Follow Us :              

Dorong Pemahaman Kebencanaan Masyarakat, Pemprov Jateng-UPGRIS Laksanakan KKN Tematik

  27 January 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 672 
Kategori :
Bagikan :


Dorong Pemahaman Kebencanaan Masyarakat, Pemprov Jateng-UPGRIS Laksanakan KKN Tematik

27 January 2022 | 09:00:00 | dibaca : 672
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengapresiasi langkah Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kebencanaan. Sebanyak 1655 mahasiswa diterjunkan ke Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah mengikuti KKN yang merupakan kolaborasi UPGRIS dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah itu. 

"Kami berterima kasih kepada UPGRIS yang telah berkolaborasi dengan Pemprov Jateng dalam pelaksanaan KKN. Butuh kontribusi dari semua pihak untuk mencapai Jateng semakin sejahtera. Kita butuh keroyokan semua unsur untuk terlibat di dalamnya," kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno saat pelepasan mahasiswa KKN semester genap 2021/2022 di Balairung UPGRIS, Kamis (27/1/2022).  

Sumarno menyebut, di Jawa Tengah terdapat 14 potensi kebencanaan. Di antaranya banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan gunung meletus. Karenanya, peserta KKN diharapkan aktif mensosialisasikan tentang tanggap bencana kepada masyarakat di lokasi KKN. 

"Tanggap bencana, yaitu bagaimana masyarakat sadar bahwa semua mempunyai risiko bencana. Lokasi tempat tinggal yang ditempati bertahun-tahun mempunyai risiko bencana. Maka dengan peran peserta KKN dapat mengingatkan dan menyadarkan kembali pentingnya tanggap bencana," pintanya 

Selain terkait bencana alam, wabah Covid-19 juga harus menjadi perhatian peserta KKN. Karena Covid-19 juga merupakan bagian dari bencana. Kendati sekarang kondisi Jawa Tengah relatif membaik, namun masyarakat harus mewaspadai penularan varian Omicron. 

"Kami berharap para mahasiswa dapat mengingatkan kembali masyarakat di lokasi KKN untuk melaksanakan protokol kesehatan dan tetap waspada Covid-19. Karena kita juga mengantisipasi penularan varian baru, sebab pergerakannya cepat. Kami berharap itu tidak terjadi di Jateng, sehingga kita akan lebih fokus untuk pemulihan ekonomi," terangnya. 

Rektor UPGRIS, Muhdi mengatakan, bencana alam dapat mengancam siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Bahkan di daerah-daerah yang dianggap aman juga dapat terjadi bencana, seperti angin kencang dan banjir. Hal ini perlu menjadi perhatian para mahasiswa agar mereka mempunyai kesadaran yang baik bagaimana menanggulangi bencana sekaligus dampaknya. 

"Untuk itu, yang dipentingkan adalah kesadaran. Tapi kesadaran itu perlu diberitahu, dipahamkan dan yakinkan terlebih dahulu baru sampai pada kesadaran. Mahasiswa sebagai masyarakat terdidik harus mampu meyakinkan kepada masyarakat  tentang kebencanaan secara umum," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengapresiasi langkah Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kebencanaan. Sebanyak 1655 mahasiswa diterjunkan ke Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah mengikuti KKN yang merupakan kolaborasi UPGRIS dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah itu. 

"Kami berterima kasih kepada UPGRIS yang telah berkolaborasi dengan Pemprov Jateng dalam pelaksanaan KKN. Butuh kontribusi dari semua pihak untuk mencapai Jateng semakin sejahtera. Kita butuh keroyokan semua unsur untuk terlibat di dalamnya," kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno saat pelepasan mahasiswa KKN semester genap 2021/2022 di Balairung UPGRIS, Kamis (27/1/2022).  

Sumarno menyebut, di Jawa Tengah terdapat 14 potensi kebencanaan. Di antaranya banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan gunung meletus. Karenanya, peserta KKN diharapkan aktif mensosialisasikan tentang tanggap bencana kepada masyarakat di lokasi KKN. 

"Tanggap bencana, yaitu bagaimana masyarakat sadar bahwa semua mempunyai risiko bencana. Lokasi tempat tinggal yang ditempati bertahun-tahun mempunyai risiko bencana. Maka dengan peran peserta KKN dapat mengingatkan dan menyadarkan kembali pentingnya tanggap bencana," pintanya 

Selain terkait bencana alam, wabah Covid-19 juga harus menjadi perhatian peserta KKN. Karena Covid-19 juga merupakan bagian dari bencana. Kendati sekarang kondisi Jawa Tengah relatif membaik, namun masyarakat harus mewaspadai penularan varian Omicron. 

"Kami berharap para mahasiswa dapat mengingatkan kembali masyarakat di lokasi KKN untuk melaksanakan protokol kesehatan dan tetap waspada Covid-19. Karena kita juga mengantisipasi penularan varian baru, sebab pergerakannya cepat. Kami berharap itu tidak terjadi di Jateng, sehingga kita akan lebih fokus untuk pemulihan ekonomi," terangnya. 

Rektor UPGRIS, Muhdi mengatakan, bencana alam dapat mengancam siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Bahkan di daerah-daerah yang dianggap aman juga dapat terjadi bencana, seperti angin kencang dan banjir. Hal ini perlu menjadi perhatian para mahasiswa agar mereka mempunyai kesadaran yang baik bagaimana menanggulangi bencana sekaligus dampaknya. 

"Untuk itu, yang dipentingkan adalah kesadaran. Tapi kesadaran itu perlu diberitahu, dipahamkan dan yakinkan terlebih dahulu baru sampai pada kesadaran. Mahasiswa sebagai masyarakat terdidik harus mampu meyakinkan kepada masyarakat  tentang kebencanaan secara umum," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu