Follow Us :              

Pemprov Jateng dan UIN Walisongo Gagas Pendirian RPH Baru 

  17 July 2025  |   12:00:00  |   dibaca : 6 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng dan UIN Walisongo Gagas Pendirian RPH Baru 

17 July 2025 | 12:00:00 | dibaca : 6
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. 

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat beraudiensi dengan civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya pada Kamis, 17 Juli 2025.

Wagub menyampaikan, pihaknya menyambut baik usulan dari UIN Walisongo terkait pembentukan RPH. Ia menegaskan, Pemprov Jateng siap memberikan pendampingan, terutama dalam proses perizinan dan pemenuhan standar kehalalan.

“Pada prinsipnya, kami dari pemerintah bersifat mendampingi. Kesiapan teknis dan pelaksanaan pembangunan RPH akan dikerjakan oleh pihak pengusul, tetapi untuk perizinan sampai sertifikat halal, kami siap memfasilitasi,” ucapnya. 

Ia mengatakan, sejumlah wilayah, seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH yang bersertifikat halal, karena sampai saat ini belum tersedia RPH secara memadai, yang artinya jumlah atau kualitas RPH yang ada belum memenuhi standar atau kebutuhan.

Selain pendirian RPH, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya terkait program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, beasiswa santri, dan sebagainya.

Mengenai pelaksanaan KKN tematik, Pemprov Jateng mendorong perguruan tinggi tidak hanya menjadikan KKN sebagai kewajiban akademik, tetapi juga sebagai wadah yang dapat menampung usulan dan masukan dari masyarakat.

“Contohnya di UNS, kami ikut melepas mahasiswa KKN ke seluruh Nusantara. Laporan KKN bukan hanya untuk nilai, tetapi kami dorong ada resume (rangkuman) masukan dari mahasiswa, terutama yang bertugas di wilayah Jawa Tengah,” ucap Wagub.

Terkait dengan beasiswa santri, Pemprov juga membuat program beasiswa untuk lulusan pesantren yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, khususnya untuk jenjang S1.

“Kami fokus ke S1, baik dari pesantren maupun masyarakat umum, bisa kita bantu melalui beasiswa. Walaupun alokasi beasiswa tidak besar, kontribusi dari kampus, seperti UIN Walisongo terhadap masyarakat Jawa Tengah itu sangat kami apresiasi,” ujar Wagub.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’I, menyampaikan, kampusnya memiliki Walisongo Halal Center, yang sudah menjalankan berbagai program pendukung industri halal, termasuk menyiapkan lebih dari 500 juru sembelih halal (Juleha) bersertifikasi.

“Kalau nanti ada penambahan RPH, kami siap membantu dalam penyiapan SDM (sumber daya manusia)-nya. Kami ingin masyarakat Jawa Tengah semakin siap dan sadar akan pentingnya konsumsi produk halal,” ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. 

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat beraudiensi dengan civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya pada Kamis, 17 Juli 2025.

Wagub menyampaikan, pihaknya menyambut baik usulan dari UIN Walisongo terkait pembentukan RPH. Ia menegaskan, Pemprov Jateng siap memberikan pendampingan, terutama dalam proses perizinan dan pemenuhan standar kehalalan.

“Pada prinsipnya, kami dari pemerintah bersifat mendampingi. Kesiapan teknis dan pelaksanaan pembangunan RPH akan dikerjakan oleh pihak pengusul, tetapi untuk perizinan sampai sertifikat halal, kami siap memfasilitasi,” ucapnya. 

Ia mengatakan, sejumlah wilayah, seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH yang bersertifikat halal, karena sampai saat ini belum tersedia RPH secara memadai, yang artinya jumlah atau kualitas RPH yang ada belum memenuhi standar atau kebutuhan.

Selain pendirian RPH, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya terkait program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, beasiswa santri, dan sebagainya.

Mengenai pelaksanaan KKN tematik, Pemprov Jateng mendorong perguruan tinggi tidak hanya menjadikan KKN sebagai kewajiban akademik, tetapi juga sebagai wadah yang dapat menampung usulan dan masukan dari masyarakat.

“Contohnya di UNS, kami ikut melepas mahasiswa KKN ke seluruh Nusantara. Laporan KKN bukan hanya untuk nilai, tetapi kami dorong ada resume (rangkuman) masukan dari mahasiswa, terutama yang bertugas di wilayah Jawa Tengah,” ucap Wagub.

Terkait dengan beasiswa santri, Pemprov juga membuat program beasiswa untuk lulusan pesantren yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, khususnya untuk jenjang S1.

“Kami fokus ke S1, baik dari pesantren maupun masyarakat umum, bisa kita bantu melalui beasiswa. Walaupun alokasi beasiswa tidak besar, kontribusi dari kampus, seperti UIN Walisongo terhadap masyarakat Jawa Tengah itu sangat kami apresiasi,” ujar Wagub.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’I, menyampaikan, kampusnya memiliki Walisongo Halal Center, yang sudah menjalankan berbagai program pendukung industri halal, termasuk menyiapkan lebih dari 500 juru sembelih halal (Juleha) bersertifikasi.

“Kalau nanti ada penambahan RPH, kami siap membantu dalam penyiapan SDM (sumber daya manusia)-nya. Kami ingin masyarakat Jawa Tengah semakin siap dan sadar akan pentingnya konsumsi produk halal,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu