Follow Us :              

Wagub Ajak Seluruh Stakeholder di Jateng, Sinergi Entaskan Kemiskinan

  28 June 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 672 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Ajak Seluruh Stakeholder di Jateng, Sinergi Entaskan Kemiskinan

28 June 2022 | 09:00:00 | dibaca : 672
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

AMBARAWA - Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) menyambut baik langkah BNI 46 yang merealisasikan akad massal BNI Griya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 5.476 debitur dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Akad massal itu dilakukan di Museum Kereta Api Ambarawa, Selasa (28/06/2022). 

Taj Yasin berpandangan, mempermudah kepemilikan rumah adalah salah satu bentuk intervensi dalam mengurangi angka kemiskinan. Dilaksanakannya program kepemilikan rumah bagi MBR berarti sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem. Di Jawa Tengah, ada 19 kabupaten/ kota yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan ekstrem. 

"Tentu dengan fasilitas BNI Griya FLPP, pedagang kecil, nelayan, petani, maupun pekerja di sektor informal lainnya, mampu memiliki rumah yang layak huni," terang Wagub. 

Terkait penyediaan rumah sederhana sehat, Pemprov Jateng sendiri telah memiliki beberapa program. Antara lain Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng dan Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng. Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng diwujudkan melalui program bantuan stimulan pembangunan rumah sederhana sehat, bantuan stimulan pembangunan rumah bagi korban bencana dan bantuan stimulan pembangunan rumah sederhana sehat bagi mereka yang direlokasi pemerintah. Sedangkan Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng diwujudkan melalui program Bankeu Pemdes RTLH dan rehabilitasi rumah bagi korban bencana. 

"Kami di Pemprov Jateng juga saat ini mendorong itu. Karena banyak rumah-rumah  yang saat ini dihuni masyarakat belum sehat, sehingga kami melakukan bedah rumah, rehab rumah, dan tentu kami di pemerintahan, khususnya Pemerintah Provinsi Jateng, tidak mungkin mampu melakukan itu sendirian. Keuangan kami terbatas. Maka kami mengajak seluruh stakeholder di Jateng, baik itu BUMN, BUMD maupun swasta, bahkan kepada para kontraktor, kepada para developer, kita ajak bareng-bareng (mengentaskan kemiskinan)," ajaknya. 

Pelaksanaan program renovasi  rumah tidak layak huni, menurut Taj Yasin, mengusung konsep gotong royong. Sehingga, dengan anggaran Rp15 - 20 juta per unit,  rumah sederhana sehat bisa direalisasikan. 

"Kita pakai sistem gotong royong. Kalau stimulus Rp15 juta - 20 juta untuk merehab rumah, tentu tidak akan selesai. Maka kami di situ mengajak masyarakat, yang ada di sekitar rumah tersebut untuk saling gotong royong," ungkapnya.  

Lebih lanjut Wagub mengatakan, pihaknya  membuka luas berbagai peluang yang bisa dikerjasamakan dalam membantu program pengentasan kemiskinan yang sesuai, yang sesuai dengan program BNI.


Bagikan :

AMBARAWA - Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) menyambut baik langkah BNI 46 yang merealisasikan akad massal BNI Griya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 5.476 debitur dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Akad massal itu dilakukan di Museum Kereta Api Ambarawa, Selasa (28/06/2022). 

Taj Yasin berpandangan, mempermudah kepemilikan rumah adalah salah satu bentuk intervensi dalam mengurangi angka kemiskinan. Dilaksanakannya program kepemilikan rumah bagi MBR berarti sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem. Di Jawa Tengah, ada 19 kabupaten/ kota yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan ekstrem. 

"Tentu dengan fasilitas BNI Griya FLPP, pedagang kecil, nelayan, petani, maupun pekerja di sektor informal lainnya, mampu memiliki rumah yang layak huni," terang Wagub. 

Terkait penyediaan rumah sederhana sehat, Pemprov Jateng sendiri telah memiliki beberapa program. Antara lain Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng dan Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng. Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng diwujudkan melalui program bantuan stimulan pembangunan rumah sederhana sehat, bantuan stimulan pembangunan rumah bagi korban bencana dan bantuan stimulan pembangunan rumah sederhana sehat bagi mereka yang direlokasi pemerintah. Sedangkan Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng diwujudkan melalui program Bankeu Pemdes RTLH dan rehabilitasi rumah bagi korban bencana. 

"Kami di Pemprov Jateng juga saat ini mendorong itu. Karena banyak rumah-rumah  yang saat ini dihuni masyarakat belum sehat, sehingga kami melakukan bedah rumah, rehab rumah, dan tentu kami di pemerintahan, khususnya Pemerintah Provinsi Jateng, tidak mungkin mampu melakukan itu sendirian. Keuangan kami terbatas. Maka kami mengajak seluruh stakeholder di Jateng, baik itu BUMN, BUMD maupun swasta, bahkan kepada para kontraktor, kepada para developer, kita ajak bareng-bareng (mengentaskan kemiskinan)," ajaknya. 

Pelaksanaan program renovasi  rumah tidak layak huni, menurut Taj Yasin, mengusung konsep gotong royong. Sehingga, dengan anggaran Rp15 - 20 juta per unit,  rumah sederhana sehat bisa direalisasikan. 

"Kita pakai sistem gotong royong. Kalau stimulus Rp15 juta - 20 juta untuk merehab rumah, tentu tidak akan selesai. Maka kami di situ mengajak masyarakat, yang ada di sekitar rumah tersebut untuk saling gotong royong," ungkapnya.  

Lebih lanjut Wagub mengatakan, pihaknya  membuka luas berbagai peluang yang bisa dikerjasamakan dalam membantu program pengentasan kemiskinan yang sesuai, yang sesuai dengan program BNI.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu