Follow Us :              

Investor Tiongkok Lirik Potensi Garam di Jawa Tengah 

  17 July 2025  |   10:30:00  |   dibaca : 9 
Kategori :
Bagikan :


Investor Tiongkok Lirik Potensi Garam di Jawa Tengah 

17 July 2025 | 10:30:00 | dibaca : 9
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Sejumlah investor Tiongkok bakal menanamkan modal di Jawa Tengah untuk meningkatkan produksi garam di wilayah tersebut. Para investor menilai, potensi garam di Jateng masih bisa dikembangkan.

Hal itu disampaikan oleh CEO PT Susanti Megah, Hermawan Santoso, saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di kantornya pada Kamis, 17 Juli 2025. 

Saat ini, para investor memerlukan lahan seluas kurang lebih 3.000 hektare untuk pengembangan tambak garam.

"Potensi garam Jawa Tengah sebenarnya cukup bagus, pemerintah juga sudah bicara, Pak Luthfi sudah mau support," kata Hermawan.

Ia mengatakan, perluasan industri dan produksi garam nasional harus ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada garam nasional, sehingga Jateng tidak lagi mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhannya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pihak swasta sangat penting dilakukan agar swasembada garam bisa segera terwujud. 

Hermawan menilai, produksi garam dari Madura dan Nusa Tenggara Barat sangat bagus. Menurutnya, Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk mengejar produksi garam di dua daerah tersebut.

Pada kesempatan itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan, para pengusaha melirik Jawa Tengah sebagai lokasi perluasan dan produksi garam, karena memang produksi nasionalnya masih kurang.

Oleh karena itu, ia mendukung penuh peningkatan produksi garam di wilayahnya, guna menunjang produksi garam secara nasional. 

“Memang perlu ada intensifikasi lagi, bahkan ekstensifikasi atau perluasan sentra garam," katanya. 

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, produksi garam rakyat Jateng pada tahun 2024 mencapai 536.612 ton. Luas lahan produksi garam sekitar 8.267 hektare, dengan jumlah petani garam sebanyak 6.420 orang. Jumlah itu tersebar di 9 daerah sentra garam, yakni Kabupaten Brebes, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan.

Namun, produksi garam rakyat di Jateng tidak semuanya sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini dipengaruhi oleh teknologi, cuaca, dan lainnya. 

"Itu untuk garam rakyat dengan NaCL 95%. Kalau untuk industri, NaCL-nya harus di atas 97%,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, Endi Faiz Effendi.

Sementara itu, kebutuhan garam di Jateng pada tahun 2024 sebanyak 119.400 ton, dengan rincian sebanyak 33.000 ton untuk garam konsumsi dan 86.400 ton untuk garam industri. 

Dari kebutuhan itu, industri garam eksisting di Jateng, seperti PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) mampu memproduksi sebanyak 25.000 ton, Washingplant Koperasi Sari Makmur Rembang maksimal 7.500 ton, dan Washingplant Koperasi Mutiara laut Mandiri Pati maksimal 6.000 ton, sedangkan sisa kebutuhan garam didatangkan dari daerah lain.


Bagikan :

SEMARANG – Sejumlah investor Tiongkok bakal menanamkan modal di Jawa Tengah untuk meningkatkan produksi garam di wilayah tersebut. Para investor menilai, potensi garam di Jateng masih bisa dikembangkan.

Hal itu disampaikan oleh CEO PT Susanti Megah, Hermawan Santoso, saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di kantornya pada Kamis, 17 Juli 2025. 

Saat ini, para investor memerlukan lahan seluas kurang lebih 3.000 hektare untuk pengembangan tambak garam.

"Potensi garam Jawa Tengah sebenarnya cukup bagus, pemerintah juga sudah bicara, Pak Luthfi sudah mau support," kata Hermawan.

Ia mengatakan, perluasan industri dan produksi garam nasional harus ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada garam nasional, sehingga Jateng tidak lagi mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhannya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pihak swasta sangat penting dilakukan agar swasembada garam bisa segera terwujud. 

Hermawan menilai, produksi garam dari Madura dan Nusa Tenggara Barat sangat bagus. Menurutnya, Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk mengejar produksi garam di dua daerah tersebut.

Pada kesempatan itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan, para pengusaha melirik Jawa Tengah sebagai lokasi perluasan dan produksi garam, karena memang produksi nasionalnya masih kurang.

Oleh karena itu, ia mendukung penuh peningkatan produksi garam di wilayahnya, guna menunjang produksi garam secara nasional. 

“Memang perlu ada intensifikasi lagi, bahkan ekstensifikasi atau perluasan sentra garam," katanya. 

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, produksi garam rakyat Jateng pada tahun 2024 mencapai 536.612 ton. Luas lahan produksi garam sekitar 8.267 hektare, dengan jumlah petani garam sebanyak 6.420 orang. Jumlah itu tersebar di 9 daerah sentra garam, yakni Kabupaten Brebes, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan.

Namun, produksi garam rakyat di Jateng tidak semuanya sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini dipengaruhi oleh teknologi, cuaca, dan lainnya. 

"Itu untuk garam rakyat dengan NaCL 95%. Kalau untuk industri, NaCL-nya harus di atas 97%,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, Endi Faiz Effendi.

Sementara itu, kebutuhan garam di Jateng pada tahun 2024 sebanyak 119.400 ton, dengan rincian sebanyak 33.000 ton untuk garam konsumsi dan 86.400 ton untuk garam industri. 

Dari kebutuhan itu, industri garam eksisting di Jateng, seperti PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) mampu memproduksi sebanyak 25.000 ton, Washingplant Koperasi Sari Makmur Rembang maksimal 7.500 ton, dan Washingplant Koperasi Mutiara laut Mandiri Pati maksimal 6.000 ton, sedangkan sisa kebutuhan garam didatangkan dari daerah lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu