Follow Us :              

Tim Dapur Umum dan Genset BPBD Jateng Tangani Daerah Terdampak Banjir Rob

  24 May 2022  |   12:00:00  |   dibaca : 1018 
Kategori :
Bagikan :


Tim Dapur Umum dan Genset BPBD Jateng Tangani Daerah Terdampak Banjir Rob

24 May 2022 | 12:00:00 | dibaca : 1018
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Instruksi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuat posko dan dapur umum secepatnya untuk menangani dampak banjir rob, telah ditindaklanjuti. 

BPBD Jateng telah menurunkan tim ke daerah terdampak banjir rob, Senin (23/5/2022). Pada kegiatannya, mereka akan berkoordinasi dengan BPBD kota/kabupaten setempat. 

Kabag TU BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, sementara ini, tim disebar di wilayah Kota Semarang dan Sayung Kabupaten Demak. "Tiga tim dari BPBD provinsi turun lagi, (mereka adalah) tim DU (dapur umum) dan tim genset," jelas Safrudin saat ditemui di kantornya, Senin malam. Tim akan bekerja selama banjir berlangsung, yang menurut informasi dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, rob terjadi mulai 23-24 Mei 2022. 

BPBD Jateng mencatat sejumlah wilayah terdampak di pesisir utara seperti di Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang, Demak dan Pati. Banjir rob yang cukup parah terjadi di Kota Semarang yaitu di Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ketinggian rob di pukul 15-00-17.00 WIB bisa mencapai 1,1 meter. 

Mengingat banjir rob masih tinggi, BPBD Jateng mengimbau agar aktivitas pekerjaan di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dihentikan lebih dulu. "Karena ada pengelolanya (perusahaan), kalau fenomenanya seperti ini lebih baik diliburkan. Di kawasan industri pelabuhan,  kalau tanggul yang jebol belum ditangani darurat, air kemungkinan masih akan masuk lagi," terangnya. 

Terkait penanggulangan tanggul yang jebol, BPBD Jateng sudah koordinasi dengan PT Pelindo.  Penanggulangan belum bisa dilakukan sekarang, karena arus banjir masih kencang. "Menunggu surut baru dilakukan penanganan darurat. Belum bisa langung diatasi permanen. Kita belum tahu panjang tanggul yang jebol, lebarnya berapa," sambung Safrudin. 

Bagi warga terdampak banjir, ia mengimbau agar mengungsi ke tempat yang telah disediakan di masing-masing daerah. "Mungkin kalau rumahnya sudah tenggelam, sementara mengungsi, amankan surat-surat penting, KTP, surat nikah, sertifikat. Kita harapkan mereka punya tas siaga," harap dia.


Bagikan :

SEMARANG - Instruksi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuat posko dan dapur umum secepatnya untuk menangani dampak banjir rob, telah ditindaklanjuti. 

BPBD Jateng telah menurunkan tim ke daerah terdampak banjir rob, Senin (23/5/2022). Pada kegiatannya, mereka akan berkoordinasi dengan BPBD kota/kabupaten setempat. 

Kabag TU BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, sementara ini, tim disebar di wilayah Kota Semarang dan Sayung Kabupaten Demak. "Tiga tim dari BPBD provinsi turun lagi, (mereka adalah) tim DU (dapur umum) dan tim genset," jelas Safrudin saat ditemui di kantornya, Senin malam. Tim akan bekerja selama banjir berlangsung, yang menurut informasi dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, rob terjadi mulai 23-24 Mei 2022. 

BPBD Jateng mencatat sejumlah wilayah terdampak di pesisir utara seperti di Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang, Demak dan Pati. Banjir rob yang cukup parah terjadi di Kota Semarang yaitu di Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ketinggian rob di pukul 15-00-17.00 WIB bisa mencapai 1,1 meter. 

Mengingat banjir rob masih tinggi, BPBD Jateng mengimbau agar aktivitas pekerjaan di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dihentikan lebih dulu. "Karena ada pengelolanya (perusahaan), kalau fenomenanya seperti ini lebih baik diliburkan. Di kawasan industri pelabuhan,  kalau tanggul yang jebol belum ditangani darurat, air kemungkinan masih akan masuk lagi," terangnya. 

Terkait penanggulangan tanggul yang jebol, BPBD Jateng sudah koordinasi dengan PT Pelindo.  Penanggulangan belum bisa dilakukan sekarang, karena arus banjir masih kencang. "Menunggu surut baru dilakukan penanganan darurat. Belum bisa langung diatasi permanen. Kita belum tahu panjang tanggul yang jebol, lebarnya berapa," sambung Safrudin. 

Bagi warga terdampak banjir, ia mengimbau agar mengungsi ke tempat yang telah disediakan di masing-masing daerah. "Mungkin kalau rumahnya sudah tenggelam, sementara mengungsi, amankan surat-surat penting, KTP, surat nikah, sertifikat. Kita harapkan mereka punya tas siaga," harap dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu