Follow Us :              

Digital Printing Diharapkan Sekda Warnai Sektor Industri Kreatif

  03 August 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1345 
Kategori :
Bagikan :


Digital Printing Diharapkan Sekda Warnai Sektor Industri Kreatif

03 August 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1345
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG- Sektor industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kuliner, fashion dan kriya. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng), Sumarno berharap, digital printing bisa turut mewarnai industri kreatif, khususnya di Jateng. 

"Kalau kita bicara masalah eduprint dan sebagainya, itu berarti kita sudah bicara masalah ekonomi kreatif. Memang kalau dari data yang ada, kalau bicara masalah ekonomi kreatif, masih lebih banyak didominasi masalah kuliner," kata Sekda saat menghadiri acara Eduprint Show yang berlangsung 3-4 Agustus 2022 di Hotel Legacy. 

Pemerintah Provinsi Jateng mencatat, jumlah usaha Industri kreatif di Jateng didominasi oleh tiga sub sektor.  Pertama, sub sektor kuliner sebanyak 69,80 persen,  diikuti fashion 16,96 persen dan kemudian kriya 8,71 persen. Selebihnya 17,64 persen terbagi pada 14 sub sektor lainnya, yang masih perlu didorong perkembangannya agar semakin memperkuat kontribusi ekonomi kreatif, dalam mendukung perekonomian Jateng. 

"Jadi momen ini tentu saja bagaimana dari sektor-sektor yang lain bisa lebih dominan. Tentu saja bagaimana panjenengan (digital printing) semua bisa mengambil kesempatan di momen ini. Lebih mengambil porsi yang besar di dalam ekonomi kreatif," ucap dia. 

Industri kreatif, lanjutnya, juga berhubungan  dengan masalah pengembangan wisata. Pemerintah Provinsi terus mendorong pengembangan wisata di Jateng agar semakin banyak yang berkunjung. Semakin banyak wisatawan datang, harapannya, industri kreatif lainnya juga akan semakin berkembang. 

Penyelenggara Eduprint Show Suhendra Marzs menyampaikan, Eduprint Show sudah diselenggarakan sejak 10 tahun lalu. Kegiatan berhenti selama kurang lebih 3 tahun karena pandemi Covid-19. Acara ini selalu ditunggu para pengusaha printing. Saat penyelenggaraan di Surabaya, mereka mencetak transaksi yang besar. 

"Kita berharap juga di sini bisa. Jadi teman-teman yang sudah demo, transaksinya bisa banyak laku terjual," ungkapnya. 

Suhendra menyampaikan, ada 20 exhibitor yang mengikuti Eduprint Show kali ini. Pihaknya juga bekerja sama dengan komunitas fotografer Indonesia, komunitas fotografer Semarang dan komunitas printing Indonesia. 

Kegiatan yang digelar antara lain hunting foto, serta diskusi yang membahas seputar transformasi bisnis digital printing dan ada semacam catwalk eduprint show. 

"Catwalk eduprint show ini semacam yang lagi tren Citayam Fashion Week. Namun para pesertanya adalah para exhibitor yang akan bercerita tentang produknya," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG- Sektor industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kuliner, fashion dan kriya. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng), Sumarno berharap, digital printing bisa turut mewarnai industri kreatif, khususnya di Jateng. 

"Kalau kita bicara masalah eduprint dan sebagainya, itu berarti kita sudah bicara masalah ekonomi kreatif. Memang kalau dari data yang ada, kalau bicara masalah ekonomi kreatif, masih lebih banyak didominasi masalah kuliner," kata Sekda saat menghadiri acara Eduprint Show yang berlangsung 3-4 Agustus 2022 di Hotel Legacy. 

Pemerintah Provinsi Jateng mencatat, jumlah usaha Industri kreatif di Jateng didominasi oleh tiga sub sektor.  Pertama, sub sektor kuliner sebanyak 69,80 persen,  diikuti fashion 16,96 persen dan kemudian kriya 8,71 persen. Selebihnya 17,64 persen terbagi pada 14 sub sektor lainnya, yang masih perlu didorong perkembangannya agar semakin memperkuat kontribusi ekonomi kreatif, dalam mendukung perekonomian Jateng. 

"Jadi momen ini tentu saja bagaimana dari sektor-sektor yang lain bisa lebih dominan. Tentu saja bagaimana panjenengan (digital printing) semua bisa mengambil kesempatan di momen ini. Lebih mengambil porsi yang besar di dalam ekonomi kreatif," ucap dia. 

Industri kreatif, lanjutnya, juga berhubungan  dengan masalah pengembangan wisata. Pemerintah Provinsi terus mendorong pengembangan wisata di Jateng agar semakin banyak yang berkunjung. Semakin banyak wisatawan datang, harapannya, industri kreatif lainnya juga akan semakin berkembang. 

Penyelenggara Eduprint Show Suhendra Marzs menyampaikan, Eduprint Show sudah diselenggarakan sejak 10 tahun lalu. Kegiatan berhenti selama kurang lebih 3 tahun karena pandemi Covid-19. Acara ini selalu ditunggu para pengusaha printing. Saat penyelenggaraan di Surabaya, mereka mencetak transaksi yang besar. 

"Kita berharap juga di sini bisa. Jadi teman-teman yang sudah demo, transaksinya bisa banyak laku terjual," ungkapnya. 

Suhendra menyampaikan, ada 20 exhibitor yang mengikuti Eduprint Show kali ini. Pihaknya juga bekerja sama dengan komunitas fotografer Indonesia, komunitas fotografer Semarang dan komunitas printing Indonesia. 

Kegiatan yang digelar antara lain hunting foto, serta diskusi yang membahas seputar transformasi bisnis digital printing dan ada semacam catwalk eduprint show. 

"Catwalk eduprint show ini semacam yang lagi tren Citayam Fashion Week. Namun para pesertanya adalah para exhibitor yang akan bercerita tentang produknya," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu