Follow Us :              

Capaian Masih Rendah, Gubernur Jateng Siap Fasilitasi Inisiatif Masyarakat Untuk  Lakukan Vaksinasi Massal

  13 July 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 847 
Kategori :
Bagikan :


Capaian Masih Rendah, Gubernur Jateng Siap Fasilitasi Inisiatif Masyarakat Untuk  Lakukan Vaksinasi Massal

13 July 2022 | 10:00:00 | dibaca : 847
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Kasus Covid-19 di beberapa daerah kembali naik dalam beberapa pekan terakhir. Menyikapi hal itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta untuk vaksinasi booster lebih ditingkatkan lagi jumlahnya. Terlebih capaian vaksinasi booster hingga saat ini masih terlalu rendah seiring kurangnya minat masyarakat. 

"Kita sedang mencoba kembali menggalakkan vaksin boosting kita. Sebenarnya (vaksinasi di SMK N 1 Klaten) untuk masyarakat umum juga, tapi rasa-rasanya banyak masyarakat yang agak tidak berminat ya padahal sekarang kasusnya di beberapa titik sedang meningkat lagi. Alhamdulillah Jawa Tengah masih terkendali. Harapan saya semua punya kesadaran untuk boosting," kata Gubernur usai meninjau vaksinasi booster di SMAN 1 Klaten, Rabu (13/7/2022). 

Turut ditegaskan, bahwa pemerintah akan memfasilitasi permintaan masyarakat untuk vaksin booster. Seperti dilakukan oleh SMAN 1 Klaten yang memfasilitasi anak-anak sekolah di seluruh Klaten termasuk guru-gurunya agar mau divaksin. Cara ini dinilai sangat efektif dan efisien dalam menjaring perserta vaksinasi. 

"Mereka (peserta) dikumpulkan. Ini cara yang relatif cukup efektif sehingga kita harapkan kalau boostingnya itu bisa tinggi. (Vaksinasi) minimal kita lebih tenang, lebih ayem," ungkap Gubernur. 

Data kasus Covid-19 di Jawa Tengah per Rabu, 13 Juli 2022, ada 1.400 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari sebelumnya. Positivity rate-nya sekitar 2 persen. 

"Data per hari ini kabupaten/kota kasus aktif tertinggi ada Kota Semarang 175, Kabupaten Klaten 134, Kabupaten Jepara 116. Ini yang di atas seratus, lainnya di bawah seratus. Kasus terendah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Cilacap, masing-masing dua kasus," terangnya. 

Progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen. Jumlah itu menurut Gubernur masih sangat rendah untuk hitungan di Jawa Tengah. 

"Vaksinasi dosis tiga kita 24,1 persen. Itu kan masih rendah sekali, 24,1 persen ini sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini. Maka gerakan-gerakan seperti ini penting  kita bisa laksanakan," katanya  

Jawa Tengah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk syarat vaksin booster untuk masuk ke mal. Namun Gubernur menekankan, sebenarnya kesadaran masyarakat lebih penting daripada pememaksaan. Masyarakat yang memiliki kesadaran, tidak saja menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi juga orang lain. Kesadaran masyarakat seharusnya semakin tinggi, karena saat ini sudah masuk tahun ketiga pandemi. 

"Sebenarnya yang perlu dibangun adalah kesadaran masyarakat saja. Daripada dikongkon-kongkon (diperintah), dipaksa-paksa, begitu kan lebih baik membangun kesadaran diri karena itu untuk keselamatan mereka. Kalau itu dipersyaratkan nanti protes, protesnya pasti sekarang kita dipersulit. Kita sudah tahun ketiga, ayo bangun kesadaran sebab kalau itu (Covid-19) naik lagi, repotnya bareng-bareng. Sudah pakai saja maskermu, dan yang belum boosting segera boosting," pungkasnya.


Bagikan :

KLATEN - Kasus Covid-19 di beberapa daerah kembali naik dalam beberapa pekan terakhir. Menyikapi hal itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta untuk vaksinasi booster lebih ditingkatkan lagi jumlahnya. Terlebih capaian vaksinasi booster hingga saat ini masih terlalu rendah seiring kurangnya minat masyarakat. 

"Kita sedang mencoba kembali menggalakkan vaksin boosting kita. Sebenarnya (vaksinasi di SMK N 1 Klaten) untuk masyarakat umum juga, tapi rasa-rasanya banyak masyarakat yang agak tidak berminat ya padahal sekarang kasusnya di beberapa titik sedang meningkat lagi. Alhamdulillah Jawa Tengah masih terkendali. Harapan saya semua punya kesadaran untuk boosting," kata Gubernur usai meninjau vaksinasi booster di SMAN 1 Klaten, Rabu (13/7/2022). 

Turut ditegaskan, bahwa pemerintah akan memfasilitasi permintaan masyarakat untuk vaksin booster. Seperti dilakukan oleh SMAN 1 Klaten yang memfasilitasi anak-anak sekolah di seluruh Klaten termasuk guru-gurunya agar mau divaksin. Cara ini dinilai sangat efektif dan efisien dalam menjaring perserta vaksinasi. 

"Mereka (peserta) dikumpulkan. Ini cara yang relatif cukup efektif sehingga kita harapkan kalau boostingnya itu bisa tinggi. (Vaksinasi) minimal kita lebih tenang, lebih ayem," ungkap Gubernur. 

Data kasus Covid-19 di Jawa Tengah per Rabu, 13 Juli 2022, ada 1.400 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari sebelumnya. Positivity rate-nya sekitar 2 persen. 

"Data per hari ini kabupaten/kota kasus aktif tertinggi ada Kota Semarang 175, Kabupaten Klaten 134, Kabupaten Jepara 116. Ini yang di atas seratus, lainnya di bawah seratus. Kasus terendah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Cilacap, masing-masing dua kasus," terangnya. 

Progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen. Jumlah itu menurut Gubernur masih sangat rendah untuk hitungan di Jawa Tengah. 

"Vaksinasi dosis tiga kita 24,1 persen. Itu kan masih rendah sekali, 24,1 persen ini sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini. Maka gerakan-gerakan seperti ini penting  kita bisa laksanakan," katanya  

Jawa Tengah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk syarat vaksin booster untuk masuk ke mal. Namun Gubernur menekankan, sebenarnya kesadaran masyarakat lebih penting daripada pememaksaan. Masyarakat yang memiliki kesadaran, tidak saja menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi juga orang lain. Kesadaran masyarakat seharusnya semakin tinggi, karena saat ini sudah masuk tahun ketiga pandemi. 

"Sebenarnya yang perlu dibangun adalah kesadaran masyarakat saja. Daripada dikongkon-kongkon (diperintah), dipaksa-paksa, begitu kan lebih baik membangun kesadaran diri karena itu untuk keselamatan mereka. Kalau itu dipersyaratkan nanti protes, protesnya pasti sekarang kita dipersulit. Kita sudah tahun ketiga, ayo bangun kesadaran sebab kalau itu (Covid-19) naik lagi, repotnya bareng-bareng. Sudah pakai saja maskermu, dan yang belum boosting segera boosting," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu