Follow Us :              

Wagub Sebut Pengelolaan Limbah Rumah Potong Ayam Tabarruk Kudus Bisa Jadi Percontohan

  16 July 2025  |   12:00:00  |   dibaca : 19 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Sebut Pengelolaan Limbah Rumah Potong Ayam Tabarruk Kudus Bisa Jadi Percontohan

16 July 2025 | 12:00:00 | dibaca : 19
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

KUDUS - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di Rumah Potong Ayam (RPA) Tabarruk, Kabupaten Kudus pada Rabu, 16 Juli 2025. 

Ia menilai, pengelolaan limbah di lokasi tersebut bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya. 

"Tadi di ujung juga bisa dipelihara ikan. Ini suatu inovasi yang bagus, harus ditiru. Kalau IPAL-nya sudah diperhatikan, saya yakin proses produksinya juga akan lebih diperhatikan,” ucap Wagub di sela tinjauan. 

Ia menyampaikan, pengelolaan limbah yang benar menjadi hal yang wajib dilakukan, untuk menjaga lingkungan dari berbagai potensi kerusakan, serta berpengaruh terhadap jaminan kehalalan produk dan kualitas proses produksinya.

Wagub mengatakan, keberadaan RPA Tabarruk mampu memperkuat program Pemerintah Provinsi Jateng, terkait dengan manajemen pariwisata ramah muslim dan jaminan makanan halal. Selain itu, rumah potong ini pun menjamin lingkungan sekitar tidak tercemar, karena pengelolaan limbahnya juga sudah diperhatikan.  

Sementara itu, Direktur RPA Tabarruk, Umi Bellinda Tasan Wartono, mengatakan, RPA yang dikelolanya sudah menyerap sebanyak 180-an tenaga kerja. 

"Produksinya sekira 25 ton (daging ayam) per bulannya," katanya.

Ia mengungkapkan, RPA Tabarruk juga memastikan kehalalan daging dengan proses penyembelihan langsung pada ayam, tanpa metode setrum yang membuat ayam pingsan sebelum disembelih.


Bagikan :

KUDUS - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di Rumah Potong Ayam (RPA) Tabarruk, Kabupaten Kudus pada Rabu, 16 Juli 2025. 

Ia menilai, pengelolaan limbah di lokasi tersebut bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya. 

"Tadi di ujung juga bisa dipelihara ikan. Ini suatu inovasi yang bagus, harus ditiru. Kalau IPAL-nya sudah diperhatikan, saya yakin proses produksinya juga akan lebih diperhatikan,” ucap Wagub di sela tinjauan. 

Ia menyampaikan, pengelolaan limbah yang benar menjadi hal yang wajib dilakukan, untuk menjaga lingkungan dari berbagai potensi kerusakan, serta berpengaruh terhadap jaminan kehalalan produk dan kualitas proses produksinya.

Wagub mengatakan, keberadaan RPA Tabarruk mampu memperkuat program Pemerintah Provinsi Jateng, terkait dengan manajemen pariwisata ramah muslim dan jaminan makanan halal. Selain itu, rumah potong ini pun menjamin lingkungan sekitar tidak tercemar, karena pengelolaan limbahnya juga sudah diperhatikan.  

Sementara itu, Direktur RPA Tabarruk, Umi Bellinda Tasan Wartono, mengatakan, RPA yang dikelolanya sudah menyerap sebanyak 180-an tenaga kerja. 

"Produksinya sekira 25 ton (daging ayam) per bulannya," katanya.

Ia mengungkapkan, RPA Tabarruk juga memastikan kehalalan daging dengan proses penyembelihan langsung pada ayam, tanpa metode setrum yang membuat ayam pingsan sebelum disembelih.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu