Follow Us :              

Pendidikan Pengelolaan Keuangan di Keluarga Tentukan Anak Cerdas Finansial

  06 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1070 
Kategori :
Bagikan :


Pendidikan Pengelolaan Keuangan di Keluarga Tentukan Anak Cerdas Finansial

06 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1070
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Pandai mengelola keuangan  menjadi salah satu penentu seseorang dalam mencapai kesejahteraan di masa mendatang. Tetapi, tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kecerdasan finansial, bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instan. Butuh proses panjang di sana dan keluarga menjadi penentu yang utama. 

Itulah benang merah yang ditarik dalam perbincangan Live Instagram antara Ketua Umum Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin dengan trainer pengelolaan keuangan keluarga, Malikhatul Hidayah, Minggu (06/03/2022) 

Malikhatul mengatakan, anak bisa dikenalkan dengan pengelolaan keuangan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Diawali dengan mengenalkan nilai uang. 

"Jadi anak kita kenalkan uang dulu, karena kadang anak kelas 1 SD juga belum tahu mana Rp 10.000, mana Rp20.000, mana Rp5.000. Kalau mau jajan diluar Rp5.000 dikasihkan, Rp10.000 dikasihkan, nggak tahu sisanya berapa. Nah ini yang pertama kita beri pendidikan ke anak, uang-uang tersebut nilainya seberapa saja," kata Malikhatul yang juga dosen UIN Walisongo itu. 

Setelah kenal dengan nilai uang, lanjutnya, mulailah dengan mempercayainya dalam mengelola keuangan. Misalnya, memberikan uang saku dalam jumlah tertentu untuk kebutuhan anak dalam jangka waktu tertentu. Dari sini anak akan belajar mengelola uang. Antara lain mengetahui dari mana uang berasal, belajar untuk mengutamakan memenuhi kebutuhan, belajar berhemat, berbagi, berinvestasi dan bertanggungjawab. 

"Jadi mulai dari kecil kita sudah memberikan pendidikan kepada anak tentang pengelolaan keuangan," tuturnya 

Pendek kata, orang tua menjadi sekolah utama bagi anak dalam mengelola keuangan. Maka, jangan sampai orang tua menunjukkan sikap boros dalam membelanjakan uang. Sebab, sikap itu rentan ditiru oleh anak. 

Ketua Umum BKOW Jawa Tengah ikut memberikan penegasan, bahwa cerdas finansial menjadi modal penting dalam membangun keluarga yang baik dan sejahtera. Keluarga yang sejahtera akan mampu menekan persoalan-persoalan sosial yang timbul karena faktor ekonomi. Padahal persoalan ekonomi sangat penting dalam keluarga. 

"Karena (yang) menjadi salah satu kendala bagi keutuhan keluarga ini adalah ketika (terjadi) krisis finansial," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Pandai mengelola keuangan  menjadi salah satu penentu seseorang dalam mencapai kesejahteraan di masa mendatang. Tetapi, tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kecerdasan finansial, bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instan. Butuh proses panjang di sana dan keluarga menjadi penentu yang utama. 

Itulah benang merah yang ditarik dalam perbincangan Live Instagram antara Ketua Umum Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin dengan trainer pengelolaan keuangan keluarga, Malikhatul Hidayah, Minggu (06/03/2022) 

Malikhatul mengatakan, anak bisa dikenalkan dengan pengelolaan keuangan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Diawali dengan mengenalkan nilai uang. 

"Jadi anak kita kenalkan uang dulu, karena kadang anak kelas 1 SD juga belum tahu mana Rp 10.000, mana Rp20.000, mana Rp5.000. Kalau mau jajan diluar Rp5.000 dikasihkan, Rp10.000 dikasihkan, nggak tahu sisanya berapa. Nah ini yang pertama kita beri pendidikan ke anak, uang-uang tersebut nilainya seberapa saja," kata Malikhatul yang juga dosen UIN Walisongo itu. 

Setelah kenal dengan nilai uang, lanjutnya, mulailah dengan mempercayainya dalam mengelola keuangan. Misalnya, memberikan uang saku dalam jumlah tertentu untuk kebutuhan anak dalam jangka waktu tertentu. Dari sini anak akan belajar mengelola uang. Antara lain mengetahui dari mana uang berasal, belajar untuk mengutamakan memenuhi kebutuhan, belajar berhemat, berbagi, berinvestasi dan bertanggungjawab. 

"Jadi mulai dari kecil kita sudah memberikan pendidikan kepada anak tentang pengelolaan keuangan," tuturnya 

Pendek kata, orang tua menjadi sekolah utama bagi anak dalam mengelola keuangan. Maka, jangan sampai orang tua menunjukkan sikap boros dalam membelanjakan uang. Sebab, sikap itu rentan ditiru oleh anak. 

Ketua Umum BKOW Jawa Tengah ikut memberikan penegasan, bahwa cerdas finansial menjadi modal penting dalam membangun keluarga yang baik dan sejahtera. Keluarga yang sejahtera akan mampu menekan persoalan-persoalan sosial yang timbul karena faktor ekonomi. Padahal persoalan ekonomi sangat penting dalam keluarga. 

"Karena (yang) menjadi salah satu kendala bagi keutuhan keluarga ini adalah ketika (terjadi) krisis finansial," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu