Follow Us :              

Ganjar Berharap KOMPAKSI API 2022 Tumbuhkan Penyuluh Berani Cegah Korupsi

  20 May 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 831 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Berharap KOMPAKSI API 2022 Tumbuhkan Penyuluh Berani Cegah Korupsi

20 May 2022 | 09:00:00 | dibaca : 831
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Peserta Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia (KOMPAKSI API) 2022 diajak berdialog Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Uniknya, para penyuluh ini memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari guru hingga ibu rumah tangga. 

“Kalau Anda melihat, siapa kelompok yang pertama kali harus diberikan penyuluhan?,” tanya Ganjar salah satu penyuluh yang berprofesi sebagai guru. 

“Pertama itu pimpinan, stakeholder. Pimpinan kelompok ataupun pimpinan kebijakan,” jawab penyuluh asal Banten itu. Kurang puas dengan jawaban itu, Ganjar kembali mencecar agar lebih berani menyebut posisi pejabat yang dimaksud. 

“Kita ajari biar berani dulu, kalau cuma nyebut gubernurnya aja takut ya paling nyuluhin siapa,” kata Ganjar. 

Baginya keberanian sangat penting bagi penyuluh pencegahan korupsi, karena itu Ganjar tidak segan menunjukkan apresiasi pada yang berani. Seperti yang ia tunjukkan pada penyuluh asal Sulawesi Selatan. Penyuluh ini berani lantang menyebutkan sasaran penyuluhan pertamanya. 

“Maaf kawan-kawan (eksekutif dan legislatif) ini pengakuan dari bawah jadi jangan marah. Kita terbuka untuk memperbaiki diri,” kata Ganjar menanggapi. 

Terkait KOMPAKSI API 2022, acara ini akan berlangsung 20-22 Mei 2022 di Desa Wisata Kandri, Semarang, Jumat (20/5). Acara ini diikuti 140-an perwakilan penyuluh. Hadir dalam pembukaan, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat,  Wawan Wardiana serta Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jawa Tengah, Kunto Nugroho. Sejumlah kepala daerah serta inspektur daerah se-Jawa Tengah dan Inspektur Provinsi se Indonesia. 

Pada para peserta Ganjar mengisahkan pengalamannya mencegah pungli dan korupsi di awal dirinya sebagai gubernur. Ganjar dikenalkan dengan sejumlah istilah pengganti uang pelicin. 

“Saya sampaikan kepada mereka (yang memperkenalkan dengan istilah-istilah pungli dan korupsi), bahwa saya mohon dukungan untuk kepemimpinan saya dan seterusnya insyaallah sudah _nggak_ ada lagi, (korupsi, pungli)” kata Ganjar disambut tepuk tangan para peserta yang hadir. 

Ganjar mengakui, untuk memberantaas korupsi dan pungli dibutuhkan akumulasi kekuatan dan saling dukung dalam menjalankan tugas penyuluh antikorupsi. Jika dukungan itu terjadi, Ganjar yakin penyuluh akan lebih berani. 

“Pengalaman di Jawa Tengah, ternyata itu membuat aparatur sipil negaranya juga senang, swasta juga seneng, karena mereka terlayani dengan baik, masyarakat (juga) pasti seneng tidak ada pungutan, tidak ada pungli, tidak ada gratifikasi, semua berjalan dengan baik,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Peserta Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia (KOMPAKSI API) 2022 diajak berdialog Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Uniknya, para penyuluh ini memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari guru hingga ibu rumah tangga. 

“Kalau Anda melihat, siapa kelompok yang pertama kali harus diberikan penyuluhan?,” tanya Ganjar salah satu penyuluh yang berprofesi sebagai guru. 

“Pertama itu pimpinan, stakeholder. Pimpinan kelompok ataupun pimpinan kebijakan,” jawab penyuluh asal Banten itu. Kurang puas dengan jawaban itu, Ganjar kembali mencecar agar lebih berani menyebut posisi pejabat yang dimaksud. 

“Kita ajari biar berani dulu, kalau cuma nyebut gubernurnya aja takut ya paling nyuluhin siapa,” kata Ganjar. 

Baginya keberanian sangat penting bagi penyuluh pencegahan korupsi, karena itu Ganjar tidak segan menunjukkan apresiasi pada yang berani. Seperti yang ia tunjukkan pada penyuluh asal Sulawesi Selatan. Penyuluh ini berani lantang menyebutkan sasaran penyuluhan pertamanya. 

“Maaf kawan-kawan (eksekutif dan legislatif) ini pengakuan dari bawah jadi jangan marah. Kita terbuka untuk memperbaiki diri,” kata Ganjar menanggapi. 

Terkait KOMPAKSI API 2022, acara ini akan berlangsung 20-22 Mei 2022 di Desa Wisata Kandri, Semarang, Jumat (20/5). Acara ini diikuti 140-an perwakilan penyuluh. Hadir dalam pembukaan, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat,  Wawan Wardiana serta Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jawa Tengah, Kunto Nugroho. Sejumlah kepala daerah serta inspektur daerah se-Jawa Tengah dan Inspektur Provinsi se Indonesia. 

Pada para peserta Ganjar mengisahkan pengalamannya mencegah pungli dan korupsi di awal dirinya sebagai gubernur. Ganjar dikenalkan dengan sejumlah istilah pengganti uang pelicin. 

“Saya sampaikan kepada mereka (yang memperkenalkan dengan istilah-istilah pungli dan korupsi), bahwa saya mohon dukungan untuk kepemimpinan saya dan seterusnya insyaallah sudah _nggak_ ada lagi, (korupsi, pungli)” kata Ganjar disambut tepuk tangan para peserta yang hadir. 

Ganjar mengakui, untuk memberantaas korupsi dan pungli dibutuhkan akumulasi kekuatan dan saling dukung dalam menjalankan tugas penyuluh antikorupsi. Jika dukungan itu terjadi, Ganjar yakin penyuluh akan lebih berani. 

“Pengalaman di Jawa Tengah, ternyata itu membuat aparatur sipil negaranya juga senang, swasta juga seneng, karena mereka terlayani dengan baik, masyarakat (juga) pasti seneng tidak ada pungutan, tidak ada pungli, tidak ada gratifikasi, semua berjalan dengan baik,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu