KENDAL - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memperhatikan semakin meningkatnya wisudawan santri yang bergelar hafidz-hafidzah 30 juz. Seiring banyaknya hafidz dan hafidzah, Wagub berharap kondisi Jateng akan semakin "adem". 

“Saya sangat bersyukur, berkat Anda semua, Bu Nyai, para Kyai, mulai awal tahun Januari sampai bulan Juni, alhamdulillah Jateng sudah (punya) lebih dari seribu santri yang hafal Qur’an 30 juz, yang sudah diwisuda," terang Wagub saat menghadiri Haul KH Anas Noer Fathoni dan Haflah Khotmil Qur’an ke 24 di Pondok Pesantren Roudlotul Muta’allimin, Kamis (16/06). 

Wagub mengatakan, di awal program pemberian bisyaroh diselenggarakan, yakni pada tahun 2019 lalu, dalam satu tahun tidak mencapai 500 santri yang diwisuda. Tetapi seiring sosialisasi yang dilakukan pemerintah, kini semakin banyak pondok pesantren yang mengetahui program bisyaroh. Hal ini merupakan perkembangan yang positif. 

“Artinya tahun ini lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Dulu tahun pertama hanya bisa mencatat hafidz - hafidzah, jumlahnya 300, kadang 500. Baru sekarang hampir seribu hafidz hafidzah,” tuturnya. Biro Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Jateng mencatat, hingga hari ini wisudawan hafidz dan hafidzah tercatat 738 orang. 

Taj Yasin berharap, semakin banyak santri yang bisa menghafal Qur’an 30 juz, akan semakin banyak pula yang mengamalkan isinya. Hal ini memberikan berkah bagi Jawa Tengah, berkah bagi masyarakat maupun pemerintah, sehingga kehidupan menjadi aman, tenteram, makmur, subur, serta dipenuhi kebaikan dan kebahagiaan. 

“Semoga ini memberkahi Jateng. Dimanapun Anda dan saya hidup di Jateng, kita tentram. Sesuai yang diperintahkan Rasulullah, karena banyak yang membaca Al Qur’an, sehingga Jateng jadi ayem, tentrem, enak. Tidak panas, tidak sumpek. Akhirnya pemerintahannya juga adem, enak, senang,” tutupnya.