Follow Us :              

Gubernur Jateng Uji Coba Motor Listrik Karya Innovasi Pelajar SMKN 2 Bawang

  25 July 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 1237 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jateng Uji Coba Motor Listrik Karya Innovasi Pelajar SMKN 2 Bawang

25 July 2022 | 11:00:00 | dibaca : 1237
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Pelajar dari SMKN 2 Bawang Kabupaten Banjarnegara berhasil mengkonversi sepeda motor matic berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik. Hasil inovasi pelajari itu pun membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bangga. Ia bahkan langsung mencoba sepeda motor listrik tersebut. 

"Ini karya pelajar SMKN 2 Bawang, Banjarnegara, yang memodifikasi motor mesin berbahan bakar minyak diganti berbahan bakar listrik. Sekarang saya mau coba jalan," katanya sebelum mencoba menaiki sepeda motor listrik itu usai mengisi acara Gubernur Mengajar, Senin (25/7/2022). 

Gubernur menilai inovasi mengkonversi bakar minyak atau bensin ke listrik merupakan ide yang bagus. Setidaknya sudah ada praktik yang diberikan sekolah meskipun tentu masih belum sempurna.
"Ide bagus, kalau mesinnya bisa dibuat. Sebenarnya bisa ditawarkan (jual), (jadi) tidak usah beli motor listrik baru, motor lama saja dikonversi. Baterainya juga kalau bisa diperbaiki dan ditingkatkan dari kapasitas sekarang yang masih untuk jarak 30 kilometer," katanya. 

Pengerjaan sepeda motor listrik ini dilakukan oleh siswa dari tiga jurusan, yaitu  Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Elektronika Industri. Bahan yang digunakan merupakan sepeda motor matic yang sebelumnya digunakan untuk praktik. Mereka tidak membuat kerangka sendiri karena dibutuhkan waktu lebih lama. 

"Dikerjakan selama dua bulan. Spesifikasi motornya untuk waktu charger 3-4 jam, jarak tempuh bisa 20-30 km, untuk berat maksimal 300 kilogram, kecepatan bisa 50-60kmph. Produksi baru satu, ini masih percobaan dan masih akan dikembangkan lagi ke depan," kata Zidan, salah seorang anggota tim proyek tersebut. 

Delta Ayodya Pradipta, salah satu anggota lain menambahkan, bahwa proses paling lama dalam pengerjaan tersebut adalah pada pembuatan instalasi dan penggeraknya. 

"Paling lama pengerjaan pada bagian instalasi dan penggeraknya agar bisa jalan. Kabelnya banyak dan ruwet jadi harus rapi biar bisa jadi motor yang sempurna," ungkap siswa jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik tersebut.


Bagikan :

BANJARNEGARA - Pelajar dari SMKN 2 Bawang Kabupaten Banjarnegara berhasil mengkonversi sepeda motor matic berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik. Hasil inovasi pelajari itu pun membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bangga. Ia bahkan langsung mencoba sepeda motor listrik tersebut. 

"Ini karya pelajar SMKN 2 Bawang, Banjarnegara, yang memodifikasi motor mesin berbahan bakar minyak diganti berbahan bakar listrik. Sekarang saya mau coba jalan," katanya sebelum mencoba menaiki sepeda motor listrik itu usai mengisi acara Gubernur Mengajar, Senin (25/7/2022). 

Gubernur menilai inovasi mengkonversi bakar minyak atau bensin ke listrik merupakan ide yang bagus. Setidaknya sudah ada praktik yang diberikan sekolah meskipun tentu masih belum sempurna.
"Ide bagus, kalau mesinnya bisa dibuat. Sebenarnya bisa ditawarkan (jual), (jadi) tidak usah beli motor listrik baru, motor lama saja dikonversi. Baterainya juga kalau bisa diperbaiki dan ditingkatkan dari kapasitas sekarang yang masih untuk jarak 30 kilometer," katanya. 

Pengerjaan sepeda motor listrik ini dilakukan oleh siswa dari tiga jurusan, yaitu  Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Elektronika Industri. Bahan yang digunakan merupakan sepeda motor matic yang sebelumnya digunakan untuk praktik. Mereka tidak membuat kerangka sendiri karena dibutuhkan waktu lebih lama. 

"Dikerjakan selama dua bulan. Spesifikasi motornya untuk waktu charger 3-4 jam, jarak tempuh bisa 20-30 km, untuk berat maksimal 300 kilogram, kecepatan bisa 50-60kmph. Produksi baru satu, ini masih percobaan dan masih akan dikembangkan lagi ke depan," kata Zidan, salah seorang anggota tim proyek tersebut. 

Delta Ayodya Pradipta, salah satu anggota lain menambahkan, bahwa proses paling lama dalam pengerjaan tersebut adalah pada pembuatan instalasi dan penggeraknya. 

"Paling lama pengerjaan pada bagian instalasi dan penggeraknya agar bisa jalan. Kabelnya banyak dan ruwet jadi harus rapi biar bisa jadi motor yang sempurna," ungkap siswa jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu