Follow Us :              

Tarik Investor ke Jateng, Sekda: Jangan Jadi Portal Tapi Berikan Pelayanan Terbaik

  07 June 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 783 
Kategori :
Bagikan :


Tarik Investor ke Jateng, Sekda: Jangan Jadi Portal Tapi Berikan Pelayanan Terbaik

07 June 2022 | 09:00:00 | dibaca : 783
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berkomitmen meningkatkan realisasi investasi. Selain melalui berbagai kegiatan promosi investasi, juga dengan terus meningkatkan pelayanan yang mudah, murah dan cepat. Tidak boleh ada yang oknum-oknum atau regulasi yang justru menjadi 'portal' penghalang investasi. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda)  Jateng, Sumarno  saat memberikan sambutan acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 Vol.1 di Hotel Gumaya, Selasa (7/6/2022). 

Menurutnya, berbagai pelayanan terbaik harus diberikan kepada calon investor asing maupun domestik. Termasuk bagaimana pemprov, pemkab dan pemkot melayani mereka, supaya para investor nyaman dan tertarik menanamkan modalnya di Jateng. 

"Mungkin yang perlu diubah adalah mindset (pandangan) bahwa orang kalau mau izin seperti "diportal". Ini yang harus kita ubah karena tugas kita bukan menjadi portal melainkan menjadi fasilitator bagi investor yang masuk untuk dimudahkan, jangan malah dipersulit," kata Sekda 

Sikap seperti "portal" yang dimaksud, misalnya meminta para pemohon perizinan membayar beragam pungutan liar, membuat aturan perizinan yang berbelit-belit. Mindset  seperti ini harus diubah, supaya orang mau lewat atau masuk dimudahkan. Bahkan kalau perlu dijemput, karena pemerintah membutuhkan investor. 

"Berbagai potensi yang ada di Jateng sangat luar biasa. Kondusifitas daerahnya, potensi alam, dan kondusifitas masyarakatnya, sangat mendukung. Maka menjadi tugas pemerintah bagaimana memfasilitasi para investor supaya bisa masuk ke Jateng," ujarnya. 

Sekda mengatakan, agar investasi meningkat, perlu ada sinergitas dan dukungan dari pemerintah kabupaten, kota, serta  stakeholder terkait. Peningkatan pertumbuhan investasi akan membuka lapangan pekerjaan yang berdampak pada pengurangan angka pengangguran di Jateng. 

"Dari sektor pemerintahan, kita sangat berkepentingan dengan pertumbuhan investasi karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran. Harapannya ini akan membuka lapangan pekerjaan dengan tenaga kerja dari Jateng," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, peningkatan investasi di Jateng didukung oleh sektor swasta dan pemerintah. Pembangunan pabrik baru yang mengarah pada kawasan industri mulai direalisasikan pada 2021 dan berlanjut hingga sekarang. Demikian pula realisasi pembangunan berbagai infrastruktur pemerintah terus ditingkatkan. 

Disebutkan, penanaman modal dalam negeri di Jateng pada 2021 mencapai Rp 31,31 triliun atau tumbuh 2,30 persen. Sedangan penanaman modal asing mencapai Rp21,24 triliun atau tumbuh 7,5 persen. Kondisi ini mengidentifikasikan bahwa para investor asing mulai merealisasikan investasi di Jateng seiring dengan iklim investasi yang kian kondusif dan perekonomian yang juga kian membaik. 

"Melalui forum ini, diharapkan adanya strategi atau rekomendasi untuk meningkatkan investasi di Jateng agar semakin tumbuh. Perekonomian nasional dan Jateng semakin tumbuh dan ini menunjukkan indikasi pemulihan berkelanjutan. Salah satu motor penggerak perekonomian Jateng adalah investasi," harap Rahmat.


Bagikan :

SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berkomitmen meningkatkan realisasi investasi. Selain melalui berbagai kegiatan promosi investasi, juga dengan terus meningkatkan pelayanan yang mudah, murah dan cepat. Tidak boleh ada yang oknum-oknum atau regulasi yang justru menjadi 'portal' penghalang investasi. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda)  Jateng, Sumarno  saat memberikan sambutan acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 Vol.1 di Hotel Gumaya, Selasa (7/6/2022). 

Menurutnya, berbagai pelayanan terbaik harus diberikan kepada calon investor asing maupun domestik. Termasuk bagaimana pemprov, pemkab dan pemkot melayani mereka, supaya para investor nyaman dan tertarik menanamkan modalnya di Jateng. 

"Mungkin yang perlu diubah adalah mindset (pandangan) bahwa orang kalau mau izin seperti "diportal". Ini yang harus kita ubah karena tugas kita bukan menjadi portal melainkan menjadi fasilitator bagi investor yang masuk untuk dimudahkan, jangan malah dipersulit," kata Sekda 

Sikap seperti "portal" yang dimaksud, misalnya meminta para pemohon perizinan membayar beragam pungutan liar, membuat aturan perizinan yang berbelit-belit. Mindset  seperti ini harus diubah, supaya orang mau lewat atau masuk dimudahkan. Bahkan kalau perlu dijemput, karena pemerintah membutuhkan investor. 

"Berbagai potensi yang ada di Jateng sangat luar biasa. Kondusifitas daerahnya, potensi alam, dan kondusifitas masyarakatnya, sangat mendukung. Maka menjadi tugas pemerintah bagaimana memfasilitasi para investor supaya bisa masuk ke Jateng," ujarnya. 

Sekda mengatakan, agar investasi meningkat, perlu ada sinergitas dan dukungan dari pemerintah kabupaten, kota, serta  stakeholder terkait. Peningkatan pertumbuhan investasi akan membuka lapangan pekerjaan yang berdampak pada pengurangan angka pengangguran di Jateng. 

"Dari sektor pemerintahan, kita sangat berkepentingan dengan pertumbuhan investasi karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran. Harapannya ini akan membuka lapangan pekerjaan dengan tenaga kerja dari Jateng," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, peningkatan investasi di Jateng didukung oleh sektor swasta dan pemerintah. Pembangunan pabrik baru yang mengarah pada kawasan industri mulai direalisasikan pada 2021 dan berlanjut hingga sekarang. Demikian pula realisasi pembangunan berbagai infrastruktur pemerintah terus ditingkatkan. 

Disebutkan, penanaman modal dalam negeri di Jateng pada 2021 mencapai Rp 31,31 triliun atau tumbuh 2,30 persen. Sedangan penanaman modal asing mencapai Rp21,24 triliun atau tumbuh 7,5 persen. Kondisi ini mengidentifikasikan bahwa para investor asing mulai merealisasikan investasi di Jateng seiring dengan iklim investasi yang kian kondusif dan perekonomian yang juga kian membaik. 

"Melalui forum ini, diharapkan adanya strategi atau rekomendasi untuk meningkatkan investasi di Jateng agar semakin tumbuh. Perekonomian nasional dan Jateng semakin tumbuh dan ini menunjukkan indikasi pemulihan berkelanjutan. Salah satu motor penggerak perekonomian Jateng adalah investasi," harap Rahmat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu