Follow Us :              

Taj Yasin: Hindari "Bermain", Jaga Integritas dan Amanah Sebagai Kunci Sukses

  03 June 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 441 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin: Hindari "Bermain", Jaga Integritas dan Amanah Sebagai Kunci Sukses

03 June 2022 | 09:00:00 | dibaca : 441
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Seorang pemimpin memiliki tanggungjawab yang sangat besar. Keberhasilan maupun kegagalan mereka, akan berdampak besar bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini sampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di BPSDM Jateng, Jumat (3/06/2022). 

"Hindari betul permasalahan-permasalahan yang akan membawa kita ke dalam keterpurukan. Apa itu? Biasanya kalau kita sudah mulai "bermain" (korupsi). (Karena) ada yang memengaruhi di belakang kita, menghakimi, mendikte. "Kamu harus seperti ini, harus seperti ini," ini semua akan mempengaruhi kinerja kita sehingga kita tidak bisa bahagia," jelasnya. 

Taj Yasin berpesan kepada para pejabat eselon II yang hadir, untuk selalu menjaga integritas dan tetap amanah pada kepercayaan yang sudah diberikan kepada pemimpin. 

"Jaga betul kepercayaan pimpinan-pimpinan kita di daerah kita masing-masing. Saya yakin apabila kita menjaga integritas, mengemban amanat, kita akan bisa bekerja dengan bahagia tanpa beban. Itulah kunci sukses (yang) membawa perubahan," pesannya. 

Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara, Basseng menambahkan, ada tiga karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Karakteristik yang pertama adalah seorang pemimpin harus mampu menguasai dirinya. Jangan sampai dikuasai pihak lain, terutama pihak yang bertentangan dengan tujuan-tujuan pembangunan. 

"Biarkan diri Saudara menjadi pemimpin untuk diri saudara sendiri. Dengan itu, Saudara bisa menentukan, bahwa perubahan yang akan saudara lakukan betul-betul untuk kepentingan masyarakat, kepentingan pemerintah, bukan kepentingan pihak yang menguasai saudara," tandasnya. 

Karakteristik kedua seorang pemimpin adalah harus memiliki impian, imajinasi dan memiliki visi, dan yang ketiga bisa membayangkan kondisi ideal yang lebih baik bagi instansinya ke depan. Kemampuan yang ketiga, ia juga harus mampu mempengaruhi orang untuk mencapai mimpinya.

"Bahasa saya kemampuan "menyihir" orang, karena tidak mungkin proyek perubahan yang Saudara harapkan bisa terwujud, apabila Saudara tidak berhasil membangun kata-kata (motivasi), narasi, untuk mendapatkan dukungan dari para stakeholder," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG - Seorang pemimpin memiliki tanggungjawab yang sangat besar. Keberhasilan maupun kegagalan mereka, akan berdampak besar bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini sampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di BPSDM Jateng, Jumat (3/06/2022). 

"Hindari betul permasalahan-permasalahan yang akan membawa kita ke dalam keterpurukan. Apa itu? Biasanya kalau kita sudah mulai "bermain" (korupsi). (Karena) ada yang memengaruhi di belakang kita, menghakimi, mendikte. "Kamu harus seperti ini, harus seperti ini," ini semua akan mempengaruhi kinerja kita sehingga kita tidak bisa bahagia," jelasnya. 

Taj Yasin berpesan kepada para pejabat eselon II yang hadir, untuk selalu menjaga integritas dan tetap amanah pada kepercayaan yang sudah diberikan kepada pemimpin. 

"Jaga betul kepercayaan pimpinan-pimpinan kita di daerah kita masing-masing. Saya yakin apabila kita menjaga integritas, mengemban amanat, kita akan bisa bekerja dengan bahagia tanpa beban. Itulah kunci sukses (yang) membawa perubahan," pesannya. 

Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara, Basseng menambahkan, ada tiga karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Karakteristik yang pertama adalah seorang pemimpin harus mampu menguasai dirinya. Jangan sampai dikuasai pihak lain, terutama pihak yang bertentangan dengan tujuan-tujuan pembangunan. 

"Biarkan diri Saudara menjadi pemimpin untuk diri saudara sendiri. Dengan itu, Saudara bisa menentukan, bahwa perubahan yang akan saudara lakukan betul-betul untuk kepentingan masyarakat, kepentingan pemerintah, bukan kepentingan pihak yang menguasai saudara," tandasnya. 

Karakteristik kedua seorang pemimpin adalah harus memiliki impian, imajinasi dan memiliki visi, dan yang ketiga bisa membayangkan kondisi ideal yang lebih baik bagi instansinya ke depan. Kemampuan yang ketiga, ia juga harus mampu mempengaruhi orang untuk mencapai mimpinya.

"Bahasa saya kemampuan "menyihir" orang, karena tidak mungkin proyek perubahan yang Saudara harapkan bisa terwujud, apabila Saudara tidak berhasil membangun kata-kata (motivasi), narasi, untuk mendapatkan dukungan dari para stakeholder," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu