secara baik.

Kegiatan itu, imbuh dia, mengajarkan para siswa yang belum pernah mempunyai pengalaman menjadi pemilih dalam pemilu menjadi paham arti demokrasi. Termasuk, mengetahui tahapan pelaksanaan pemilu, serta peraturan-peraturannya. Melalui paparan program dan visi misi calon ketua OSIS, para siswa juga bisa menilai kira-kira para kandidat bisa memimpin atau tidak, program yang diusung cocok atau tidak dengan yang dibutuhkan masyarakat, dalam hal ini para siswa.

“Sehingga kelak semua bisa mempraktikan dalam pemilihan umum, misalnya yang di desa ada pemilihan kepala desa, bupati, presiden, dan anggota DPRD,” imbuh alumnus UGM ini.

Jika para siswa kelak sudah mempunyai hak memilih dan berpartisipasi pada ajang pemilu yang sebenarnya, Ganjar berpesan agar mereka jangan memilih karena dikasih sesuatu, misalnya uang ataupun lainnya yang menyebabkan keblinger. Memilih calon pemimpin daerah, wakil rakyat, presiden yang sesuai keinginan, mesti mengedepankan kriteria bertanggung jawab, melaksanakan progamnya, mewujudkan harapan rakyat, serta bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini latihan mereka berdemokrasi. Mereka belajar pengalaman, pengalaman menyiapkan tata cara pemilos, mereka menyiapkan proses pemilu. Kandidatnya latihan kampanye, sedangkan pemilihnya berlatih cara memilih kandidat,” beber gubernur.

Mantan anggota DPR RI itu berharap, pada pelaksanaan Pemilos yang didampingi KPU Jateng tersebut, para siswa bisa belajar hal yang baik tentang demokrasi, manajerial, hal-hal lain yang bisa diajarkan kepada suatu komunitas siswa SMA. Sehingga,  bisa dijadikan pelajaran bagaimana menyusun program, bagaimana aspirasi bisa sampai, serta bagaimana berpartisipasi, sekaligus mendapatkan pemahaman dan pengalaman berdemokrasi.

“Sekarang realitanya mereka belum mempunyai hak pilih untuk pemilihan umum. Kalau ini kan pemilihan tidak tidak umum karena masih di level sekolah maka mereka dilatih demokrasi,” terangnya.

Sebelum pelaksanaan pencoblosan pada pukul 09.00 WIB, orang nomor satu di Jawa Tengah itu menyempatkan berdialog dengan para siswa serta memberikan kesempatan kepada tiga kandidat ketua OSIS, yakni Nabeel Omar, Fahya Tarissa, dan Haidar Ulin Naja untuk kampanye. Ketiga calon pemimpin siswa SMAN 3 itu, dengan semangat berdiri di hadapan ratusan siswa, kemudian tanpa canggung memaparkan program dan visi misi masing-masing.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu