Follow Us :              

Pelatihan Kuliner Kepada Mustahik Sebagai Upaya Tangani Kemiskinan di Jateng

  06 June 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 869 
Kategori :
Bagikan :


Pelatihan Kuliner Kepada Mustahik Sebagai Upaya Tangani Kemiskinan di Jateng

06 June 2022 | 09:00:00 | dibaca : 869
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

PATI - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memberikan pelatihan kuliner bagi 60 orang Mustahiq. Pelatihan yang digelar di SMKN Jateng tersebut, merupakan program kerjasama Pemprov Jateng dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan Santri Gayeng Nusantara (SGN) Jateng. 

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, meminta setelah peserta mendapat pelatihan, lanjutnya, mereka perlu didorong agar mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tidak hanya itu, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, peserta juga perlu mendapatkan sertifikat halal. 

"Setelah Anda semua dilatih, nanti Anda pasti kemudian akan didorong lagi untuk mendapat perizinan, bentuknya PIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Kalau sudah dapat PIRT, nanti saya minta (peserta) agar didorong lagi untuk bisa mengurus sertifikat halal. Ini penting, karena bisa meningkatkan kemantapan konsumen," kata Taj Yasin dalam acara Pelatihan UMKM Mustahiq Produk Bidang Usaha Boga untuk Santri Gayeng Nusantara Jawa Tengah, SMKN Jateng, Pati, Senin (06/06/2022). 

Taj Yasin mengatakan, pelatihan kuliner ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Jawa Tengah. Anggaran program ini memanfaatkan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) yang dihimpun oleh Baznas Jateng. 

Para Mustahiq (penerima manfaat), lanjut Wagub, bukan hanya mendapatkan manfaat berupa uang, melainkan juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Sehingga, mereka nantinya bisa berusaha dan terus mengembangkan usahanya. 

"Uang Baznas bukan hanya dibagikan kepada mustahiq. Tapi bagaimana caranya agar dana yang terhimpun ini bisa berkembang, namun tidak menyalahi aturan. Mustahiq diberi pelatihan, dibantu, mengembangkan usahanya. Jadi nanti yang tadinya menerima zakat, di kemudian hari bisa menjadi memberi zakat," papar Wagub. 

Terkait program ini, Ketua Baznas Jateng, KH. Ahmad Daroji mengatakan, pelatihan kuliner diselenggarakan supaya Mustahiq memiliki keterampilan yang dibutuhkan orang lain. Sehingga peluang untuk membuka usaha di bidang tersebut sangat tinggi. 

Daroji berharap, para mustahiq yang saat ini dilatih, ke depannya bisa sukses. Dia ingin agar mereka juga bisa memberikan zakat setelah usahanya berhasil. 

"Pelatihan boga ini sudah dikembangkan di beberapa daerah. Dengan pelatihan ini nanti (mustahiq) bisa mengembangkan usahanya. Setelah kita teliti, hampir semuanya berhasil. Mereka mustahik, lama-lama sudah bisa berdiri sendiri bahkan (memberi) infaq," kata Daroji.


Bagikan :

PATI - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memberikan pelatihan kuliner bagi 60 orang Mustahiq. Pelatihan yang digelar di SMKN Jateng tersebut, merupakan program kerjasama Pemprov Jateng dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan Santri Gayeng Nusantara (SGN) Jateng. 

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, meminta setelah peserta mendapat pelatihan, lanjutnya, mereka perlu didorong agar mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tidak hanya itu, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, peserta juga perlu mendapatkan sertifikat halal. 

"Setelah Anda semua dilatih, nanti Anda pasti kemudian akan didorong lagi untuk mendapat perizinan, bentuknya PIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Kalau sudah dapat PIRT, nanti saya minta (peserta) agar didorong lagi untuk bisa mengurus sertifikat halal. Ini penting, karena bisa meningkatkan kemantapan konsumen," kata Taj Yasin dalam acara Pelatihan UMKM Mustahiq Produk Bidang Usaha Boga untuk Santri Gayeng Nusantara Jawa Tengah, SMKN Jateng, Pati, Senin (06/06/2022). 

Taj Yasin mengatakan, pelatihan kuliner ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Jawa Tengah. Anggaran program ini memanfaatkan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) yang dihimpun oleh Baznas Jateng. 

Para Mustahiq (penerima manfaat), lanjut Wagub, bukan hanya mendapatkan manfaat berupa uang, melainkan juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Sehingga, mereka nantinya bisa berusaha dan terus mengembangkan usahanya. 

"Uang Baznas bukan hanya dibagikan kepada mustahiq. Tapi bagaimana caranya agar dana yang terhimpun ini bisa berkembang, namun tidak menyalahi aturan. Mustahiq diberi pelatihan, dibantu, mengembangkan usahanya. Jadi nanti yang tadinya menerima zakat, di kemudian hari bisa menjadi memberi zakat," papar Wagub. 

Terkait program ini, Ketua Baznas Jateng, KH. Ahmad Daroji mengatakan, pelatihan kuliner diselenggarakan supaya Mustahiq memiliki keterampilan yang dibutuhkan orang lain. Sehingga peluang untuk membuka usaha di bidang tersebut sangat tinggi. 

Daroji berharap, para mustahiq yang saat ini dilatih, ke depannya bisa sukses. Dia ingin agar mereka juga bisa memberikan zakat setelah usahanya berhasil. 

"Pelatihan boga ini sudah dikembangkan di beberapa daerah. Dengan pelatihan ini nanti (mustahiq) bisa mengembangkan usahanya. Setelah kita teliti, hampir semuanya berhasil. Mereka mustahik, lama-lama sudah bisa berdiri sendiri bahkan (memberi) infaq," kata Daroji.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu